37. Randy?

7 3 0
                                        

Hello welcome back....

Maaf kalau cerita ini Slow update untuk kesekian kalinya😅 dan semoga masih ada yang baca ya😆.

Awas typo❌

Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
Di sebuah ruangan berwarna pastel yang cukup luas, dengan berbagai furniture, seperti lemari pakaian, meja belajar, rak buku, lukisan, kasur, dan lain sebagainya, terdapat seorang gadis yang tampak masih bergelud di kasur berwarna biru langit kesayangannya.

Sinar matahari yang masuk dari arah pintu balkon kamar, tampaknya tidak juga dapat mengusik tidur cantiknya. Entah apa yang sedang dimimpikan oleh gadis tersebut, hingga waktu menunjuk pukul sembilan pagi sang gadis masih asik bergelud dengan selimutnya.

Tak lama kemudian tampak wanita paru baya, yang tak lain adalah ibu sang gadis memasuki kamar sang putri. Wanita paru baya tersebut hanya dapat mengelengkan kepalanya saat melihat sang putri yang masih saja tidur, padahal ia sudah membuka tirai agar sinar matahari pagi dapat masuk. Tetapi nampaknya putrinya tersebut enggan untuk membuka matanya.

"Sayang, ra. Ayo bangun ini udah jam sembilan loh, jangan kebiasaan bangun kesiangan nak" ucap sang ibu.

"Ia ma, bentar lagi ya?! Ara masih ngantuk ini"ucap sang anak dengan mata tertutup.

"Bangun sayang, kamu udah lama loh tidurnya. Semalamkan jam tujuh selesai makan malam, kamu langsung tidur. Lihat sekarang matahari udah tinggi ra, kamu belum sarapan. Cepat kamu bangun, mandi lalu sarapan. Habis itu terserah deh kamu mau lanjut tidur apa enggak, yang penting kamu sarapan dulu. Nanti kalau sakitkan kamu juga yang rasain."ucap sang mama panjang lebar.

"Ia ma, ini aku udah bangun. Anak sendiri kok malah didoain sakit, mama tu aneh"ucap sang anak sambil duduk di kasur dengan muka bantalnya.

"Mama tu gak doain kamu sakit ra, mama tu cuma nasehati kamu. Biar kamu gak kebiasaan bangun kesiangan"ucap sang mama.

"Udah sekarang kamu mandi, habis itu sarapan!"lanjut sang mama memerintah.

"Ia ma"ucap sang anak tapi tak juga beranjak dari kasurnya.

"Sekarang Naura!"ucap sang mama agak tinggi.

"Ia ia ini aku mandi"ucap Naura lalu beranjak ke kamar mandi. Sedangkan sang mama langsung keluar dari kamar putrinya, setelah memastikan sang anak masuk kamar mandi.

Ya, gadis tersebut Naura. Ia baru sampai rumah kemarin sore, setelah sekolahnya melakukan study tour di Bali selama tiga hari. Setelah membersihkan diri dan makan malam, semalam Naura langsung pergi ke kamarnya dan karena efek kelelahan ia langsung tertidur saat jam masih menunjukkan pukul setengah delapan malam. Tetapi walaupun demikian ia tetap saja bangun kesiangan. Untuk saja mereka diberi waktu libur selama dua hari untuk beristirahat.

***

Setelah selesai mandi dan memakai pakaian santainya, Naura  langsung beranjak keluar kamar untuk sarapan. Karena jika tidak mamanya pasti akan berceramah panjang kali lebar, yang membuat kupingnya menjadi panas karena ceramah sang mama yang tak berujung.

Saat akan menuju ruang makan, langkah kaki Naura langsung terhenti karena suara seseorang yang tak lain adalah Daniel, abang satu-satunya yang sekarang sedang menonton televisi.

"Udah bangun kamu dek?"tanya Daniel saat melihat Naura lewat hendak ke ruang makan.

Naura yang mendengar pertanyaan abangnya hanya diam di tempat dan memandang datar kearah abangnya tersebut. Tetapi yang dipandang malah ikut memandanginya dengan pandangan bertanya.

DIARY NAURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang