🍃🍃🍃🍃🍃Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, bahkan sekolah sudah mulai sepi karna para murid dan guru sudah kembali kerumah masing masing. Namun entah ada apa dengan gadis berambut panjang di ikat ekor kuda itu, terlihat sangat betah dengan suasana sepi seperti ini.
"La, lo ga pulang?" Ucap Eca yang baru datang entah dari mana itu.
"Bentar lagi Ca, gue masih mau disini dulu" jawab Sylla tak menoleh pada lawan bicara.
"Ini udah sore tau, nanti nyokap lo bingung nyari in lo gimana?" Ucap Eca pada sahabatnya itu.
"Nggak akan, bentar lagi, lo pulang aja dulu ga papa" ucap Sylla masih fokus melihat pemandangan yang ada di hadapannya.
"Ya kali gue tinggal in lo di atap sekolah yang udah sepi kaya gini" ucap Eca menolak untuk pulang sebentar.
Ya memang mereka sekarang tengah berada di atap sekolah, disana dapat dilihat pemandangan persawahan yang membentang luas serta gunung nan menjulang tinggi. Dari sana juga dapat dilihat sang surya tenggelam di balik gunung gunung itu.
"Gue mau liat matahari tenggelam dulu Ca, gue kangen" ucap Sylla menatap matahari yang sedikit lagi hampir tenggelam.
"Kangen?, lo kangen sama siapa?" Tanya Eca tak mengerti ucapan Sylla.
"Gue kangen liat matahari tenggelam bareng opa" ucap Sylla dengan cairan yang sudah memenuhi pelupuk matanya.
Mendengar ucapan Sylla , Eca mendekat dan merangkul tubuh sahabatnya itu, berusaha menguatkan.
"Dulu opa janji akan liat matahari tenggelam lagi saat gue sudah duduk di bangku SMA, tapi opa pergi saat gue duduk di bangku kelas 9 SMP" ucap Sylla dengan cairan bening yang lolos terjun membasahi kedua pipi mulusnya.
"Udah La, opa kamu pasti udah tenang di alam sana, lo masih bisa liat matahari tenggelam bareng gue atau kak Daniar ya kan" ucap Eca menguatkan sahabatnya.
Opa Sylla bernama Abraham Malik Akbar, yang saat mudanya sering dipanggil dengan nama Abay. Beliau meninggal saat Sylla duduk di kelas 9 SMP. Beliau sangat sayang dengan Sylla, setiap hari sang kakek akan mengajak cucunya itu untuk melihat indahnya matahari tenggelam.
"Makasih Ca, lo selalu ada untuk gue" ucap Sylla lalu memeluk erat tubuh sahabatnya itu.
"Sama sama La, kita kan sahabat an"ucap Eca sambil mengelus dengan lembut punggung Sylla.
"Ekhem"
"Eh Nathan..." ucap Sylla setelah melepas pelukan sesaat itu.
"Gue cari kemana mana ternyata kalian disini" ucap Nathan sambil melangkah mendekat ke arah dua gadis itu.
"Nyokap lo nyari in lo tau, di telepon ga di angkat, di WA ga di bales, bikin khawatir aja lo" ucap Nathan menggerutu tidak jelas.
"Gue ga papa, gue cuma liat matahari tenggelam aja kok" ucap Sylla pada pria yang berdiri di hadapannya dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada bidang pria itu.
"Ya udah , udah liat matahari mingslep kan" ucap Nathan pada sahabatnya sejak kecil itu.
*mingslep=terbenam
KAMU SEDANG MEMBACA
CRISYLLA & DANIAR √
Teen FictionSuatu kekayaan sudah ia miliki. Ketampanan sudah ia punya i. Namun apa yang membuat seorang Daniar wardana pria most wontted di sekolah milik keluarganya sendiri itu dingin bagaikan es batu. Seorang gadis cantik, berambut panjang berotak pintar. Di...