Bab 3 - Salah bicara

35K 2.6K 47
                                    


Entahlah kenapa Althaf begitu baik pada Seruni, diri nya baru tahu karyawan marketing kantor nya ada yang pintar dalam bidang nya menurutnya begitu, dia Profesional. Althaf suka Seruni maksudnya ia suka kinerja dia. Selama ini dirinya jarang di kantor Althaf lebih sering di luar kota memantau proyek lain yang sedang di buat. Althaf hanya menerima laporan dari manajer nya Ibu Irene, bahwa karyawan yang bernama Seruni selalu mendapatkan klien dengan income yang sangat memuaskan. Progress kerjanya bagus.

Althaf belum pernah bertemu langsung dengan Seruni. Althaf hanya mengenal Radit, Ambar dan juga Ajeng marketing lama. Bahkan Althaf baru tahu ada karyawan yang hampir satu tahun bernama lembayung Seruni.

Althaf hanya mengenali suara-suara mereka ketika mereka di lantai atas kantornya. Karena terdengar sangat berisik. Tapi dirinya juga mengapresiasi lebih pada mereka yang loyal dan bekerja keras. Lewat insentif per bulan yang sesuai dengan apa yang mereka lakukan pada perusahaan.

Althaf kaget ketika ada seseorang yang mengetuk pintu nya. Ternyata Sekertaris kantor, Emma yang muncul di balik pintu. Bukan Emma yang ada di Hollywood. Itu Emma Nur Cahyani. Sekertaris kantor Althaf.

Emma mengatakan bahwa Lembayung Seruni, akan menemui dirinya. althaf hanya mengangguk. Emma mengerti anggukan nya, ia mempersilahkan Lembayung Seruni itu masuk.

Perempuan itu sepertinya gugup, terbaca dari raut wajahnya. Ia hanya diam mematung dengan bibir yang terus merapalkan bahasa alien yang Althaf tidak mengerti.

Dan dirinya benar benar kesal, ketika Seruni mengatakan meminta bantuan meminjam uang ratusan juta. Dia benar benar perempuan gila. Baru pertama kali dirinya menemukan perempuan dengan urat malu di atas rata rata.

Tapi soto yang di buat Seruni memang juara. Althaf suka, rasanya enak.

***

Lembayung Seruni ia bangun pagi, ia melihat jam di handphone nya pukul 5.00. Wow predikat terbarunya, selama ini ia selalu bangun di jam jam orang bepergian ke pasar, jam 2 atau kadang jam 3 pagi. Ia terlalu banyak memikirkan hutang. Ia mengalami insomnia.

Ia segera bangkit mengambil air wudlu dan menyegerakan shalat subuh. Ia segera membereskan tempat tidur yang empuk. Ia harus berterimakasih Pada Althaf yang telah menyediakan tempat tidur empuk. Seruni kira ia akan tidur di rumah pembantu seperti yang ia lihat di film film.

Ia segera bangkit menuju dapur ia akan membuat sarapan untuk dirinya dan Ineu.
Ia membuat nasi goreng dengan campuran sosis, dan membuat sandwich. Request dari anak bosnya.

Flashback

-Ruang tidur Ineu-

"Mama tadi sayur nya enak, Ineu suka"

"Itu bukan sayur Ineu, itu Soto"

Anak gembul itu hanya membulatkan mulutnya. O.

"Ineu suka sandwich kalau pagi-pagi Mama sama susu coklat tapi jangan manis manis, aku suka sakit gigi kalau makan yang manis-manis mama"

"Jadi kamu ngode aku buat bikin sarapan?"

"Ngode itu apa Mama?"

Hadeuh ia benar benar lupa ia sedang mengobrol dengan anak di bawah umur.

"Yaudah deh besok Mama bikinin ya"

"Ineu ko kamu bilang ke aku, eh maksudnya Mama bilangnya Mama. Kan Uni bukan Mama Ineu"

"Oh, gatau pengen aja Mama. Lagian mama nggak keberatan kan Ineu panggil Mama Uni"

Ternyata selain manja dan aktif anak ini sudah berpikir layaknya orang tua. Mungkin ini efek yang di timbulkan karena kurangnya kasih sayang dari orang tuanya.

Kejar TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang