Ara sedang bermalas-malasan di sofa ruang tengah. Nggak lupa ia sedaritadi mengemil ciki komo pemberian Ecan.
Perut Ara seperti berbunyi, dan ada sedikit rasa sakit. Tapi, bukan sakit karena ada dedek bayi di dalam perutnya. Melainkan pertanda ia harus ke kamar mandi secepatnya
Ara buru-buru ke kamar mandi, sambil memegang perutnya yang sudah membesar itu.
"Hahh... lega"
Ara melihat sekeliling kamar mandi. Sudah tampak kotor. "Ugh... udah lama juga nggak nyikat kamar mandi"
"Udah licin juga lagi..." kata Ara
"Kalau Doy pulang terus mandi, terus, kepleset kan nggak lucu"
"Gue bersihin deh..."
Ara pun melipat kaos lengan panjangnya dan mengambil sikat wc beserta sabun colek. Ara pertama-tama mulai membersihkan lantainya terlebih dahulu.
Saat sudah dikira bersih lantai, Ara siap untuk membasuh lantai yang sudah disikat itu dengan air.
Ara yang masih terjongkok terlalu malas untuk berdiri mengambil air didalam bak. Ditambah ada perut Ara yang besar menahannya
Ara tetap malas untuk berdiri dan berusaha mengambil air sambil jongkok.
Sampai dimana...
"ADUH!"
Ara terjatuh dan terduduk membuat posisinya berubah menjadi terduduk dan itu lumayana keras jatuhnya.
Ara meringis kesakitan. Ara terdiam sejenak dan melihat perutnya
"Huaaa! Gue lupa kalau gue lagi hamil!!! Huaaaaa!!! Doy!!! Huaaa Doy tolonggggg!!!"
Yang sebelumnya Ara nggak nangis, tiba-tiba dirinya nangis karena merasa bersalah kepada anak nya yang sedang ia kandung itu
Ara berdiri dengan hati-hati sambil menangis. Tangan kanannya ia pegang perutnya dengan hati-hati dan tangan kirnya ia pegan ke pinggul bagian belakang bekas terjatuh tadi
Ara berjalan menuju kamar dan meraih hapenya. Masih dalam keadaan menangis
"H-hallo Doy? Hiks"
"Hallo? Ra...kamu kenapa?"
"Doy aku jatoh huaaa..... aku jatohhhh pulang...pulang Doyyy"
"APAAA??? IYA AKU JATOH EH PULANG SEKARANG, PLEASE KAMU TENANG DULU TENANG DULU.... AKU PULANG SEKARANG"
flip
Ara mematikan hapenya dan duduk di pinggir kasur sambil masih menangis dan memegangi perutnya, "Maafin mamah, sayang. Mamah lupa kalau punya kalian...hiks".
Sekita 15 menitan Doy akhirnya sampai ke rumah. Tanpa mematikan mobilnya Doy langsung masuk ke dalam rumah.
"ARA??? ARAAA" panggil Doy panik
"Disini..." kata Ara lemas
Doy langsung terjongkok dilantai, "Kamu nggak apa-apa sayang? Ada yang sakit? Perutnya nggak apa-apa? Apa yang kena? Apa kita cek aja ke dokter? Yuk ke dokter sekarang sayang... jilbab kamu mana??"
Doy meraih jilbab instan punya Ara didalam lemari dan memakaikannya ke kepala Ara. Ara masih sesegukan
"Aku lupa, kalau aku lagi hamil. Maafin aku Doy... huaaa"
Doy langsung menepuk kepala Ara berusaha menenangkan istrinya itu, "Tenang sayang, kita ke klinik dulu ya?"
"Iya..."
Sesampainya di klinik. Ara dan Doy sesegera mungkin menemui dokter. Doy juga belum sempat mengganti bajunya. Lengan Kemejanya ia lipat sampai sikut dan dasinya ia longgarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
Fiksi PenggemarKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.