"Mikom semua!" Ecan masuk ke rumah dengan riang gembira dengan baju yang masih mengenakan baju seragam SMA dan tas jansport warna merah maroonnya
"Walaikumsalam, yang bener dong sayang salamnya.." ucap Ibu yang sedang memberi segelas kopi hangat untuk Abi
"Hehe, maaf bu, kebiasaan, Abi lagi mau makan siang yaa?"
Abi tersenyum, "Iya, kamu ganti baju dulu sana, terus panggil Aa dan teteh mu buat makan siang bareng.."
"Siap komandan!"
Abi dan Ibu pun tersenyum bersama melihat tingkah anak bungsunya.
Ecan yang lagi berjalan menuju kamarnya harus melewati kamar umi, pintu kamar umi terbuka sedikit, Ecan secara tidak sengaja melihat ada Doy dan umi sedang berbincang.
Selintas dalam pikiran Ecan, Ecan agak kepo dan ingin tahu, apa yang sedang di bicarakan oleh kakak tiri dan ibu tirinya itu. Dengan penuh hati-hati, Ecan mendekatkan dirinya ke arah pintu kamar umi
Tak lama, ada yang menepuk bahu Ecan dari belakang. "Hayoh siah! Lagi ngapain?" Bisik Ara
Ecan langsung lemas dan hampir jatuh karena Ara mengagetkan dirinya yang ketauan sedang menguping Doy dan uminya
"Sstt! Teteh mah.."
"Sini kamu! Pamali nguping orang tuh" Ara pun menarik tas Yang di gendong Ecan, mau tidak mau Ecan pun tertarik oleh Ara
Ecan terlihat cemberut karena ketauan oleh Ara, "Kamu kenapa nguping? Dosa tau"
"Ihhh Ecan mah gak sengaja, kebetulan we pintu kamarnya kebuka, yaudah weee..."
"Sama aja atuh bocah."
Ara pun melihat penampilan Ecan yang masih memakai seragam sekolah itu dari atas sampai bawah. Celana seragam yang hampir ia jait seperti celana pensil, baju seragam yang ia keluarkan berantakan dan kancing pertama dan kedua yang terbuka. Hm, seperti anak-anak cowok pada umumnya
"Kunaon hey teteh liatin Ecan kaya gitu? Ganteng nyuak Ecan?"
"Hahahahhaha! Kaya fakboi lu" Ara langsung menutup mulutnya rapat, mengingat ia baru aja mengucapkan kata kasar
"Alah siah, teh Ara bisa juga ngomong kaya gitu" kata Ecan ngegoda
"Ih! Keceplosan"
"Alaahhh hahahahaha, kalem we teh sama Ecan mah, da Ecan ge masih sok bangor"
"Bangornya Ecan emang gimana sih?"
"Gini-gini, Ecan teh anak motor kawasan Cicaheum"
"Edaannn, bohong nya halus ya lu?"
"Ih gak taueun... "
"Emang di bolehin sama ibu?"
"Ya gak boleh atuh, udah di suruh keluar sama ibu tapi da kumaha? Udah di kontrak"
"Jiah, kontrak dikira rumah kali?"
"Ih asli teh! Ntar lah keluarnya kalo mau kuliah.. kan kata orang nyuak teh ini mah, anak cowok warasnya kalo udah mau kuliah, yaudahlah sekarang Ecan teh edankeun we sebelum kuliah.."
Ara hanya menggelengkan kepalanya, bingung harus memberi reaksi seperti apa. "Kalo abi tau gak Ecan anak motor?"
"Tau tapi kayanya abi teh kaya gak mau tau aja gitu.."
"Hmm, teteh boleh nanya gak Can?"
"Sok aja teh, mau nanya apa?"
"Ayah kandung Ecan kemana? Maaf ini mah kalo lancang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
FanfictionKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.