Doy sedang terduduk di tepi kasur kamarnya sambil memandangi foto pernikahannya yang di pajang di dinding kamarnya. Doy menatap foto itu dengan penuh perasaan sambil membayangkan, bagaimana awal dirinya dan Ara bertemu setelah bertahun-tahun tidak jumpa.
Ara waktu itu masih belum menggunakan jilbab. Rambut sebahu dengan poni berwarna kecoklatan itu masih diingat Doy. Tatapan mata penuh kecanggungan pada saat pertama kali Doy dan keluarganya berjamu ke rumah Ara, masih juga ia ingat.
Kalau di ingat-ingat lagi, Doy ingin mengulang kejadian itu lagi. Ia ingin, memperlakukan Ara dengan baik. Gak galak kaya waktu itu. Doy mengingat memori itu sambil tersenyum-senyum. Ara yang sedaritadi memperhatikan Doy, merasa takut, ada apa dengan suaminya itu? Daritadi tersenyum sambil melihat ke arah depan.
"Doy.. kamu kenapa?"
Doy agak kaget dan melihat Ara, "Nggak... aku cuma mau ketawa aja inget memori dulu tentang kita..."
Ara tersenyum, "Kok tiba-tiba throwback? Kamu kangen, pas kita sering debat, berantem, musuhan?" Kata Ara sambil tertawa
"Kalo di pikir-pikir lucu aja gitu... aku dulu udah frustasi sebenernya.." kata Doy sambil menoleh ke Ara yang ada di sampingnya
"Takut gak bisa milikin kamu.."
Ara hanya diam dan melihat ke lain arah.
"Dulu aku jahat ya ke kamu?"
"Iya!" Kata Ara ngotot
"Dih, kok ngotot?" Kata Doy sambil tertawa
"Tau gak, dulu ya kamu tuh nyebelin banget! Aku sampe pernah nangis lho di kamar gara-gara kamu." Kata Ara ngedumel
"Iya ya, aku dulu sering buat kamu nangis.."
"Iya! Kamu suka bilang kalo aku tuh kaya yang jauh dari Allah gitulah, padahal kan aku dulu masih bingung..."
"Habis aku bingung, ngasih tau kamu pake cara kaya gimana?"
"Pake cara apa kek yang bisa bikin aku luluh. Mumpung lagi ngomong jaman dulu nih ya, aku mau tau deh, kamu kok waktu itu kaya yang sebel sih sama aku?"
Doy diam sejenak sambil berpikir, "Bukan sebel sih ya... tapi greget..."
"Greget kenapa?"
"Iya, greget. Aku tuh, kan," kata Doy terbata-bata sambil melirik terus Ara, seperti ada rasa sedikit malu untuk mengungkapkan, Ara hanya tersenyum jail
"Aku tuh kan, apa atuh! Yang jelas ngomongnya!"
"Iyaaa, akutuh kan udah ituuuu"
"Ck! Udah apa sih?"
"Udah suka sama kamu dari kecil!" Kata Doy nyolot
"Dih nyolot!!" Ara mencubit pipi Doy
"Pokoknya gitu deh! Aku juga gatau waktu itu kenapa aku bersikap nyebelin, karena aku suka sama kamu. Tapi, aku bingung harus bersikap kaya gimana biar gak keliatan kalo aku suka sama kamu tapi aku mau ajak kamu ke arah yang lebih baik lagi... eh taunya, cara aku mungkin salah.."
Ara menatap Doy dalam, "Nggak sepenuhnya salah kok..."
"Kadang, manusia emang harus di kerasin sih... cuma yaaaaa penyampaiannya juga harus baik juga"
"Nah, aku salah di penyampaiannya, kan?"
"Iya sih... tapi, kalo bukan karena kamu gak ingetin aku dulu, mungkin aku gak akan jadi kaya gini... makasih ya?"
"Jangan dulu bilang makasih!"
"Lho?"
"Aku mau minta maaf dulu, karena waktu itu penyampaian aku bikin kamu sakit hati... maafin yah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
FanficKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.