Baby Boss - Johnny Suh [✔]

19. That day

Aku double up yes bonus karena kemaren lama upnya😊

-

[B] [a] [b] [y] - [B] [o] [s] [s]

.
.
.

Beijing seharian ini diguyur hujan. Johnny yang sudah berada direstoran tua itu dengan ditemani Lucas disampingnya, memandangi teras yang diterpa percikan air rezeki.

Ponselnya bergetar selagi menunggu pemilik restoran datang. Pesan dari Grace. Benar juga, ia tidak memberitahu atau mengabari Grace jika ia pergi ke Beijing. Cepat atau lambat Grace akan mengetahui keberadaannya. Ia sempatkan membalas beberapa pesan sebelum dihentikan oleh Yixing, sang pemilik restoran, sekaligus informan pasar gelap Asia. Susah payah ia mencari Yixing ternyata dia malah berada di negara asalnya, tempat yang sangat tidak terduga untuk seorang buronan kelas dunia.

Banyak hal yang ingin Johnny tanyakan pada Yixing. Bukan hanya tentang menghilangnya Willis, tapi juga kerinduannya akan sahabat kakaknya ini. Meskipun Yixing berbisnis didunia gelap, tapi ia sangat berarti bagi Willis begitu pun untuk Johnny. Johnny juga cukup dekat dengan beberapa sahabat Willis hingga tidak ada lagi jarak atau rasa canggung diantara pertemuan mereka.

Belum sepat ia bercengkrama lebih jauh dengan sahabat lamanya, petugas kepolisian tengah menuju kemari. Posisi mereka bocor.

"Lewat pintu belakang, anak buahku akan menyiapkan mobil untuk kalian" kata Yixing.

Johnny dan Lucas menurut, mereka menerobos restoran, melewati dapur, tempat penyimpanan barang hingga sampai dipintu belakang, sudah ada mobil sedan hitam bertengger manis di belakang restoran. Tanpa ba bi bu Lucas langsung mengambil alih kemudi, membawa tuannya lari dikekacauan.

Namun sayang, ketidakberuntungan tengah melanda keduanya, sudah cukup jauh Lucas membawa kabur mobil tersebut tapi masih saja lokasi mereka diketahui. Mereka terpojokan, mobilnya dihadang petugas berwajib dengan todongan pistol, meminta mereka keluar sambil mengangkat tangan.

"Sorry boss" lirih Lucas menyesali ketidakmampuannya untuk kabur dari situasi ini.

"It's okay, we can still running from this shit" balas Johnny kemudian keluar dari mobil dan mengikuti perintah para petugas.

.
.
.

[B] [a] [b] [y] - [B] [o] [s] [s]

.
.
.

Kedutaan besar korea Selatan di Beijing dipenuhi suara derap kaki yang terburu-buru, sang pemilik derap tak bisa lagi memasang wajah santainya, dia sudah berada dipuncak amarahnya dan siap meledak.

"Hormat, pak Yunho" kata seorang petugas.

"Dimana dia?!"

Pria berseragam itu pun menunjukannya pada sebuah ruangan yang tidak terkesan ruangan introgasi. Terlalu nyaman dan fancy. Yunho meleparkan berkas yang ia bawa ke atas meja. Tak menggemingkan kedua orang yang tengah duduk manis menunggunya.