Selamat hari raya, tetap di rumah dan jaga jarak ya❤
A/n : Terimakasih untuk readers, yang telah mengapresiasikan karya saya lewat vote dan komen. Saya sayang kalian. Jangan lupa klik bintang dulu sebelum baca❤
---Happy Reading---
Ineu sedang asik berbincang dengan peliharaan nya di depan akuarium milik nya yang besar. Tidak luput dari pengawasan Bi Um yang terus mengawasi Ineu, perintah dari tuannya. Pasca dirinya terjatuh dari sepeda, Althaf menyuruh Bi Um mengawasi putri kecil nya.
"Neng, mbak nya kenapa tadi?" Tanya Bi Um sambil memegang toples yang berisi makanan untuk peliharaan ikan. Khusus untuk makanan ikan, Ineu yang meminta ide ini. Katanya supaya makanan untuk para ikan, higienis dan tetap enak. Entah kenapa Ineu mengatakan bahwa makanan ikan enak, Padahal Ineu sama sekali belum pernah memakan pakan ikan.
Ineu tersenyum menampilkan gigi nya yang tersusun rapih, gigi nya kecil-kecil, menggemaskan. "Ih. Bibi, Mama lagi sakit. Papa lagi peluk mama di kamar... " ucap Ineu, sambil mendekati telinga Bi Um yang masih fokus memegang toples.
Ineu berbisik "Bibi, jangan bilang lagi ya. Janji? Kata papa, mama akan sembuh. Kalau di peluk Papa" lanjutnya berbisik di telinga Bi Um. Lalu mencari jari kelingking Bi Um, agar Bi Um tidak mengatakan kembali pada Papa nya.
Bi Um menaikan alis nya ke atas, Sontak membuat senyum terbit di bibir nya yang sudah mulai menua. Bi Um berpikir memang anak atasan nya ini kelewat polos, dan mempercai perkataan dari kedua orang dewasa itu. Yang jelas-jelas mempunyai maksud yang lain. Bukan untuk kesembuhan, itu hanya akal-akalan orang dewasa untuk mengelabui anak kecil. Pikirnya.
"Ih bibi malah ketawa, oh iya. Bibi, aku cantik enggak sih?" Tanya nya kembali sambil menyelipkan kedua tangan nya di pinggang nya. Lalu tak lupa berpose di depan Bi Um, turut di saksikan oleh para ikan di dalam akuarium.
"Cantik neng. Neneng mah lucu" timpal nya sambil sedikit tertawa.
"Ineu udah nggak sabar pengen sekolah. Kata papa, nanti Ineu nggak belajar di rumah lagi tapi di sekolah, jauh dari rumah. Harus naik mobil biar cepet sampai... "
Anak kecil itu terus berceloteh di depan ikan-ikan nya. Bahkan Bi Um sesekali memejamkan mata nya, karena terlalu terbawa suasana dengan obrolan anak kecil ini yang semakin pintar berceloteh.
Sedangkan Seruni dan Althaf masih dalam posisi yang sama, tangan mereka membelit satu sama lain.
"Mas udah setengah jam, kita mau pelukan terus? Laper enggak?" tanya nya lagi sambil menghadap pada dada bidang Mas Althaf, mata mereka bertemu. Seruni dengan debaran jantung nya yang terus berpacu, sedari tadi. Sedangkan Althaf menahan agar terlihat tetap tenang.
Althaf tersenyum lalu berkata, "Kamu udah sembuh?" tanya nya dengan raut wajah serius.
"Udah ko Mas. Makasih ya aku udah sembuh total" tandas nya sambil tersenyum malu-malu.
"Terus?"
"Apa nya yang terus mas?" tanya nya dengan tak paham maksud pertanyaan Mas Althaf.
"Yaudah lepas. Buatin saya makan ya, kayak kemarin. Jangan pedes banget, nanti saya sakit perut" timpal nya lagi.
"Iya. Yaudah! ini tangan nya awasin, katanya suruh lepas" Gerutu Seruni kembali.
"Hm" ucapnya dengan singkat, sambil melepaskan belitan tangan nya di pinggang Seruni, dengan berat hati.
"Mas?" tanya nya lagi.
"Apa"
"Besok jangan peluk aku lagi. Nanti aku baper"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejar Target
ChickLitNasib Lembayung Seruni, Seorang lulusan S1 yang terlibat hutang dan harus di lunasi hari itu juga. Hutang mendiang paman dan bibinya yang tega melibatkan dirinya yang tak tahu apa-apa, dan akibatnya, Ia harus menanggung beban sendirian ketika oran...