Tangisanku akhirnya tidak bisa terkontrol, aku sesegukan dan membiarkan Arkana mempererat pelukannya. Kepala Arkana yang semula di bahu, sekarang terbenam di leherku. Ia menghela napas beberapa kali di sana, membuatku merinding.
Dengan lemah, aku mengurai pelukan Arkana. Dia tidak menolak dan melepaskan ku dengan mudah. Aku membalikkan badan, menatap wajah lelahnya yang tampak kacau dengan rasa sakit yang tidak bisa ku sembunyikan.
"Kana, mau lo apa?" Ucapku lelah, air mataku yang tidak mau berhenti mengalir ku usap dengan kasar.
Yang dilakukan pria itu hanya diam, menatapku balik dengan pandangan yang sama frustasinya denganku.
"Lo udah punya Kyra! Kenapa lo lakuin ini ke gue, Ka?" Aku mendekati Arkana, memukul dadanya membabi buta dengan sisa tenaga yang ku miliki. "Kenapa hah? Lo mau bikin gue makin hancur? Lo mau ngeliat betapa gue cinta mati sama lo? Sekarang lo udah tau kan kalo gue itu cewek bodoh yang mau aja nunggu lo bertahun-tahun berharap bisa lo lirik sekali aja. "
Diam, hanya itu yang dilakukan Arkana. Bahkan ia tidak sekalipun menghindar dari setiap serangan yang ku hadiahkan di dadanya. Mata kelamnya tidak lepas menatapku, ia terlihat sama tersiksanya. Tapi aku tidak peduli, yang ku pedulikan saat ini hanyalah amarah ku.
Kenapa lelaki brengsek ini suka sekali mempermainkan perasaanku?
"Gue juga punya perasaan, Ka! Lo ngga bisa giniin gue, gue juga punya hati!" Suaraku melemah. Tanganku yang sibuk memukul Arkana kini tergeletak tak berdaya. Tubuhku merosot, suara tangis ku semakin menjadi.
Setelah hampir sebelas tahun mengenal Arkana, ini pertama kalinya aku menitikkan air mata di depan lelaki itu. Selama ini, aku selalu menyembunyikan kesedihan sebaik mungkin agar Arkana tidak merasa bersalah. Aku juga tidak mau Arkana kasihan kepadaku. Tapi kali ini, aku sungguh tidak bisa mengendalikan diri.
Lelaki itu menciumku! Bukan hanya sekedar pelukan biasa tetapi sebuah ciuman di bibir! DI BIBIR!
Tentu saja itu berhasil mengaduk-aduk emosi dengan sangat baik. Semuanya bercampur, termasuk sedikit rasa senang. Namun rasa marahlah yang mendominasi karena perbuatan Arkana membuatku merasa seperti perempuan murahan yang mau saja dicium lelaki yang telah mempunyai tunangan. Terlebih, lelaki itu tidak mencintaiku sama sekali. Harga diriku sebagai wanita benar-benar diinjak-injak.
Selama ini, aku memperjuangkan lelaki itu secara sportif. Tidak pernah terpikirkan berbuat licik seperti menggodanya. Sama sekali tidak pernah, aku hanya berusaha membuatnya mencintaiku dengan segala hal yang ku punya, itupun masih dalam batas wajar karena aku sadar kalau aku merupakan seorang perempuan yang harus menjaga harga dirinya.
Namun, perbuatan Arkana sangat menyakitiku. Fakta yang membuatku semakin sakit adalah dia mencium ku tanpa ada rasa cinta di dalamnya. Bukankah aku terlihat sangat murah?
Arkana berjongkok di depanku, ia meraih wajahku lalu menghapus air mataku dengan lembut. "Ngga gitu, gue ngga pernah bermaksud kek gitu." Lagi, ia menatapku dalam lalu membawa tubuhku berdiri.
"Trus apa hmm?" Suaraku semakin pelan, karena sungguh, aku sudah tidak punya tenaga lagi.
Arkana menghela napas kasar, dia lalu meninggalkanku yang berdiri terpaku bagai patung menuju mobilnya. Aku pikir, Arkana akan meninggalkanku begitu saja karena muak melihat drama murahan yang ku ciptakan. Namun nyatanya, ia kembali ke mobil hanya untuk mengambil jaket dari kursi belakang lalu kembali menghampiriku setelah mengunci mobilnya.
Dia memasangkan jaket itu kepadaku tanpa bersuara, lalu merangkul bahuku memasuki gedung apartemen. Lagi-lagi aku tidak menolak sama sekali. Lelah bekerja hingga tengah malam dan kejadian ini berhasil menguras habis tenagaku. Jadi aku membiarkan Arkana melakukan apapun yang diinginkannya. Setelah ini, aku benar-benar akan menjaga jarak dari lelaki brengsek ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Stop Loving
Romance(Welcome!!!) Memperjuangkan seseorang itu tidaklah mudah, terlebih jika dia telah mempunyai seseorang di sisinya. Tapi, kenapa rasa ini tidak pernah hilang? Kenapa hati ini tidak bisa berhenti mencintainya? __________________________________________...