1. Sekolah Baru

124 15 9
                                    

Halo readers...
Selamat datang di cerita karyaku😊.
Sebenarnya ini cerita udah lama cuma pindah akun aja, jadi di post ulang sekalian revisi😅. Semoga kalian masih mau baca ya😄😊.

Happy Reading...
.
.
.

Pagi telah tiba, langit yang cerah, bulir-bulir embun menghiasi pohon dan tanaman disekitarnya, burung-burung berkicau menyongsong datangnya sang surya dan ditambah lagi udaranya yang sejuk, membuat siapa saja enggan bangun dari tidurnya. Seperti seorang gadis cantik yang masih berada di dalam selimutnya ini, entah apa yang sedang di mimpikan nya sehingga gadis tersebut enggan untuk bangun dari tidurnya. Hingga suara knop pintu terbuka terdengar di kamar tersebut menampilkan sosok seorang wanita paru baya berumur 30-an, yang tak lain adalah ibu dari sang gadis. Wanita itu berjalan menghampiri anak gadisnya yang masih tertidur untuk membangunkannya.

"Sayang ayo bangun hari sudah pagi!" Panggil wanita paru baya itu lembut.

Tak ada jawaban dari sang gadis, wanita itu pun berjalan ke arah jendela dan membuka tirainya, sehingga cahaya matahari pagi memasuki kamar. Wanita tersebut kembali membangunkan putrinya sambil mengguncang-guncang tubuh putrinya itu.

"Naura, bangun sayang hari sudah pagi" ya Naura adalah nama sang gadis itu.

"ia ma, sebentar lagi ya! Aku masih nyantuk"

"Bangun sayang! Kamu tidak mau terlambat ke sekolahkan, kamu lupa ya? ini kan hari pertama kamu masuk ke sekolah baru!" Ujar mamanya.

Mendengar ucapan mamanya Naura pun kaget dan segera bangun dari tempat tidurnya  lalu bergegas ke kamar mandi, ia baru ingat jika hari ini ia bersekolah di sekolahnya yang baru. Mengingat ia harus pindah sekolah dipertengahan semester karena harus mengikuti kepindahan kedua orang tuanya. Untung saja mamanya memberitahu dan membangunkannya, kalau tidak bisa-bisa ia terlambat ke sekolah, kan gak lucu kalau ia harus mendapat hukuman di hari pertama di sekolah barunya.

Sang ibu hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah putrinya itu dan berlalu keluar dari kamar putrinya.

Naura Pov

Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah yang baru, aku sedang bersiap-siap, menyisir rambut panjangku dan mengikatnya, setelah itu memberi sedikit bedak serta lipstik tipis di bibirku yang terbentuk hampir sempurna. Lalu menggunakan seragam sekolah yang akan menjadi sekolahku yang baru dan tak lupa juga sepatu berwarna putih. Setelah selesai aku pun bergegas turun kebawah untuk sarapan, terlihat di meja makan sudah ada kedua orang tuaku dan juga abangku, aku pun segera menghampiri mereka.

"Pagi ma, pa, bang Daniel!" Ucapku menyapa mereka sambil duduk disamping bang Daniel.

"Pagi sayang" ucap kedua orang tuaku bersamaan,

"Pagi adik kecil abang yang paling imut"

"Ihh, bang Daniel aku itu bukan anak kecil lagi ya, gak liat apa adik abang yang cantik ini udah besar begini!" Kataku sebal.

"Emang kata siapa kamu cantik? Lagian udah besar gimana kalau kamu aja masih manja gini!? Bagi abang kamu itu tetap adik kecil untuk abang, jadi terserah abang dong mau panggil kamu apa aja!", ucap bang Daniel.

"Tapi kan aku gak mau di panggil kayak gitu!"ucaku makin sebal.

"Sudah-sudah jangan ribut! Kalian ini pagi-pagi udah ribut aja!" Ucap mama mencoba melerai kami.

Aku dan abangku memang suka buat keributan bahkan hanya karena hal sepele tapi meskipun begitu aku dan abangku saling menyayangi.

"Udah lah ma, mereka kan dari dulu memang seperti itu kayak gak tau aja"ucap papaku

"Ya sudah kalian cepat habiskan sarapan kalian!" Perintah mama, yang langsung dituruti oleh kami.

"Oh ia sayang maaf ya papa gak bisa antar kamu ke sekolah baru kamu, soalnya papa ada meeting pagi ini! Jadi kamu di antar supir atau minta antar abang kamu aja ya!" Ucap papaku,

"Ia pa, gak apa-apa kok, nanti aku minta antar Pak Diman aja" jawabku.

"Udah, biar abang aja yang antar kamu, abang kan masuk agak siang hari ini jadi bisa antar kamu dulu"ucap bang Daniel.

"Benar ni bang, abang mau antar aku?" Tanyaku kurang yakin. Bang Daniel menganggukan kepalanya yakin.

"Aaa...makasi abangku yang ganteng!"ucapku senang.

"Abangkan dari lahir emang udah ganteng, kamu baru nyadar ya kalau abang ganteng!"ucap bang Daniel kelewat pede.

"Ihh, pede banget sih jadi orang untung bang Daniel abang aku, nyesel deh jadinya udah bilang bang Daniel ganteng!" Ucapku bercanda.

Bang Daniel langsung menambilkan tampang cemberut, sedangkan kedua orang tuaku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kami berdua yang tak ada habisnya.

Aku pun menghentikan tawaku "udah yuk bang berangkat sekarang, aku udah selesai ni makannya"ajakku, bang Daniel pun menganggukan kepalanya.

Aku dan bang Daniel pun beranjak dari kursi dan menyalami tangan kedua orang tua ku setelah itu keluar menuju mobil dan pergi menuju sekolah baruku.

***

Mobil bang Daniel berhenti di depan gerbang sebuah sekolah yang tak lain adalah sekolah baru ku.

"Udah sampai ni bang, aku masuk dulu ya bang?"ucapku, bang Daniel hanya menganggukan kepalanya, kulihat wajah bang Daniel masih cemberut, aku rasa bang Daniel masih marah sama kejadian dirumah tadi.

"Abang masih marah ya sama aku? Tadi kan aku cuma bercanda!" Tanyaku, bang Daniel hanya diam tidak menjawab.

"Ya udah aku minta maaf deh, maafkan adikmu yang cantik ini ya abangku yang paling ganteng! Adikmu ini tadi cuma bercanda, suer deh gak bohong." Kataku sambil memperlihatkan dua jariku membentuk huruf v, ku lihat bang Daniel masih tetap diam.

Aku pun mendengus kesal melihat bang Daniel yang hanya diam saja.

"Ya udah deh kalau abang gak mau maafin aku, aku gak mau ngomong sama abang lagi", ucapku ikutan sebal.

"Eh.. Ia ia abang maafin kok", ucap bang Daniel cepat.

Aku pun tersenyum melihatnya, " ya udah, kalau gitu aku turun ya bang?" Ucapku dan menyalami bang Daniel.

"Ya udah hati-hati ya dek jangan nakal kalau ada apa-apa telepon abang, nanti kalau kamu kenapa-napa susah nanti, kamu kan adik abang satu-satunya"ucap bang Daniel sambil mengacak-acak pucuk rambutku.

"Ia bang, bawel amat sih" ucapku sebel.

"Ya udah masuk sana, pulang sekolah nanti abang jemput"

"Ok, bye bang Daniel sampai ketemu nanti ya hati-hati di jalan"ucaku dan segera turun dari mobil.

"Ia bye kamu juga hati-hati ya, nanti langsung telepon abang kalau udah pulang, biar abang langsung jemput kamu", aku pun hanya menganggukan kepala setelah itu mobil bang Daniel pun berjalan pergi meninggalkan aku di sekolah baruku, aku pun segera berjalan menuju gerbang dan masuk ke sekolah yang akan menjadi sekolahku yang baru.
.
.
.
.
Part 1 sampai di sini dulu ya! Kalau mau tau kelanjutannya tunggu part selanjutnya, dan maaf ya kalau banyak yang typo☺😊.

Jangan lupa vote🌟 dan comen 💬ya guys!!

Thank you.

DIARY NAURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang