5. Awal dari kekacauan

53.1K 7K 1.5K
                                    

[B] [a] [b] [y] - [B] [o] [s] [s]

.
.
.

Seorang pria muda dengan postur tubuh tinggi menghadap ke meja Johnny. Pria tersebut memberi sebuah map yang begitu Johnny tunggu isinya.

Tanpa jeda, Johnny membaca setiap lembar kertas pada map tesebut. Alisnya bertautan, menandakan tanda tanya besar ketika membaca apa yang ada disana.

"Berdasarkan informasi yang saya selidiki. Setelah menghilang, Tuan Willis meminta tangan kanannya untuk menggantikannya sementara. Ia juga menghapus data perusahaannya satu tahun kebelakang. Dan menutup pabrik cabangnya di Gwangju"

"Seminggu yang lalu, beliau juga mengambil penerbangan ke Rusia. Sedangkan istrinya ke London. Sesampainya di London, istrinya mengambil penernangan lagi ke Rusia. Mereka bertemu disana. Di Rusia, mereka pergi mengunjungi beberapa tempat. Kemudian pergi ke China dan menghilang tanpa jejak. Masih belum pasti alasannya menghilang dan meninggalkan semuanya termasuk anaknya. Saya minta maaf bos" jelasnya.

"Kerja bagus Lucas" Doyoung mengapresiasi pekerjaan pria tersebut. Ia nampak tak enak melihat rekannya kecewa karena pekerjaannya tidak berjalan lancar.

"Apa lo tau penyebab abang gue pergi ke China?" Tanya Johnny.

"Rekan saya masih menyeledikinya bos. Tapi, diwaktu yang sama saat tuan Willis menghilang. Gedung biru memberi perintah melarang penerbangan keluar negeri tapi itu terlambat. Perintahnya turun setelah Tuan Willis dan istrinya berhasil kabur. Pihak pemerintah juga tengah mencari Tuan Willis secara rahasia" tambah Lucas.

"Gedung biru?! Buat apa mereka mencari bang Willis, John?" Tanya Doyoung kaget.

"Entahlah" gumam Johnny berpikir keras kenapa kakaknya diburu pihak pemerintah.

"Apa ada orang pemerintahan yang mendatangi bos setelah tuan Willis menghilang?" Tanya Lucas memastikan.

Johnny menggeleng.

"Kenapa dia pindah pindah negara sebelum menghilang?" Gumam Johnny masih bingung.

"Pasti ada alasan kenapa abang lo nitipin anaknya ke lo. Dia gak mau membahayakan anaknya kalau pergi sama dia" kata Doyoung memenangkan Johnny.

Pikiran Johnny tiba-tiba teringat pada kejadian waktu itu.

Di pagi hari yang dingin, menusuk hingga rongga pernapasannya. Pintu rumah Johnny tak mau berhenti berbunyi. Sang tamu terus saja menekan bel hingga membangunkan paksa Johnny.

"Ada apa?" Tanya Johnny sewot pada sang tamu. Bukannya menjawab, tamu tersebut malah masuk tanpa seizin pemilik rumah.

"Lo baru bangun?" Tanyanya santai. Tidak ada kecurigaan sama sekali.

"Gue baru tidur. Abis gadang beresin kerjaan semalem"

Dilihat jam dindin disana, benar, waktu masih menunjukan pukul 4 pagi. Ia bertamu terlalu pagi.

"Mau apa lo kesini nyubuh-nyubuh bang?" Tanya Johnny tidak santai, efek pusing baru terlelap sudah disuruh melek lagi.

"Gue mau nitip Hani" kata Willis sambil memberikan Hani yang masih tertidur digendongannya.

"Kok ke gue? Pengasuhnya kemana?"

"Lagi cuti dulu. Gue sama Nara ada kerjaan, Hani gak ada yang jagain. Titip dulu sehari di lo ya. Sekalian belajar jadi uncle yang baik" bujuk Willis.

"Gue hari ini ada meeting juga bang, terus Hani gimana? Di bawa ke kantor?"

"Siang juga kita balik kok. Hani lagi rewel jadi jagain di rumah aja sampai gue balik"

Baby Boss - Johnny Suh [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang