40. Akhir

18 3 0
                                        

Hello welcome back.... 😆

Awas typo❌

Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
Dua hari kemudian...

Saat ini sekolah Naura sedang di ramaikan oleh para murid dan orang tua murid. Karena hari ini bertepatan dengan hari pengumuman kelulusan siswa-siswi kelas dua belas, sehingga sekolah membuat acara pengumuman kelulusan tersebut dengan mengundang para orang tua murid kelas dua belas.

Acara sudah di mulai sejak dua jam yang lalu, di mulai dari pidato kepala sekolah, guru, perwakilan dari kelas dua belas, penampilan seperti tarian, bernyanyi dan lainnya dari adik kelas, serta acara-acara lain yang turut hadir memeriahkan acara kelulusan pada hari ini.

Para murid mulai dari siswa kelas dua belas maupun adik kelas, tampak menikmati berbagai acara yang ditampilkan pada acara kelulusan tahun ini. Namun tak menutup kemungkinan ada beberapa murid yang tampak bosan, saat mendengar kepala sekolah yang tampak kembali berpidato di atas panggung.

Seperti yang sedang dirasakan oleh sekumpulan murid yang tampak kebosanan di meja yang terletak di belakang. Pada acara kali ini, meja di depan panggung dikhususkan untuk para guru dan orang tua murit. Sedangkan, untuk para siswa-siswi terletak dibelakang, untung saja acara kelulusan ini dilaksanakan di aula sekolah, sehingga dapat menampung banyak orang.

Di sebuah meja paling pojok, tampak tiga orang siswa kelas dua belas sedang duduk memakan kue yang sudah disajikan sambil memandang kedepan dengan bosan. Mereka sudah mati kebosanan sendari tadi, karena acara inti atau pengumuman kelulusan belum juga di mulai. Mereka ini tak lain adalah Devan, Aldo, dan Kevin.

"Ini acara lama amat sih selesainya, perasaan dari tadi gak selesai-selesai"ucap Aldo dengan nada jegah.

"Tau tu, padahal dari tadi gue nungguin acara inti"ucap Kevin di samping kanan Aldo

"Mana panas lagi, tu Ac hidup atau mati sih"kesal Aldo sambil mengibas depan pakaiannya.

"Itu udah hidup goblok, masa gak lihat"ucap Kevin sambil menunjuk Ac.

"Ya mana gue tau, di rumah gue adanya kipas angin. Lo kan tau emak gue, malas pakai gituan"ucap Aldo sambil melirik ke arah tempat duduk orang tuanya.

"Terserah lo deh"ucap Kevin

'Apanya yang gak tau! Jadi selama ini yang dia pakai pas sekolah atau di rumah gue apaan? Baling-baling? Ya kali!'batin Kevin

"Eh sih Alvin mana sih, dari tadi perasaan gak nampak tu batang hidungnya? "Tanya Aldo kemudian

"Terlambat katanya, tadi pagi chat gue"ucap Kevin membuat Aldo menganggukan kepala.

Mereka pun kembali terdiam sambil melihat paduan suara yang sedang tampil diatas panggung.

"Van, lo kenapa diam aja dari tadi?"tanya Kevin sambil memandang Devan yang ada di samping kanannya.

"Ia van, perasaan dari tadi muka lo lesu amat atau lo masih kepikiran Naura?"tanya Aldo membuat Kevin juga memandang ke Devan

"Hahh.., ia gue kepikiran Naura"ucap Devan menghela nafas lesu

"Udah lo jangan pikirin lagi, Naura pasti baik-baik aja disana"ucap Kevin menyemangati

"Ia Naura pasti.."

"Baiklah para hadirin sekalian, baik para murid dan para orang tua murid"suara kepala sekolah menghentikan percakapan mereka dan membuat seluruh atensi mengarah ke atas panggung.

"Sekarang tibalah waktu yang sudah di tunggu oleh para hadirin sekalian, yaitu acara inti atau pengumuman kelulusan untuk para siswa-siswi kelas dua belas...."

DIARY NAURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang