Selagi aku masih ada, selama itu pula cinta ini ada. Tak kan pudar meski kamu tak lagi sempurna.
# Nathan Jaya Diningrat
🍃🍃🍃🍃🍃
Seminggu yang lalu , setelah acara perpisahan kelas 12 , Sylla harus berpisah dengan sosok Daniar. Daniar harus pergi bersama sang ayah untuk mencari kampus di luar kota. Sylla merasa hidupnya benar benar hampa. Kosong tak bersisa.
Sylla memutar ganggang pintu sebuah ruangan. Sylla hendak menjenguk sahabatnya, karna ia dengar bahwa pria itu telah siuman.
"Hai Nathan..." ucap Sylla setelah pintu benar benar terbuka. Terlihat pria putih pucat itu menarik garis abu abu menjadi melengkung melihat kedatangan Sylla.
"Lama amat hibernasi nya. Gue kangen tau..." lanjutnya lalu terdengar kekehan lemas tak seperti biasanya. Biasanya?, ya bahkan Sylla masih ingat bagaimana kekehan Nathan biasanya.
"Udah makan?" Tanya sylla yang hanya dijawab sebuah anggukan saja.
"La, berapa lama gue tidur?" Tanya Nathan lemas.
Sylla nampak berfikir. "Seminggu an lebih kayanya"
"Kalau gue pergi lebih lama lagi, lo pasti udah terbiasa ya?"
Sylla menghentikan aktivitasnya yang memainkan selimut Nathan setelah mendengar pertanyaan itu."Maksud lo apa?! Ga usah mikir yang aneh aneh deh..!"
"La , lo udah naik kelas ya?" Tanya Nathan lagi setelah diam sejenak. Sylla mengangguk sebagai jawaban.
"Kapan mulai masuk?"
"Hari ini"
"Oh ya?, lo ga akan telat ,kan?"
"Engga. Tenang aja"
"Belajar yang bener ya La. Tetap jadi Sylla yang gue kenal. Ceria terus, meski tanpa gue. Semangat sekolahnya!, gue pengen liat lo sukses. Meski belum tentu nantinya gue liat, tapi gue mau lo capai cita cita lo" ucap Nathan dengan daya yang masih lemas.
"Kok tiba tiba omongan lo jadi horor sih Nat..."
"La, bilang ke Daniar, gue titip lo. Dan satu hal yang perlu lo tau, gue sayang lo"
Sylla menelan saliva nya kasar. Sial. Kenapa ia jadi ingin menangis?.
Kata kata Nathan, seperti.........
Tidak tidak tidak. Ia harus berfikir positif. Nathan pasti akan sembuh.
"Nathan?" Panggil Sylla lembut.
"Sekolah sana!, nanti lo telat" ucap Nathan agak meninggikan suara walau itu percuma karna daya nya yang masih lemas.
"Nathan? Are you okay?" Tanya bulan memastikan bahwa Nathan baik baik saja.
"Pergi La!" Bentak Nathan.
Apa Sylla tak salah dengar?, Nathan mengusirnya dengan bentakan?. Salah apa Sylla?. Apakah Nathan marah?.
"Gue ga tau gue salah apa sampai lo bentak gue. Gue akan pergi, tapi lo harus janji tetap disini sampai gue pulang sekolah nanti. Nanti gue balik lagi buat jenguk lo lagi" ucap Sylla sedikit takut.
"Gue ga bisa janji La"
Setelah itu Nathan memejamkan matanya, mungkin ia ingin istirahat sebentar. Melihat itu Sylla beranjak dari duduknya lalu pergi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRISYLLA & DANIAR √
Teen FictionSuatu kekayaan sudah ia miliki. Ketampanan sudah ia punya i. Namun apa yang membuat seorang Daniar wardana pria most wontted di sekolah milik keluarganya sendiri itu dingin bagaikan es batu. Seorang gadis cantik, berambut panjang berotak pintar. Di...