7; after the day

11.4K 1.6K 282
                                    

Ara dan Doy sudah berada di depan teras rumah Ara. Hari ini Ara berencana untuk mengambil barang-barangnya untuk di bawa ke rumah Doy.

"Assalamualaikum..." ucap Ara dan Doy bebarengan sembari masuk ke dalam rumah

"Walaikumsalam, eehhh anak-anak mamah!!" Mamah Ara pun langsung memeluk Ara dan Doy

"Ya Allah ih dek mamah semaleman mikirin kamu terus!! Anak mamah beneran bakal di ambil orang ini teh?"

Doy tertawa, "Apaan sih mah?" Kata Ara malu

"Ara masuk ke kamar dulu ya mah?"

"Mamah bantu beresin barang-barang kamu ya.."

Ara dan mamahnya pun naik ke kamar. Sedangkan Doy mencoba untuk ke dapur, mengambil segelas air putih dingin karena ia merasa haus.

"Eh Doy..." sapa Johnny yang sedang menuruni anak tangga

"Eh bang..." kata Doy sambil memberhentikan aktivitas minumnya.

"Sama Ara? Anaknya mana?"

"Di atas bang, sama mamah."

Johnny tersenyum penuh arti ke arah Doy, Doy hanya tersenyum kikuk, "Kenapa bang?"

"Hm, gimana? Lancar?"

"Apanya bang?"

"Helehh,,,,, ya itu dong!"

Doy tertawa, pura-pura tidak mengerti apa yang di maksud kakak iparnya itu, "Apanya sih bang?"

"Yaelah luuu... lancar kagak?"

"Hahaha. Belum bang... kita belum.."

"Hah?! Yang bener lo?"

"Bener. Kita sepakat, kemaren gak dulu lakuin hal itu. Soalnya capek."

Johnny hanya mengangguk paham, "Selamat ya bro! Jagain adek gue!" Kata Johnny sambil menepuk bahu Doy

"Siap bang. InsyaAllah."

Sementara itu, Ara dan mamahnya masih sibuk merapikan barang-barang yang akan di bawa oleh Ara.

"Dek..." kata mamah Ara sambil duduk mendekat ke Ara yang sedang menilap baju ke dalam koper

"Hmm.."

"Udah belum?"

Ara melihat mamahnya kaget, "Apaan?!"

"Ituuuu..." kata mamahnya genit

Ara berdecak geli, "Belom lah mah!"

"Heh! Kok belom?! Terus kemaren nanaonan aja hah di hotel?! Bengong?"

"Ya kaliii... pokoknya belum deh..."

"Heh dek, mamah kasih tau yaa.."

"Ck.. apa?"

"Kamu kalo nolak suami ngajak itu dosa lho.."

"Ish mamah! Orang kemaren kita sepakat nggak dulu buat itu! Kan capek atuh baru acara.." kata Ara malu

"Hmm.. padahal mamah yakin, nak Dhika udah mau...huhu kasian nak Dhika, istrinya gak peka.."

"Ihhh mamah!!!"









Ara dan Doy baru sampai di rumah Doy. Ara pun membawa totebag besar berisi makeup dan alat mandi, sedangka Doy membawa koper milik Ara ke dalam rumah.

"Umi sama abi sampe kapan Doy di Bekasinya?" Tanya Ara sambil menunggu Doy yang sedang membuka kunci rumahnya

"Lusa katanya.."

Pintu rumah pun sudah terbuka. Ara dan Doy memasuki rumah Doy. Ara langsung masuk ke kamar Doy, sedangkan Doy ke ruang tengah untuk menyalakan lampu-lampu rumah, kebetulan hari sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Ara merapikan barang-barangnya. Bajunya ia simpan di lemari milik Doy. Ara tertegun sejenak. Melihat baju Doy di dalam lemari.

"Ra?" Kata Doy

Ara terkaget dan menoleh ke belakang, "Y-ya?"

"Kamu dulu apa aku dulu?"

"Apanya?!"

Doy tertawa sebentar, "Mandinya lah.."

Ara menghela nafasnya, "Kamu dulu deh.. bentar aku masakin air panas yaa.."

"Gak usah. Ada alatnya kok di dalem kamar mandi."

"Oalah, oke deh."

"Yaudah aku duluan ya, bisa siapin baju tidur aku gak?"

"Oke.."

Doy pun masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa handuk. Sedangkan Ara menyiapkan baju untuk Doy. Ara membuka lemari Doy, dan memilih baju dan celana tidur untuk Doy

Ara menaruh baju kaos warna navy dan celana tidur panjang berwarna abu di atas kasur. Selagi menunggu Doy mandi, ia juga menyiapkan baju ganti untuknya sehabis mandi.

Saat Ara sedang membawa bajunya dari koper, Ara melihat satu baju yang asing menurutnya. Baju minim dengan warna pink itu ia ambil dan dilihatnya.

"Apaan ini?" Ara pun langsung tersadar dan melemparnya, "Idiiihhh si mamah ini mah!"

Tapi sedetik itu juga Ara langsung memungut baju itu dan memasukkanya kembali dalam koper, karena Doy sudah mulai membuka pintu kamar mandinya.

Doy keluar dari kamar mandi dengan rambu sedikit basah. Ada langsung memberikan baju yang di siapkannya

"Astaghfirullah!" Kata Ara kaget sambil menutup matanya buru-buru

Doy melihat Ara bingung, tentu saja Ara kaget, orang Doy hanya memakai handuk dan telanjang dada.

"Kenapa sih Ra?" Tanya Doy bingung

"Menurut anda?? Nih nih pake!" Kata Ara sambil menyodorkna bajunya Doy

Doy langsung memakai kaosnya.

"Kenapa sih? Kan udah suami istri?" Kata Doy datar

"Ya aku malu! Udah ah aku mau mandi, minggir..."

"Bentar.." kata Doy

"Apa?"

Doy mendekatkan dirinya ke Ara, Ara melihat Doy curiga dan sedikit demi sedikit mundur.
"Apa sih?"

Doy pun mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Ara sebentar, hanya hitungan detik.

Ara hanya bisa terdiam mematung, tak lupa ia membuka mulutnya lebar. Masih gak percaya apa yang telah di lakukan Doy pada dirinya. Doy hanya tersenyum malu sesekali ia menutupi malunya dengan mengalihkan pandangannya ke laim arah

"Ngerti kan maksud aku?" Kata Doy dengan nada rendah

Ara?

Dia udah pingsan dalam jiwa....

Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang