Hai-hai aku datang lagi. Kerjaan lagi hectic parah😭 tadinya aku mau Hiatus 1 bulan, plak🤣
dan kalian pasti kabur semua.. Makasih banyak yang mau nunggu ya..
Masih ada typo, tolong tandai ya🙏🏻
Vote dulu, comment dulu.
Selamat membaca💋
---------
Aku mengeluarkan semua sarapan yang tadi pagi aku santap, rasanya mual kali ini benar-benar melelahkan, ditambah dengan pusing yang tiba-tiba mendera. Apa ini efek samping dari pemakaian pil ya? Pikirku. Aku mengambil 3 lembar tisu di dalam tas yang selalu aku bawa setiap kemanapun, sambil menatap ke cermin besar, mukaku terlihat lebih pucat.
Muntah kali ini bikin aku lemes, sebelum nya juga aku sering muntah tapi kata Dokter saat itu, magh aku kambuh. Dan Mas Althaf nggak tahu. Karena saat itu aku periksa saat di kantor. Ingin rasanya sekarang berbaring di atas kasur saja. Tapi, meeting bersama wali murid juga penting untuk mengatahui program belajar Ineu.
Bersyukur sekali ada Mas Althaf yang siaga, ikut ke sekolah bersamaku. Aku melangkah dengan pelan, dengan setengah tenaga yang aku miliki. Aku menghampiri Mas Althaf yang sedari tadi sudah fokus menyimak. Aku melirik jam, meeting sudah dimulai sejak setengah jam tadi. Apa aku selama itu di dalam kamar mandi?
Aku ikut fokus menyimak apa yang sedang dibicarakan oleh Ibu Guru. Meskipun tidak banyak yang aku tangkap.
"Kamu kenapa lama? Saya khawatir, kamu baik-baik aja?" sapa Mas Althaf sambil mengecek keningku, menggunakan punggung tangan nya.
"Masih lama engga? Aku pengin tiduran. Nggak enak badan." ucapku dengan pelan.
"Sebentar lagi. Kamu merem aja, senderan ke kursi. Biar saya yang nyimak."
"Hemm." jawabku mencari posisi duduk yang enak, ya mustahil enak juga. Masa aku harus senderan dikursi yang kecil begini.
"Mas pusing." cicitku dengan sangat pelan.
Mas Althaf memperhatikan sekeliling, lalu melihat ke arah ku. "Senderan ke bahu saya."
"Malu...,"
"Tahan, sebentar lagi selesai." aku mengangguk, sambil ikut memejamkan mata.
Aku menghela nafas panjang. Akhirnya selesai juga. Rapat ini, intinya hanya membahas mengenai program pembelajaran siswa baru, pembayaran sekolah tiap semester dan lain-lain, dan memberitahukan sistem, penjemputan anak-anak menggunakan mobil sekolah agar anak-anak bisa tepat waktu saat penjemputan.
Setelah selesai memasukan daftar nomor telephone wali murid. Aku dan Mas Althaf bergegas keluar, dan melihat Ineu di dalam kelas sana dengan ceria. Ineu duduk bersama teman perempuan, berambut pendek juga. Aku melambaikan tangan, saat Ineu tersenyum dan melihat kearah kami.
Aku tersenyum lega, nggak nyangka banget di umurku yang baru 25 tahun sudah memiliki suami dan anak yang lucu, paket kumplit. "Mama pergi dulu ya. Jangan nakal." omongku sambil tidak bersuara, hanya mengap-mangap. Dan aku hanya tertawa, saat Ineu hanya terlihat kebingungan saat mencoba mengerti maksud omonganku barusan.
"Nggak akan ngerti dia. Lihat 'kan wajahnya bingung banget." ucap Mas Althaf.
"Mama, Papa pulang dulu. Bye." lanjut ku sambil melambaikan ucapan perpisahan. Rasanya enggak rela, pisah sama Ineu.
"Sayang banget ya, sama anak saya?" tanya Mas Althaf dengan ikut melambaikan tangan ke arah Ineu.
Aku melotot dengan tajam kerahnya, "Ya sayang lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejar Target
Chick-LitNasib Lembayung Seruni, Seorang lulusan S1 yang terlibat hutang dan harus di lunasi hari itu juga. Hutang mendiang paman dan bibinya yang tega melibatkan dirinya yang tak tahu apa-apa, dan akibatnya, Ia harus menanggung beban sendirian ketika oran...