Ku kan terus berusaha untuk membuat mu percaya, walau harus banyak orang yang ku ajak sebagai saksinya, aku akan melakukannya
#Daniar Wardana🍃🍃🍃🍃🍃
Se pagi ini Daniar sudah pergi entah kemana, pasalnya ini baru pukul enam lebih tiga puluh menit. Tidak biasanya ia sudah bangun se pagi ini di hari libur, biasanya ia bangun sekitar pukul delapan bahkan hingga pukul sepuluh. Memang pemalas seorang Daniar itu tapi ,jika mood nya emang lagi baik dia bisa bangun lebih pagi dari pada hari ini.
Daniar pergi menggunakan motor kesayangannya itu yang sering dinamakan 'si jalu' memang aneh, motor saja ia beri nama. Memang motor nya ini adalah hadiah dari sang kakek saat ia naik ke jenjang SMP. Sudahlah.., kenapa menjadi membahas motor Daniar.
Daniar berhenti di depan gerbang rumah yang tidak terlalu megah namun terkesan elegan. Daniar masuk ke halaman rumah itu setelah satpam membukakan gerbang. Sesampainya di depan pintu rumah itu, Daniar menekan bel sebanyak dua kali yang akhirnya pintu itu terbuka. Tentu saja ada yang membukanya, pintu itu tidak seperti pintu liv yang terbuka secara otomatis kalau ada orang yang memencet timbulnya. Pintu terbuka menampilkan seorang pelayan dengan senyum ramah nya.
"Bi , Bobi ada ga?" Tanya Daniar pada pelayan itu. Ya memang itu rumah Bobi, wajar saja satpam langsung membuka gerbang nya karna memang Daniar sudah sering kali ke rumah Bobi dengan alasan tugas kelompok atau sekedar bermain saja.
"Ada den, masuk aja dulu, nanti bibi panggilin den Bobi nya" ucap pelayan itu.
Daniar langsung masuk ke dalam rumah, lalu ia duduk kan bokong nya di sebuah sofa di depan televisi. Tempat dimana biasanya mereka menonton film dan bermain PS bersama.
Tak lama menunggu, Bobi datang menuruni anak tangga, ya karna kamarnya terletak di lantai dua. "Ada apa bro?" Tanya Bobi langsung to the point.
"Gue mau tanya sedikit mengenai penjelasan lo ke sylla kemarin?" Jawab Daniar memasang muka datar, walau sebenarnya wajahnya selalu datar.
"Owh, emang kenapa?, ada yang salah ya dari penjelasan gue ke Sylla kemarin?" Tanya Bobi sudah mulai ketar ketir.
"Ga sih..., tapi penjelasan lo itu hanya sebagian aja, jadi Sylla tambah salah paham deh sama gue" ucap Daniar pada Bobi.
"Ya, maaf ya..., gue ga tau kalau itu hanya cerita sebagian, trus cerita yang utuh gimana?"
"Jadi Kalista datang ke rumah gue , bilang kalau dia sekarang udah jadi yatim piatu, awalnya gue sama keluarga gue ga suka dia ada di rumah, tapi setelah mendengar cerita bohong dia itu, mama jadi luluh hatinya, dia membolehkan Kalista tinggal sementara di rumah gue. Saat hari itu gue mau hubungin Sylla, hp gue sengaja atau ga dijatuhkan sama Kalista hingga lowbet , dan beberapa hari itu juga gue di sibuk in dengan segala urusan Kalista yang ga bisa gue tolak" ucap Daniar panjang lebar yang hanya dijawab 'trus' oleh Bobi , kesal bukan.
"Trus, kemarin ada lelaki namanya Nathan datang ke rumah gue, bongkar semua kebusukan Kalista, yang ternyata Kalista hanya deketin gue untuk uang aja"
"Trus, Nathan itu siapa?" Tanya Bobi penasaran.
"Nathan itu mantan pacar Kalista dulu setelah ngilang dari gue, dan asal lo tau Nathan itu sahabat kecil Sylla bob. Dia dateng ke rumah buat cari gue , tapi gue bersyukur dia dateng saat itu" jelas Daniar tersenyum samar.
"Trus, lo dateng ke sini cuma untuk itu doang ha?" Tanya Bobi lagi.
"Ah lu mah, terus terus mulu, ya ga lah gue kesini mau ajak lo buat bantu gue jelas in ke Sylla" ucap Daniar sambil menonyor jidat Bobi.
"Aelah, ga perlu nonyor gue juga kali. Lagian kalau lo cuma ngajak gue percuma deh, takutnya Sylla malah ngira kalau gue disuruh lo ngebuat cerita bohong" ucap Bobi sambil mengelus elus dahinya.
"Iya juga sih...., tapi siapa lagi yang harus gue ajak?, apa perlu gue cari Kalista untuk jelas in semuanya?" Ucap Daniar bertanya tanya , ia tengah kebingungan saat ini, benar benar frustasi.
"Lo goblok apa gimana Hah?, kalau lo ajak Kalista dan dia bikin cerita bohong gimana?, bisa tambah runyam nantinya" ucap Bobi kini gantian dia yang menonyor Daniar.
"Iya, tapi ga usah balas dendam juga , anjir!" Ucap Daniar sedikit meninggikan suara." Trus, gue harus gimana bob?, bantu gue mikir napa" ucap Daniar sambil mengusap wajah kasar.
"Lo minta bantuan aja sama si Nat... ,Nata...,Nata de coco, ih siapa tadi gue lupa yang kata lo sahabat kecil Sylla" ucap Bobi bingung sendiri mengingat nama Nathan, hanya nama simpel saja dia lupa.
"Nathan maksud lo?" Tanya Daniar yang langsung tersenyum lebar "oh iya, Nathan..., tumben lo pinter Bob" saut Daniar.
"Aelah bro, udah berapa tahun lo jadi sahabat gue, baru tau kalau gue ini pinter" ucap Bobi sedikit membanggakan dirinya.
"Oke terserah lo, sekarang ikut gue cari Nathan" ucap Daniar pada Bobi.
Kini Daniar dan Bobi tengah menyusuri seluruh jalanan jakarta dengan menggunakan motor mereka masing masing. Karena Daniar tidak tahu rumah Nathan , alhasil dia harus mengitari jakarta yang amat sangat luas ini.
Tak sia sia mereka menghabiskan bensin hingga beberapa liter, akhirnya Daniar melihat Nathan yang kebetulan sedang duduk di sebuah warung makan terbuka di dekat alun alun kota. Tak mau lama lama, Daniar dan Bobi menghampiri tempat berada nya orang yang mereka cari hingga beberapa jam tadi.
"Lo Nathan itu kan?, yang kemarin ke rumah gue?" Tanya Daniar langsung nyerocos aja, sungguh tidak sopan memang.
"Eh lo sopan dikit napa?, aelah kok gue punya temen gini amat ya?" Ucap Bobi menepuk jidat nya sendiri.
"Iya gue Nathan, lo Daniar bukan?, pacar sekaligus tu-"
"Iya ini gue,ga perlu di lanjut in" ucap Daniar memotong ucapan Nathan.
"Ada apa?" Tanya Nathan pada Daniar.
"Gue mau minta bantuan lo buat jelas in siapa Kalista sebenarnya, dia ga mau dengerin semua penjelasan gue, dia hanya denger cerita sebagian aja dari temen gue ini" ucap Daniar sambil menunjuk Bobi diakhir kalimatnya.
"Gue bisa apa?, gue ga tau harus ngomong apa sama Sylla nantinya" ucap Nathan membuat Daniar muram.
"Lo tinggal cerita kejadian kemarin sama cerita kebusukan Kalista yang udah jebak kita berdua, ayolah Nat..., lo kan sahabatnya Sylla, dia pasti mau dengerin semua omongan lo, pliss......." ucap Daniar memohon. Tidak seperti seorang Daniar kali ini, seorang Daniar yang anti mohon memohon kini berlutut untuk memohon hanya untuk seorang wanita.
Gue yakin besar cinta lo ke Sylla Daniar, lo ga pernah mau yang namanya mohon mohon gini. Hanya demi dia lo sampai berlutut memohon begini. Batin Bobi melihat temannya berlutut dengan wajah memelas itu.
🍁🍁🍁🍁🍁
Bersambung....
Tunggu lanjutan ceritanya
Jangan lupa vote + command
👌👌👌
See you next chapter 😘Follow Instagram aku
Yesika_knt
KAMU SEDANG MEMBACA
CRISYLLA & DANIAR √
Teen FictionSuatu kekayaan sudah ia miliki. Ketampanan sudah ia punya i. Namun apa yang membuat seorang Daniar wardana pria most wontted di sekolah milik keluarganya sendiri itu dingin bagaikan es batu. Seorang gadis cantik, berambut panjang berotak pintar. Di...