28. Blackcard

32.3K 4.6K 1.5K
                                    

Psstt pssstt aku up🤧

-

[B] [a] [b] [y] - [B] [o] [s] [s]

.
.
.

Seharian ini Grace terus melamun. Setelah pertemuannya dengan Nara, banyak tanda tanya yang terus berputar dipikirannya tentang kejanggalan-kejanggalan dibalik persembunyian Nara. Masih banyak yang ia tanyakan pada Nara, jika saja Hendery tidak mengirimi spam chat menanyakan keberadaannya yang tak kunjung pulang, ia jadi terpaksa mengakhiri pertemuannya dengan Nara karena permintaan Nara juga yang tidak mau diketahui keberadaannya oleh siapapun, termasuk orangnya Johnny.

"Kak lo lagi sakit?" Tanya Renjun menyela lamunannya.

"Gak kok" balas Grace linglung, ia tidak bisa fokus.

"Abisnya bengong mulu. Mana mukanya melas banget kayak orang sakit"

"Gue cuman agak cape aja. Emang lagi ada masalah internal sih jadi kepikiran mulu"

"Oh pantesan, gue heran aja lo gak ngomel atau introgasi gue lagi"

"Males ah, lagian kalau gue introgasi juga lo gak bakalan ngaku"

Renjun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, salah dia mengungkit masalah itu.

"Beneran nih gak lagi sakit? Kalau sakit istirahat aja, biar gue minta temenin bang Ten atau bang Jungwoo ke tim programernya"

"Gak, gak bakal bener kalau ngajakin mereka berdua. Jungwoo tuh gak merhatiin jadi malah nanya balik. Kalau Ten suka jail, dia gak mau ngasih tau hasil koordinasinya dan malah nyuruh kita nanya sendiri ke tim programer, kan jadi kerja dua kali. Dah sama gue aja, emang yang paling bener diantara tim kita cuma gue doang. Biar koordinasinya jelas dan lo juga bisa banyak belajar Jun" larang Grace.

"Iya iya senior" kata Renjun sambil membungkuk 90°.

"Tapi Jun" jeda Grace dengan wajah penuh tanda tanya. "Lo beneran gak mau jujur sama gue?" Dia masih penasaran.

"Haaahhh" Renjun menghela napas panjang. Mulai lagi deh sesi introgasinya. Baru saja mau membuka mulut, pintu yang terbuka mengintrupsinya.

Keduanya sontak membungkuk, memberi hormat. Dari sekian kemungkinan yang bisa terjadi, kenapa Johnny mesti menaiki lift yang sama dengannya?

Johnny sama kagetnya, tidak percaya bakalan bertemu Grace. Dia tak langsung masuk, iris matanya menatap tenang kearah Grace, berhasil membuat sang bawahan salah tingkah dan yang tak mau balas mentapnya. Ia bergabung di dalam lift, berdiri didepan dengan Grace dan Renjun dibelakangnya.

Keadaan canggung tak bisa dipungkiri keduanya. Tapi Johnny nampak santai saja, dia menekan lantai 9, dimana ruangannya berada. Kerusuhan terjadi dibelakang, Renjun terus menyenggol-nyenggol bahu Grace karena tidak kuat dengan rasa canggung satu lift dengan pemilik Johfam. Johnny yang merasa terganggu pun menoleh kearah Renjun, melirik dengan ekor matanya yang mengintimidasi.

"Kamu anak magang dari kampus SM?" Tanya Johnny.

"Iya pak" jawab Renjun.

"Ditempatkan dimana?"

"Tim design animator pak"

"Bekerjalah seolah kamu bagian dari perusahaan ini. Peroleh ilmu sebanyak mungkin dari pengalaman dan bimbingan senior kamu. Tim animator mungkin terlihat simpel tapi tim ini sangat berpengaruh besar untuk menarik attention konsumen melalui visual game. Jadi bantu dan bekerja keraslah bersama mereka" ceramah Johnny.

Baby Boss - Johnny Suh [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang