1

36 7 10
                                    

Tidak ada pertemuan yang tidak disengaja

_________


Brak!

Suara bantingan pintu loker berbahan seng membuat mata tiga orang gadis tersentak melirik sumber suara itu.

Dilihatnya seorang cowok jangkung yang masih menggunakan seragam putih biru menyampirkan selempang tasnya sebelah di bahu kirinya.

Dari raut wajahnya, dia terlihat tengah kesal. Entah karena apa.

Kim hanya meliriknya dengan sinis begitu sorot mata tajam cowok itu bertemu dengan matanya sambil berlalu di sampingnya.

Songong banget tatapannya, pikir Kim.

"Ya ampun! Dia dari SMP mana??" kagum Katya yang berada tepat di samping Kim sambil mengguncang-guncang pundak kanan sahabatnya itu. Setelah cowok tadi berlalu di hadapan mereka.

"Ish! Apaan sih." komentar Kim sambil menghentikan aksi Katya yang terlihat terkagum-kagum dengan cowok tadi. Kim pikir, apa yang keren dari cowok tadi? Bisa-bisanya Katya menyukainya?

"Fix! Dia incaran gue yang ke-36!" serunya sambil menunjuk-nunjuk udara.

Kim dan Kaya otomatis saling pandang dengan malas.

"Kat, ya ampun! Baru tiga hari kita MOS, cowok lo sampe sebanyak itu? Abang yang di pasar gimana?" ledek Kaya, sahabat mereka berdua yang paling jangkung.

Katya terkekeh, "He-he, gue simpen di celengan." pungkasnya.

Dilain sisi Kaya dan Katya tengah berbicara tentang strategi mendapatkan nomor ponsel semua cowok yang dia incar di SMA baru mereka, Kim justru berjalan menuju lokernya yang tak jauh dari keberadaan mereka.

Klek!

Ketika suara pengunci loker terbuka, gadis itu segera membuka pintu loker bercat hijau itu. Kemudian, diambilnya barang-barang yang akan dia perlukan untuk hari terakhir mereka menjalani kegiatan MOS.

Begitu semua barang yang dia butuhkan sudah sempurna tertata dalam tas ranselnya, Kim segera menggendong tasnya.

Namun ...

tepat ketika dia hendak menutup pintu loker miliknya, mendadak sesuatu mengalihkan perhatiannya dari dalam kotak itu.

Secara mendadak, Kim hampir melupakan sesuatu.

Surat someone!

Dia lalu tersenyum begitu dia nyaris saja melupakan surat someone dalam loker sementaranya itu.

Syukurlah dia tidak meninggalkan benda itu disana.

Diraihnya sebuah kertas yang terlihat itu dari dalam kotak loker, kemudian Kim agak mundur sedikit dari depan lokernya untuk melihat keadaan. Berjarga-jaga jika tidak ada seorang pun kecuali dia yang melihatnya menggenggam selembar kertas someone, terutama kedua sahabatnya.

Begitu dia melongok ...

Dilihatnya Kaya dan Katya tengah sibuk berpose bersama menggunakan ponsel Kaya dari balik pintu loker.

Rain and Winter [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang