Bab 16 - Engagement

21.6K 1.7K 50
                                    

Selamat berbahagia Mas Radit
Aku kalah telak, akupun harus bahagia.

oo0oo

Pagi tadi, kantor sudah heboh banyak yang mengucapkan selamat dan mendoakan agar acara mereka lancar pada Mas Radit sepertinya berita itu sudah merebak luas. Ajeng, Ambar dan Nana tak kalah heboh mereka terus membahas, dress code yang akan di pakai nanti. Seruni tak ambil pusing lagian dirinya sudah siap dengan gaun cantik.

Sedangkan Seruni tetap tak bergeming memakai headset di kuping nya. Ia terlalu muak mendengar berita itu. Atau sesekali tersenyum pada mereka seolah mendengarkan mereka, ia hanya tak ingin mereka curiga saja.

Terlihat Mas Radit juga aura nya berbeda sekali, lebih banyak tersenyum. Pasti bahagia sekali, perempuan itu beruntung ucapnya. Buru-buru ia memutuskan kontak mata nya yang lancang membuat dada nya perih kembali.

Tak ingin membuat suasana menjadi buruk. Ia memindahkan playlist lagunya. Hanya ia yang mendengar lagian. Ia memutar lagu yang dulu nge-hits sedikit dangdut dan bit.

"Sambalala bala bala sambalado, terasa pedas terasa panas, sambala bala bala sambalado mulut bergetar lidah bergoyang cintamu seperti sambalado ah ah ah,---" tak luput kepalanya ia goyangkan dan kedua jari ia hentak hentakan ke atas meja. Suasana ya sedikit menghibur. Entah maksud lagu ini apa. Tapi seruni suka, sedikit menghibur. Ia melihat layar Hp, sebuah notifikasi pesan masuk.

Papa Ineu : km dmn?

Seruni : di office mas.

Papa Ineu : Anak saya ikut ke kantor, nyariin km. Saya tnggu di ruangan saya!

Bahkan Seruni sudah mengganti nama kontak Mas Althaf.

Seruni mematikan playlist lagunya, ia merapihkan sedikit rambutnya. Dan tak lupa menambahkan lipstik nya lagi, yang mulai luntur.

"Guys gue turun dulu, kalau butuh gue chat aja okay" ucap nya sambil berlenggang meninggalkan mereka yang sibuk di kubikel nya masing-masing. Dan tak lupa akhir akhir ini seruni memakai rok yang lebih pendek dari biasanya, ia hanya ingin melihat lelaki itu menyesal kemudian hari. Tapi buat apa? Intinya seruni ingin tampil berbeda.

Ruangan sepi, Emma yang biasanya duduk di luar ruangan Mas Althaf juga entah pergi kemana. Seruni mengetuk pintu ruangan Mas Althaf.

Ia masuk dan benar saja. Ineu sudah berada di sofa dan segala cemilan agar anak itu juga enggak protes dan bosan. Belum lagi TV yang khusus menampilkan Film kesukaan nya kedua, setelah Tom and jerry. Finding Nemo padahal dihitung hitung anak itu sudah menonton 10 kali. Tak ada bosen nya.

Althaf memperhatikan penampilan Seruni, sedikit berbeda dari biasanya. Dan sial Rok itu kenapa pendek sekali. Besok-besok ia menyuruh Bu siti untuk mengubah peraturan agar memakai pakaian kerja dengan tidak, menggunakan Rok. Sial ! ini gini juga Dia lelaki normal, apalagi sudah beberapa tahun engga nananina sama perempuan, Semenjak Alm Senja pergi.

"Kamu kenapa pakai Rok punya Ineu yang kegedean?!" tanya nya sarkastis.

"Enak aja. Punya saya ini. Kenapa bagus ya Mas eh pak?" ucapnya sambil bejalan menuju Ineu.

"Besok besok jangan pakai itu lagi. Saya terganggu!"

"Sejak kapan bapak ngomentarin penampilan saya. Kata ajeng aja bagus ini cocok di badan saya" jawabnya sambil memperhatikan penampilan nya yang di bilang masih sopan. Hanya saja rok nya sedikit lebay terbuka sedikit menampilkan kaki jenjang nya yang mulus.

"Sana temenin Ineu, jangan keluar!"

Seruni hanya menggerutu sebal. Lelaki itu terlalu Bossy.

Kejar TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang