15. Doa Lola

47 11 0
                                    

Kring...Kring...Kring
Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas. Ada yang pergi ke toilet, perpustakaan, taman, dan tentu saja kantin yang tak pernah sepi pengunjung dari siswa-siswi yang akan mengisi perut. Tak terkecuali Naura dan teman-temannya yang sekarang sudah duduk manis menanti makanan mereka.

"Eh Naura lo punya hutang sama kita" ucap Tessa.

"Hutang?! Kapan gue ngutang sama kalian? Berapa? Kok gue nggak ingat?" Jawab Naura cepat.

"Ya ampun Naura, maksud gue bukan hutang itu!", ucap Tessa.

"Terus apa dong??" Tanya Naura dengan tampang polos.

"Maksudnya hutang penjelasan ke kita, kok bisa lo berangkat sekolah bareng Devan?" Tanya Naya.

"Oh itu, gini Jadi itu ceritanya, kemarin kan orang tua gue pergi keluar kota ngurusin kerjaan nah Abang gue juga kebetulan ada kerja kelompok jadi nginep ke rumah temannya, jadi otomatis gue sendiri dirumah. Orang tua gue nggak mau kalau gue sendiri di rumah makanya gue disuruh nginep di rumah tante gue mamanya Alvin nah..."

"Terus apa hubungannya sama lo berangkat sama Devan, emang ada ya?" Tanya Lola Memotong pembicaraan Naura.

"Ceritanya kan belum selesai Lola" ucap Naura.

"Tahu tuh, orang lagi serius juga" ucap Tessa sambil memandang ke arah Lola begitu pula Naura dan Naya membuat Lola hanya cengengesan menampilkan giginya.

"Udah lanjutin aja ceritanya ra," ucapkan Naya menyuruh Naura melanjutkan ceritanya.

"Nah pas gue sampai di rumah tante gue mamanya si Alvin, eh rupanya Si Devan juga nginep di rumah Alvin  gue juga terkejut ada dia disana dan tadi pagi Alvin pergi duluan ke sekolah ninggalin gue. Karena gue nggak mau ngerepotin Om sama Tante gue, jadilah gue berangkatnya sama Devan. Makanya sampai sekarang gue masih kesal sama Alvin karena ninggalin gue dan malah suruh gue berangkat sama Devan." Ucap Naura panjang kali lebar.

"Oh gitu ceritanya, kirain lo jadian sama Devan" Ucap Naya

"Ya enggaklah amit-amit deh jadian sama cowok kayak dia" ucap Naura.

"Loh nggak boleh ngomong gitu, nanti jodoh loh" kata Naya.

"Ya jangan sampai deh gue berjodoh sama dia" jawab Naura.

"Kena karma baru tau rasa lo kalau ngomong kayak gitu. Harusnya lo ngomong yang baik-baik" ucap Tessa pada Naura yang sedang cemburu.

"Ia benar tu, berdoa juga yang baik-baik! Kayak gini ni..." ucap Lola

"Ya Tuhan, semoga Naura nantinya berjodoh sama Devan... Amin"lanjut Lola  sambil berdoa.

"Ih kok malah di doain kayak gitu sih la, yang lebih bagus coba" Ucap Naura terkejut karena mendengar doa Lola barusan.

"Lah salah ya? Ya udah Tuhan doa yang tadi nggak jadi diganti aja. Semoga Naura menikah nya sama Devan... Amin" ucap Lola tanpa dosa.

"Ih sama aja tahu" ucap Naura tambah kesal.

Tessa dan Naya sudah tertawa terbahak-bahak dari tadi mendengar doa Lola yang kelewatan bagusnya. Sedangkan Lola bingung memikirkan apa yang salah dengan doa-doa nya tadi.

"Hahaha bagus banget la doa lo" ucap Tessa tertawlo

"Benar tuh, gue bangga sama lo" ucap Naya sambil tertawa.

"Iya dong siapa dulu Lola" ucap Lola bangga.

"Kalian nyebelin tahu nggak huwaa..kalian jahat" ucap Naura dengan wajah cemberut.

"Ih lebay banget lo" ucap Naya sambil melipat melihat ke arah Naura.

"Tahu tuh gitu amat" ucap Tessa.

DIARY NAURA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang