12 - Syngenévon

17 4 0
                                    

Sienna menemukan sesuatu yang menarik di lantai bawah. Seorang elf tua yang kira-kira usianya tidak jauh dari Wulfio. Pertemuan tersebut menjadi hal yang sangat menarik pada momen itu. Bagaimana tidak? Dari Aesa dan Aiwyn yang mengenal bagaimana sifat Wulfio di akademi, pertemuan dengan seorang teman lama membuat mereka menemukan banyak hal baru mengenai Wulfio.

"Nama saya Eilaf Éogar. Dan saya adalah pelayan dari keluarga Stomond selama kurang lebih tujuh puluh tahun," elf tua itu memperkenalkan diri dengan suaranya yang halus dan terkesan sangat bijak. Cahaya di ruangan membuat kerutan-kerutan di wajah dan tangan yang terlihat menjadi sedikit lebih dramatis. "Saya yakin kedatangan kalian—anak-anak muda—ada kaitannya dengan Tuan Wulfio, atau setidaknya mengenai ramalan Oracle."

Mereka semua kaget. Mulai dari Sienna hingga Aiwyn. Siapa elf tua ini? Mengapa ia tidak sedikit pun curiga dengan kedatangan mereka kemari? Apakah Wulfio sebelumnya sudah memprediksi hal ini dan mengatakan kepada pelayannya bahwa akan ada yang datang ke rumahnya? Atau setidaknya hal dasar seperti kecurigaan bahwa anak-anak yang dimaksud ini adalah pencuri?

Sienna yakin bahwa pelayan ini bukan sekadar pelayan biasa yang melayani sebuah keluarga. Dan dari pikiran itu, ia lantas bertanya, "aku yakin kau bukan sekadar seorang pelayan saja."

Elf tua itu lantas mengalihkan tatapannya kepada Sienna dan memperhatikannya dengan sangat lembut. Senyum tersungging dibalik bibir tua itu. "Selain sebagai pelayan, saya adalah seorang ahli sihir kuno."

"Ahli sihir kuno?" tanya Aesa menindaklanjuti. Sienna mengernyit ketika Eilaf mengatakan sihir kuno.

"Apakah sihir kuno itu termasuk dengan mengatasi... anomali sihir?" tanya Sienna tidak yakin. Aesa hanya satu-satunya makhluk di dalam sana—selain Eilaf—yang menengok ke arah Sienna dan mengerti apa itu anomali sihir. Bahkan untuk penyihir junior terbaik sekelas Aiwyn, ia belum seberapa tahu mengenai anomali sihir. Hanya mengetahui sebutannya—tentu, tetapi tidak secara mendalam.

"Anomali sihir?" Eilaf berdiri dari tempat duduknya, kemudian mulai berjalan ke sebuah arah tertentu di sudut ruangan. Membuat kelima pendatang itu mengambil jarak setengah langkah ke belakang, dan kemudian mengikutinya dengan hati-hati. Decitan kayu yang menjadi pijakan mereka berbunyi halus secara bergantian, dan sepertinya tidak membuat elf tua yang sedang memimpin jalan itu merasa risi. "Kebetulan saya familier dengan sihir kuno, khususnya anomali sihir yang baru saja Anda sebutkan," tutur Eilaf dengan tenang, lalu berhenti secara tiba-tiba. Ia melirik Sienna melalui bahunya yang sudah menyusut hanya tulang yang dibalut oleh kulit. "Katakan pada saya, bagaimana kabar Tuan Wulfio di akademi? Apakah beliau baik-baik saja?" nada yang sopan itu seolah-olah memang bagian dari tubuh tua itu.

Aesa mendesak maju ketika Eilaf mulai berjalan kembali. Lorong ini tidak terasa begitu sempit atau pun panjang bagi mereka yang berjalan di belakang Eilaf, hanya berkelok-kelok dan sedikit membuat pusing.

"Bagaimana Anda tahu Tuan Wulfio ada di akademi?" tanya Aesa dengan rasa penasaran yang tiba-tiba saja meledak di kepalanya. Salah satu syarat ketika menjadi bagian dari akademi adalah meninggalkan kehidupan lama. Namun jika Wulfio sendiri tidak bisa meninggalkan kehidupan lamanya di Arx, lalu bagaimana hal seperti itu tidak pernah terselip keluar di akademi? Sepengetahuan Aesa—dan juga para guru lain di akademi—Wulfio memang sosok yang tidak pernah membicarakan kehidupan lamanya, bertolak belakang dengan para murid dan sebagian guru yang akan dengan konstan membicarakan satu atau dua hari pengalaman di kehidupan lama yang tidak dapat mereka lupakan.

Rasa penasaran Aesa kemudian hilang ketika satu jawaban dari Eilaf membuat semuanya jelas. "Tuan Wulfio secara berkala mengunjungi rumah dan kami selalu berbincang dengan apa yang terjadi dengan akademi. Dan bertahun-tahun sejak dia menjadi seorang penyihir, baru kali ini ada orang dari akademi mengunjungi rumah ini. Saya senang sekali." Di akhir kalimat, elf itu menyunggingkan senyum yang sangat ramah dan hangat.

Sienna menyikut Aesa. "Uhm, dalam hal itu, Tuan Wulfio baik-baik saja dan beliau masih berada di akademi."

"Kami ditugaskan oleh beliau untuk menemui seseorang di Arx. Dari pengetahuan yang Anda miliki, sepertinya seseorang yang beliau maksud itu adalah Anda."

"Oh? Mengapa bisa demikian?" tanyanya.

"Saya memiliki anomali sihir. Dan Tuan Wulfio mengirimkan kami kemari untuk bertanya kepada seseorang yang tahu cara untuk mengatasinya. Dan juga, kami sedang mencari áskios."

Langkahnya terhenti dengan seketika, dan ekspresinya berubah. Dan kali ini pula, ia membalikkan tubuh kurusnya yang tinggi. Pertama, ia menatap Sienna—lagi, kemudian dilanjutkan dengan keempat lainnya.

"Kalian mencari áskios?" tanyanya balik. "Kalau begitu, kita harus ke perpustakaan pusat di Nanroux," ada perbedaan yang terlihat ketika áskios disebutkan seolah ia mengetahui hal tersebut. "Saya akan mengambil sesuatu mengenai anomali sihir di perpustakaan pribadi Tuan Wulfio. Kalian bisa menunggu saya di atas. Saya akan menyusul."

Dengan begitu, kelima makhluk itu bertolak kembali ke atas dan menunggu Eilaf sesuai perintahnya. Jalan kembali dari lorong itu ternyata tidak begitu membingungkan seperti yang mereka pikirkan, tiap belokannya dapat dikenali dengan cukup mudah.

"Aku tidak tahu bahwa Tuan Wulfio tidak pernah meninggalkan kehidupan lamanya," kata Aiwyn yang bernada heran. Ia menduduki salah satu sofa di ruang tamu sebagai pengambil inisiatif karena kakinya yang mulai keram. "Kau tahu sesuatu tentang itu?" pertanyaannya diarahkan pada Aesa.

"Tidak," Aesa menggeleng sembari melirik Aiwyn. "Aku juga terkejut mengetahui hal tersebut."

"Hei, apa menurut kalian benda ini tidak asing?" celetuk Sienna yang didampingi oleh Elsa. Aesa dan Aiwyn menoleh dan mencoba melihat benda yang dimaksud oleh Sienna. "Sepertinya aku pernah melihatnya di ruangan Tuan Wulfio. Tidakkah menurut kalian juga begitu?"

Aesa dan Aiwyn berdiri dan mendekat untuk melihat benda itu dengan jelas. Sebuah pernak-pernik berbentuk kotak musik.

"Ya, ini benda yang sama yang ada di rak buku di ruangan Tuan Wulfio," Aesa menegaskan. Ia yakin betul dengan ingatannya mengenai kotak musik berwarna cokelat kayu itu. Aesa menyentuhnya dan sebuah aliran listrik menyetrum ujung-ujung jarinya. "Aw!"

"Kau tahu apa? Kurasa benda itu adalah media yang digunakan oleh Tuan Wulfio untuk mengunjungi rumah ini." Aiwyn menarik kesimpulan setelah melihat reaksi yang ditimbulkan oleh kotak musik tersebut ketika disentuh oleh Aesa. Biasanya, benda sihir yang terikat dengan seseorang akan mengeluarkan setrum jika disentuh oleh orang lain.

"Ya, aku setuju."Aesa mengiyakan sembari mengibas-ngibaskan tangannya yang digunakan untuk menyentuh kotak musik itu. Rasa sengatannya masih tersisa dan seolah tidak mau hilang dengan cepat. "Sengatan listrik barusan cukup menjelaskan."

"Bagaimana cara kerjanya?" tanya Sienna.

"Hei, apakah kalian sedikit pun tidak curiga dengan elf itu?" Elsa membubarkan perhatian mereka. Ekspresinya tidak terlihat tidak berdosa ketika menanyakan hal seperti itu.

Namun sebelum dapat dijelaskan oleh seseorang, Eilaf datang dengan sebuah buku di tangan kirinya. 

The King's MoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang