Bab 10- Patah hati

24.3K 1.8K 33
                                    

Cinta datang karena terbiasa.
Lalu patah karena ketidakpekaan.

Sepulang kerja Seruni di paksa makan bersama keempat sahabatnya di cafe langganan mereka, Kini hanya menyisakan Seruni dan Mas Radit di tempat itu. Sebenarnya Seruni merasa canggung ketika berdua saja dengan Mas Radit. Mereka berdua kenal dari waktu mereka sekolah dasar. Setidaknya Raditlah yang lebih banyak mengetahui kisah Seruni. Tapi, tidak untuk masalah hutang dengan Bapak duda itu. Radit sering membantu cicilan, walaupun Seruni sering menolak. Tapi radit kekeh dengan bantuannya.

Ada yang salah semenjak Seruni 2 tahun belakangan diam diam memendam perasaan terhadap Sahabatnya itu. Awalnya biasa saja Seruni tak menaruh perasaan apapun. Seiring berjalan waktu, mereka berdua tumbuh menjadi dewasa.
karena keterbiasaan mereka dalam hal apapun bahkan banyak yang bilang mereka berdua memiliki ikatan hubungan yang lebih dari sekedar teman. Tapi Radit pernah mengatakan bahwa, tak lebih menganggap Seruni seperti adiknya. Radit tak percaya adanya Pertemanan bisa membuat mereka jatuh cinta. Sama halnya dengan Seruni dan Radit. Jawab Radit saat Ajeng pernah bertanya, saat mereka makan bersama. Hal itu membuat Seruni menelan pahitnya luka yang kedua setelah mengetahui fakta Radit telah memiliki seseorang yang ia kagumi.

Namun Seruni harus mengabaikan perasaan nya saat, seiring dengan Mas Radit yang sering membawa obrolan Siena kedalam topik pembicaraan mereka. Seruni dengan seksama membiarkan topik pertama mereka dengan membahas perihal cintanya masing masing. Ralat, Kisah cinta Mas Radit dengan Siena.
Tapi ada perasaan sembilu luka yang bersemayam saat Mas Radit mulai menyukai wanita itu. Ada perasaan sakit, mungkin ini yang dinamakan dengan patah hati. Mas Radit cinta pertama Seruni. Apa yang Mas Radit miliki, sifatnya dan karakter nya. Seruni suka. Mas Radit adalah lelaki yang selalu ada saat Seruni merasa kesepian. Namun seiring waktu berjalan, Mas Radit jarang lagi seperti dulu, waktunya lebih banyak dengan Siena. Jelas karena Siena adalah pacar Mas Radit yang mungkin sekarang akan menjadi Calon Tunangan Mas Radit.

Sedangkan 2 tahun Seruni, hanya menjadi bagian pendengar kisah mereka, dengan keadaan Radit yang tak mengetahui bahwa Radit ikut serta menambah luka di hati Seruni. Tanpa Radit sadari.

"Ayung, " sapa nya ketika mereka berdua saja. Tak ada Ajeng, Nana ataupun Ambar. Hanya Radit yang memanggil Seruni dengan sebutan lembut itu.

Radit sering memanggil Seruni dengan Panggilan Ayung. Diambil dari nama depannya Lembayung, katanya Radit lebih suka memanggil Seruni dengan Ayung. Radit tak lebih menganggap Ayung seperti Adiknya, atau sebatas sahabat.
Berbeda dengan seruni yang telah lama menaruh hati, menganggap semua perhatian Radit tak lebih sekedar dari sahabat. Tetapi seperti lelaki dewasa pada perempuannya. Seruni tersenyum sambil menata hatinya kembali. Mengingatkan seruni pada lukanya yang belum sembuh.

"Iya Mas, kenapa lo kangen sama Gue" ejeknya.

"Ah Ayung Gue balik lagi. Maaf ya akhir akhir ini Mas Sibuk ngurus persiapan sama Siena"

Bisa tidak sih seruni tidak mendengar nama Hiena lagi. Seruni hanya ingin mendengar bagaimana harinya Mas Radit. Bukan membahas pacarnya itu. Mendadak nafsu makan nya hilang.

"Ah lamaran itu?" ujar Seruni dengan senyum datar.

"Iya Ayung sayang, loh kamu tau? Dari siapa? Padahal Mas baru mau ngasih tau sekarang" timpa Radit dengan selidik.

"Kemarin liat di instatory Mas di Instagram" ucapnya datar.

"Hem, maaf ya Ayungku, "

Sial, kenapa sih harus manggil dirinya dengan sebutan itu lagi. Seruni merasa dirinya menjadi gagal move on lagi.

"Its oke. Biasanya juga gitu.." Jawab seruni datar.

"Ayung, apa Siena bener bener cocok sama Mas? Mas sampai sekarang kayak ngerasa ada yang ganjil tapi entah itu apa"

Kejar TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang