Ara sudah siap-siap untuk ke kampus dan tak lupa membawa beberapa totebag berisikan kertas-kertas skripsinya. Skripsi Ara sudah kelar! Hari ini ia niatnya mau menghard cover skripsinya untuk di pajang di perpustakaan kampusnya.
Ara duduk di ruang makan bersiap untuk sarapan bersama keluarganya. Johnny memberikan segelas susu untuk adiknya.
"Ciyee, minggu depan wisuda ciyeee..."
Ara hanya tersipu malu sambil mengambil susu pemberian kakaknya itu. "Dateng lho kak!"
"Pasti dong.."
"Oh ya mah, kemaren Doy kesini, dia nanyain mahar."
"Terus? Gimana? Kamu minta apa?"
"Hmm, adek minta semampunya dia aja sih mah."
Mamah Ara langsung menghentikan aktivitas makannya dan melihat Ara kaget. Papah dan kakaknya hanya menatap keduanya sambil melanjutkan makannya.
"Kok kamu gitu?!" Kata mamah Ara
"Lah, kenapa emang mah?"
"Aduuh, mamah lupa, kamu kan sedikit agak-agak..."
"Hah?????"
Johnny ketawa, "Mah, mungkin adek gak mau bebanin Dhika kali.." kata Johnny seakan mengerti karena dia adalah pihak lelaki
"Bukan gitu, kak... lho kamu juga kan di minta Luna maharnya satu set berlian. Seharusnya, Adek itu tuh kaya Luna. Masa sih semampunya dia? Dasar Ara."
"Bukan gitu mah, Ara gak enak, kasian juga kalo Ara minta segimana segimananya. Biaya pernikahan dari dia semua, terus dia nanya maharnya, Ara kan gak enak"
"Ara.. dengerin mamah. Itu udahjadi tanggungan mempelai laki-laki kalo mau nikahin anak perempuan. Kalo dia gak sanggup yaudah.... gak usah."
"Emang mamah, maunya gimana soal mahar?" Kata Ara sambil mengunyah nasi dan lauk pauknya
"Minimal 40 lah, di setarakan sama kakak kamu yang mati-matian kerja buat maharnya Luna. Dhika juga harus begitu."
"Gilaa, gede banget mah? Dhika kan baru jadi guru lagian gajinya belum segede kakak?!"
"Ara, kamu sekarang masih anak mamah, belum jadi istri Dhika. Jadi, kamu masih harus nurut sama mamah." Kata mamah Ara sambil membawa piringnya dan pergi ke dapur
Ara hanya mendengus kesal. Lagi-lagi Johnny hanya menatap adiknya cemas.
Ara mengirim chat ke Doy, berniat untuk bertemu hari ini. Membicarakan mahar ternyata serumit ini.
Line
Ara : Doy, habis ngajar bisa ketemu lagi?
Ara : Kita harus ngomongin mahar lagi, DoyDoy masih belum membalas, selagi menunggu balasan Doy, Ara menyimpan skripsinya ke tempat photocopy depan kampusnya.
Hari ini Ara akan mendatangi beberapa tempat baju pernikaha rekomendasi Luna. Ketika Ara menaiki motornya, bersiap untuk berangkat..
![](https://img.wattpad.com/cover/219573093-288-k923231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Imam • Kim Doyoung vol.2✔
FanficKetika dunia kamu udah bukan milik kamu seorang aja, tapi berubah menjadi milik bersama.