Langkah kaki Ara bergerak cepat ketika Pak Ridwan keluar dari Ruang dosen. Ara langsung menghampiri Pak Ridwan dengan berkas-berkas skripsi yang begitu banyak di dalam totebagnya.
"Pak! Tanda tangan dulu pak, hehe."
"Hadeuh, saya mau makan siang dulu nih?"
"Ya ampun pak bentar doang ya pak ya? Please pak..." kata Ara memohon
"Yaudah yaudah cepet siniin mana pulpennya?"
Ara langsung mengambil pulpen di dalam tasnya dengan cepat dan memberikannya ke Pak Ridwan.
"Lain kali, chat saya dulu dong kalo mau minta tanda tangan. Gak gini, tanpa janjian."
"Saya udah chat bapak?"
"ah, masa? Gak ada tuh? Nih udah."
"Hehe makasih banyak pak. Selamat makan siang pak!"
"Alhamdulillah kelar juga nih tanda tangan revisi. Tinggal di hardcover aja skripsi gue. Mantab.."
Ara pun memasukkan revisiannya kembali ke dalam totebag dan mengeluarkan hapenya.
"Sekarang, kita cek dulu. Katering, sama souvenir. Oke!"
Ara pun berjalan ke arah parkiran motor.
Sebelum berangkat, Ara mencoba untuk menchat seseorang.
Line
Ara : Doy, gue sekarang mau ke tempat katering sama souvenir ya?
"Hmm, lagi ada kelas kali yaa? Yaudah deh."
Ara pun menyalakan motornya dan pergi dari kampus menuju tempat katering.
Sesampainya di tempat katering, Ara langsung turun dari motornya dan masuk ke dalam, sambil membawa note kecil dan pulpen.
"Permisi..." kata Ara sambil melihat sekeliling
"Ada perlu apa mbak?" Kata seorang pegawai
"Saya mau nanya-nanya price list katering mbak"
"Oh, iya mbak, masuk aja."
Ara pun masuk dan duduk di sofa.
"Untuk acara apa ya mbak?"
"Nikahan mbak, hehe."
"Waduhh, mbaknya yang nikah ya?"
"Hehe iya.. oh ya mbak, stand makanannya bebas ya gimana kita mau berapa?"
"Oh itu tergantung jumlah porsinya mbak. Nah, disini ada paketannya mbak, silahkan di liat."
"Mbaknya kok sendirian kesininya? Calon suaminya mana?"
Ara terdiam sejenak lalu tersenyum tipis, "Lagi sibuk mbak haha, gapapa biar banyak uangnya."
Pegawai itu pun tertawa, "Betul mbak, buat nambah-nambah modal nikah ya mbak?"
Ara hanya tersenyum aja.
Seselesainya dari tempat katering, Ara merasa sangat lelah, "Apa mending besok aja ya? Gila, ngantuk banget."
Ara pun melihat layar hapenya, Doy belum juga membalas chatnya. "Kemana ceunah dia teh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
FanfictionKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.