Ara sedang menunggu gojek di dalam kafe Jefri tempat ia bekerja sekarang. Sambil menunggu, Ara memainkan hapenya sambil memikirkan pernyataan Doy kemarin malam.
Punya anak?
Ara tau, pernyataan Doy kemaren malam bukan hal yang terlalu serius, setelah Doy berbicara seperti itu ia langsung tertawa, namun berbeda dengan Ara. Ara masih kepikiran. Sama hal nya dengan pasangan suami istri diluar sana, sehabis nikah pasti mereka menginginkan buah hati.
Tapi, Ara masih bingung dengan dirinya. Apa dirinya siap untuk menjadi seorang ibu? Bahkan Ara masih bingung jika ia hamil nanti. Ara merasa, masih banyak hal yang harus ia lakukan diusia 22 tahunnya ini
Ara terdiam sejenak, menghentikan aktivitas memainkan hapenya. Menatap kosong seisi kafe.
Ting!
Notifikasi gojek menyadarkan Ara, ia pun bergegas keluar dan pulang.
Tepat jam 5 sore, Ara sampai di rumah. Namun kali ini berbeda. Sepatu Doy sudah ada di rak sepatu dekata pintu rumah.
Ara langsung masuk dan berniat menghampiri Doy. Rupanya, Doy sedang menyiapkan beberapa makanan fast food ke piring
"Doy... kamu udah pulang?"
Doy mengangkat wajahnya dan tersenyum ke Ara. "Iya udah.. nih dimakan, kamu gak usah masak. Aku udah beli McD..."
Ara menyimpan tasnya di kursi meja makan dan duduk.
Doy memberi piring untuk Ara. "Tumben?" Kata Ara sambil tersenyum penuh curiga
Doy pun hanya tersenyum, Ara semakin curiga kan, ada apa dengan tingkah Doy hari ini?
"Nih Ra, aku beli eskrim yang harus di aduk 22 kali ntar bakal berubah warna"
Ara mengambil eskrim dari Doy sambil mengunyah makanannya. "Capek banget harus ngaduk 22 kali?" Kata Ara
"Ih cobain, aku mau liat berubah warnanya" kata Doy sedikit memaksa
Ara pun mau nggak mau mengaduk eskrimnya. Sudah putaran ke 15 Ara sudah kesal dan menatap Doy sebal.
"Capek ah..."
Doy pun mengambil alih dan melanjutkan mangaduk eskrimnya, "Ini kita udah beli, malah disuruh-suruh lagi" omel Doy tapi masih setia mengaduk eskrimnya
Ara hanya tertawa sambil melanjutkan makannya.
"Ihhh Ra berubah!"
"Manaa?? Eh iyaa waaa"
"Ihhh rasanha B aja" omel Doy lagi
"Mana mana cobain" Ara pun mengambil sesendok eskrim dan mencobanya
"Enakan yang original ih"
"Balikin 13 ribu gue mekdi!!" Kata Doy sambil ngajak bicara ke tempat eskrimnya
Ara hanya tertawa melihat tingkah suaminya itu.
"Gimana kerjaan kamu hari ini? Lancar?"
Ara mengangguk, "Lancar kokk..."
"Capek gak?"
"Lumayan sih, eh tapi capek deng, gak ada yang gak cape kayanya kerja tuh"
Doy tersenyum tipis, "Emang..."
"Kalo punya anak ntar, kamu jangan kerja yaa? Di rumah aja" kata Doy tiba-tiba
Ara langsung menghentikan makannya dan menatao Doy. Doy pun menatap Ara.
"Kenapa?" Tanya Doy
Ara menelan ludahnya, terlihat ada sedikit rasa gugup untuk mengungkapkan hal sebenarnya kepada Doy
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
Fiksi PenggemarKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.