02 - Spasménos

30 4 0
                                    

Keadaan akademi sementara masih tidak karuan. Serangan terakhir yang dilancarkan oleh Anerea memang mengenai Sienna, membuat beberapa makhluk yang ada di sekitarnya terpental karena terkena ledakannya. Meski begitu, Sienna dengan ajaib dapat menyelamatkan akademi dengan meneportasikannya ke tempat lain.

Selama beberapa hari setelah serangan tersebut, Sienna masih tidak sadarkan diri. Ia sempat mati karena serangan Anerea, kemudian hidup kembali karena bantuan yang diberikan oleh Oracle yang sebelumnya telah hancur. Dan kini, ia hidup. Namun tak ada yang tahu kapan ia akan kembali sadar. Sepertinya tubuh Sienna butuh istirahat sejenak sebelum dapat berfungsi kembali dengan normal.

Beberapa korban yang berjatuhan telah dikuburkan secara terhormat seperti layaknya pahlawan di masa peperangan. Banyak dari mereka merupakan penyihir-penyihir muda berbakat yang masih mempelajari ilmu sihir. Dan tak hanya itu, Kingsmen juga gugur dari pertempuran singkat tersebut.

Tidak, tidak seluruh Kingsmen. Untuk sekarang, hanya tiga Kingsmen yang telah dikonfirmasi gugur. Ketiga Kingsmen itu adalah: Heimforn, Ulrun dan Isfara. Namun meski keberadaan Igvir tidak diketahui, banyak yang meyakini bahwa hilangnya Igvir itu menandakan bahwa dia juga gugur.

Dan kenapa Kingsmen gugue? Bukannya mereka memberikan pertarungan yang setara melawan Elite Thirteen? Mereka gugur karena berada di dalam radius terdekat dari serangan Anerea. Wulfio, Aesa, Elsa dan Vann juga berada di dalam radius ledakan, mengapa mereka tidak gugur? Itu karena mereka tidak berada sedekat Kingsmen yang secara eksplisit berada tepat di depan ledakan.

Ketiga Kingsmen tersebut dikuburkan di sebuah tempat terpisah dari di mana para penyihir akademi. Bukan, ini bukan sebuah diskriminasi karena mereka bukan merupakan keluarga akademi, namun lebih seperti sebuah penghormatan untuk mereka yang turut mempertahankan akademi. Ada sebuah perdebatan singkat ketika para Kingsmen dibumikan ke dalam tanah, apakah mereka perlu membuat makam kosong untuk Igvir yang keadaannya masih tidak jelas atau tidak. Dan jawabannya adalah, tidak ada satu pun di antara mereka yang tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk Wulfio sekalipun yang tugasnya memutuskan segala sesuatu yang ada di akademi.

Sementara waktu ini, Wulfio hanya mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuh. Aesa dan Vann lebih beruntung, ia hanya mengalami memar. Sedangkan Elsa justru dapat dikatakan sangat beruntung, ada sihir dari tubuhnya yang melindungi dirinya ketika ledakan itu terjadi sehingga ia tidak apa-apa.

"Keadaannya sangat kacau di sini," celetuk Vann yang sedang mengangkat puing-puing bangunan ke tempat lain. Matanya mengedarkan pandang ke arah penyihir-penyihir yang juga melakukan hal sama yang seperti ia lakukan, hanya saja ada perbedaan yang terletak dari cara mereka memindahkan puing-puing bangunan. Vann menggunakan tenaganya, sedangkan para penyihir menggunakan—tentu saja—sihir mereka.

Sosok di sebelahnya menghela napas cukup panjang. Ia merupakan salah satu penyihir muda yang selamat dalam pertempuran. "Aku juga tidak menyangka akan menjadi seperti ini," katanya, dengan nada yang sangat jelas terdengar kecewa. "—maksudku, aku tidak yakin akan ada pertempuran yang memakan banyak korban seperti ini," tambahnya, "mereka semua teman-temanku, aku mengenal setiap nama mereka yang ada di akademi ini," ia kemudian mulai menyebutkan nama-nama penyihir yang gugur dengan intonasi tidak konsisten. Sedih, kecewa, gagal. Semuanya menjadi satu dalam sebutan nama-nama itu. "Mereka seperti keluarga untukku," lengkapnya. Di akhir kalimat itu, si penyihir muda memalingkan wajahnya dari hadapan Vann.

Vann sendiri tidak tahu harus mengatakan apa untuk menanggapi kata-kata dari penyihir itu. Namun sebelum ia sempat mengatakan sesuatu, penyihir itu sudah menghilang dari sana. Sepertinya tidak kuat untuk menahan air mata yang sudah mendesak untuk turun keluar dari matanya.

"Bagaimana keadaanmu?"

Tanpa disadari oleh Vann, Elsa tiba-tiba sudah berada di dekatnya dan mengangkat puing yang masih tersisa. Vann menoleh ke arah dari mana Elsa datang dan menyadari bahwa lokasi itu sudah beres dari puing-puing.

The King's MoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang