Bab 23 - Salah paham

21.4K 1.8K 93
                                    

Playlist : Bazzi ft Camila cabello - Beautiful.

A/n : Sekali terimakasih sudah mengapresiasi karya saya lewat vote dan komen. Terimakasih banyak, berharap kalian semua menyukai cerita ini❤

---Happy Reading----

"Jeng sambil duduk ngobrol nya biar lebih enak. Anak gue nangis" ujar Seruni sambil mengangkat tubuh Ineu ke pangkuannya. Seruni tersenyum, Ineu memang seperti ini. Benar-benar manja dan sedikit banyak drama.

"Jangan nangis, Tante cuma terlalu excited aja tadi. Nanti Ineu kalau udah gede, bakal punya temen. Kalau Ineu punya masalah, Ineu nangis temen Ineu juga sama sedih. Makanya Tante sedih dan meluk Uni tadi"

"Im okay Princess" ucap Seruni lagi sambil menghapus air mata anak itu.

"Kan Mama tadi nangis. Tante meluk nya kekencengan mama, Ineu sedih mama" Bela anak itu tak terima.

"Tante minta maaf ya" timpal Ajeng dengan gemas.

"Iya tante, tapi jangan peluk mama lagi. Mama lagi sakit!" jawab Ineu sambil memeluk tubuh Seruni. Tuh kan lihat Ineu sayang banget sama dirinya. Pikir Seruni.

"Kamu juga meluk, bukan tante aja" Sebal Ajeng lagi.

"Ineu masih kecil, Tante kan udah gede! Mama mau nonton Tom and Jerry" Rengeknya dengan manja. Liat kan drama anak 6 tahun ini, ada-ada aja tingkah nya?

"Maaf ya. Kalian harap maklum" jawab Seruni, sambil memberikan hp milik ajeng supaya anak ini diam. Untuk sehari ini, seruni membiarkan Ineu menonton film kesukaan nya sendiri.

Nana yang melihat drama ibu sayang anak itu. Hanya memutar bola mata nya dengan malas. Bahkan ia harus menghubungi Mas Damar. Pokonya, Nana Ingin memiliki seperti anak bos nya ini. Lagian sebentar lagi mereka akan menikah. Pikirnya.

"Ceritakan semuanya, atau kalau belum siap it's okay. Kita bisa nunggu" timpal Ajeng kembali.

"Makasih kalian paling pengertian. Gue bingung mulai dari mana, Intinya Siena cemburu sama gue. Katakanlah 2 tahun ini gue punya perasaan sama Mas Radit, kalian tau kan rasa cinta tak terbalas? Tapi, gue udah kubur dalam-dalam. Tapi, tuhan terlalu cepat membuka-menutup perasaan manusia. Mas Radit ngatain rasa cinta dia ke Gue setelah mereka lamaran, tepatnya kemarin dia bilang. Disisi lain, perasaan Gue udah lama mati sejak mereka memutuskan untuk lamaran. Siena menguping pembicaraan kami tanpa sepengetahuan Mas Radit. Gue balik, Siena diem-diem ngikutin gue dan terjadilah, ngatain gue pelakor. Di depan banyak orang. Bahkan ngehina gue, maki gue dia bilang bilang gue gila, gatau diri, anak yatim piatu. Gue sedih, ketika gue dihina anak yatim piatu. Hati gue hancur"
Jawab Seruni sambil membenarkan rambut Ineu yang sedikit berantakan, sedangkan Ineu asik dengan tontonan nya.

"So, sebenarnya lo udah ada something sama si Radit. Kenapa gue, ga bisa baca kalian sih?"

"Bener kata gue nggak ada istilah sahabat antara lelaki dan perempuan, pasti salah satunya ada yang naruh harapan kayak lo sekarang" jawab Nana menimpali.

"Sorry, tapi gue nyesel sekarang, Nggak mau bahas dia. Intinya sekarang gue udah ngubur perasaan gue yang udah lama mati"

"Gue sedih denger nya. Siena nggak ada otak. Nggak salah lo nampar dia. Kalau itu di posisi gue, gue udah hajar dia, gue jambak rambut nenek sihir nya. Bukan tampar lagi, sisi liar gue keluarin buat bales dia" ucap Nana dengan menggebu tak terima.

"Radit juga kebawa emosi, tapi dia tetap salah disini. Nampar lo, padahal kalian udah lama kenal. Dia tega banget" ucap Ambar kembali.

"Apapun terserah kalian. Gue juga salah sih, harusnya nggak terbawa emosi. Tapi jujur, gue nggak nyesel sama sekali nampar dia dua kali. Perkataan dia udah bikin rasa sabar gue habis" tungkas Seruni kembali.

Kejar TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang