Ini sudah lewat beberapa pekan sejak kedatangan Igvir kembali di Korrona. Audr, Elsa, dan lainnya sudah berada di Korrona. Beberapa hari sejak kedatangan Igvir di Korrona, tidak ada hari berlalu tanpa perasaan yang semakin tidak nyaman. Ini semua—tentunya—berasal dari satu permasalahan yang mereka tahu secara pasti apa. Di hari tertentu dari kejauhan, pasukan Treaston terlihat sudah menduduki sebagian besar wilayah Padang Rumput Calware, dan lainnya di sisi utara Sungai Baroog.
Tanpa mengulur waktu lebih lama lagi, pemerintah Korrona mengerahkan sebagian besar pasukannya ke wilayah utara untuk berjaga, tepatnya di Benteng Splinterspine dan sekitarnya. Situasinya dengan cepat berubah dari ketenangan menjadi kekacauan dibalik kesunyian yang terjadi, ditambah dengan bumbu kegelisahan yang terus timbul di sana-sini. Sebagian kecil pasukan lainnya ditaruh di Benteng Dunsword dan sekitarnya. Ada beberapa desa dan kota kecil yang harus dievakuasi dari wilayah yang diprediksi akan terjadi perang jika saja pihak Treaston berhasil melewati sungai yang mengelilingi Korrona. Meski kedengarannya mustahil, sungai tersebut tidak mustahil untuk dapat dilewati.
Pengintaian terus dilakukan oleh Elite Thirteen di wilayah perbatasan. Pasukan dari pihak Treaston juga sering kali terlihat berpatroli di seberang sungai untuk mencari celah agar dapat dilewati. Namun sedikit yang pihak Korrona tahu, Elite Thirteen sudah menemukan celah yang mereka perlukan untuk melewati sungai terkutuk tersebut. Yang mereka butuhkan hanya lampu hijau untuk menyerang.
"Aku tidak paham, kenapa kita tidak menyerangnya saja? Toh, kita kan sudah punya jalannya?" tanya Reinhold dengan nada gelisah sembari terus memasang kedua matanya agar tetap waspada dibalik pepohonan di dataran tinggi yang mereka jadikan untuk tempat mengintai.
Renard yang berdiri di batu mengalihkan perhatiannya dari kejauhan dan mendapati dwarf itu seperti seseorang yang belum mendapatkan sarapannya pagi ini.
"Aku memahami kegelisahanmu untuk dapat membantai makhluk-makhluk berbulu itu," tatapannya langsung beralih pada Lessel dan Valgard yang berada tidak jauh di sebelahnya, "—tanpa menyinggung kalian tentunya. Tapi keputusan akhir tetap berada di Magnus."
"... Rhazien," ucap Lessel membenarkan. "Aku yakin penasihat itu memiliki kuasa lebih banyak daripada raja yang kita layani sekarang."
"Apa maksudmu?" tanya Reinhold melanjutkan, kernyit muncul di kedua alis rampingnya. Tatapannya kini benar-benar ia alihkan dari pemandangan yang jauh tadi ia lihat. Di depannya terpampang dua makhluk berbulu yang ukurannya berbeda dan seorang elf bertelinga runcing.
"Ya, apa maksudnya?" Renard menambahi. "Bukankah kedudukan raja lebih tinggi dari penasihat?" lanjutnya melengkapi, ditambah dengan ekspresinya yang saat ini bingung bukan main.
Ada sedikit pertimbangan yang terjadi di dalam kepala Lessel setelah pertanyaan yang dilontarkan padanya. Bukan karena ia tidak yakin dengan apa yang akan ia katakan, tetapi untuk meninjau ulang dari apa yang ia dapatkan setelah memperhatikan raja dan penasihatnya.
Setelah tatapan yang secara bergantian ia berikan pada mereka, ia kembali terdiam. Dan pada akhirnya, Lessel memilih untuk diam tanpa sebuah jawaban sembari memberikan ketiga anggota timnya sebuah seringai.
~ á s k i o s ~
Jauh dari situasi di Korrona yang kapan saja dapat berubah menjadi kekacauan, sebuah hidangan makan siang tertata rapi di sebuah balkon kastel mewah. Matahari berada di posisi puncaknya hari ini, dan sebuah tenda kecil menutupi terik sinarnya. Seorang raja muda sudah duduk di kursinya, menghadap langsung ke kota raksasa yang terhampar di hadapannya, hanya dibatasi oleh tebing dan sungai yang mengitari kastel miliknya.
Namun, ada hal menarik di siang milik sang raja ini. Satu meja, dengan dua buah kursi. Ini sedikit tidak biasa, karena biasanya ia makan sendirian, hanya ditemani oleh penjaga kaku berbadan kekar dengan pakaian besi yang tersebar di berbagai sudut untuk melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Move
Fantasy[Book Two: The Chosen Saga] [á s k i o s] [proses revisi] [Complete] [harap membaca The Runaway Chosen terlebih dahulu] . ::.. Perjalanan Para Terpilih tidak mudah. Penyerangan yang terjadi di akademi hanyalah awal dari sebuah bencana besar yang aka...