Doy terus menggenggam tangan Ara erat. Ia juga terus membacakan doa-doa untuk menguatkan Ara dan calon anaknya.
Dokter pun tiba. Keduanya memandang dokter dan kedua suster disampingnya.
Ini akan menjadi momen yang nggak akan pernag Ara lupakan. Dan menjadi momen paling indah bagi Doy dan Ara
Ara menahan rasa sakitnya dengan memegang lengan Doy sekuat tenaga. Doy bisa merasakan rasa sakit yang telah Ara lakukan ke Doy tapi rasa sakit itu seakan hilang ketika ia melihat Ara merintih kesakitan
Lengan Doy sudah merah karena genggaman keras Ara. Ara terus merasakan kesakitan karena kedua anak didalam perutnya sudah siap melahirkan
Ara terus mengatur napasnya. Air matanya keluar. Ara nggak bisa menahan rasa sakit yang luar biasa nikmatnya itu
"Hallo Mbak Ara. Siap yaa? Rileks...huuuhh.. tarik napas.... bismillah"
"Ayo Ra... kamu bisa.. bismillah sayang"
Ara terus mengatur napasnya
"Doy... hhh..sakit...ya Allah..."
Doy terus menguatkan Ara dengan doa.
"Ya Allah sakit banget!! Huuu....haaaa"
"Ayo mbak Ara sedikit lagi!!"
"Kamu kuat sayang..." kata Doy
Ara terus berjuang untuk melawan rasa sakitnya dan melahirkan kedua putra kembarnya dengan selamat.
Keringat sudah membanjiri seluruh wajah Ara.
Doy nggak tega melihat Ara kesakitan. Doy pun ikut menangis namun ia langsung mengusapnya cepat.
Sampai dimana
Suara tangisan dari surga datang ke bumi...
Suara tangisan yang menandakan ada manusia yang telah lahir ke dunia...
Doy menatap takjub ke arah dokter yang sudah menggendong seorang bayi laki-laki dan memberikannya ke suster
Ara masih harus berjuang sekali lagi.
Ara mengerang kesakitan dan terus memejamkan matanya sambil menangis.
"Anak...a...aku" kata Ara
"Sabar sayang... kakak udah lahir. Tinggal si dedek yang masih di dalem" kata Doy sambil memegang tangan Ara
Ecan, Umi, abi dan ibu Ecan datang dengan terburu-buru terutama Ecan yang lari sambil mengintip jendela ruang persalinan yang mustahil bisa ia lihat. Semuanya menghampiri kedua orang tua Ara yang sedang menunggu kelahiran cucu mereka
"Ibu..." ucap umi
Mamahnya Ara hanya tersenyum tipis dan berjabat tangan dengan Umi. Umi menguatkan mamah Ara dengan merangkulnya
"Ara sama Dhika" kata Mamah Ara
Umi mengangguk, "Iya.. kita doakan semoga semuanya berjalan lancar."
Ecan ikut deg-degan. Semoga calon ponakan dan Ara bisa selamat dalam benak Ecan.
Sampai dimana, suara pintu terbuka. Ecan yang tepat di depannya langsung mundur dan mendapati dokter yang langsung membuka maskernya sambil tersenyum
Seakan semuanya menunggu kabar gembira dari mulur sang dokter
"Alhamdulillah, bayi kembar dari Mbak Ara telah lahir dengan selamat. Tanpa kekuarangan suatu apapun"
Semua langsung bernapas lega dan mengucapkan kalimat Alhamdulillah seraya mendengar kabar baik dari dokter.

KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
FanficKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.