Bagian 14

37K 3.6K 23
                                    

Mereka pun bergegas menuju ke tempat pengujian itu.

Tak lama kemudian terdengarlah suara panitia pengujian yang lumayan keras karena menggunakan tenaga dalamnya.

"Kepada semua peserta, diharap segera berkumpul ke tempat yang sudah di sediakan sebelumnya", jelasnya.

Mereka pun kembali ke tempat mereka masing masing.

"Disini, saya akan mengumumkan hasil dari pengujian kultivasi", ucap panitia yang membuat hampir semua peserta gemetar karena gugup.

"Saya akan menyebutkan nama-nama yang lolos. Xu Tian, Bai lu, Xiao san, su wan, yin Li, Xiao shi, Xun er, Xu Yuan ,bla bla bla ..........,Tian Yue, Xiao an. Yang di sebutkan namanya, harap berkumpul di sebelah kiri saya",ucap panitia.

Sekitar 1000 orang yang berhasil dari ribuan orang yang mengikuti pengujian itu.

Mereka yang disebut namanya pun berkumpul dengan cepat di sebelah kiri panitia itu.

"Baiklah kalian saya kumpulkan disini, untuk memilih masing masing akademi yang kalian tuju.

silakan kalian pergi ke arah masing masing ketua akademi yang ingin kalian tuju", ucapnya sembari menunjukan setiap ketua akademi 3 besar itu.

Xiao An dan teman temannya pun pergi ke arah ketua akademi pedang surgawi.

Setelah sampai di hadapan ketua dan juga para tetua itu, mereka membungkukkan badan untuk memberi hormat .

"Salam hormat ketua, kami ingin menjadi murid dari akademi pedang surgawi",ucap mereka secara bersamaan.

Dan ketua menyambut mereka dengan baik. Kemudian dia berkata," silakan perkenalkan diri masing masing".

Mereka pun memperkenalkan diri mereka bergantian. Tibalah saatnya untuk Xiao an memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan, saya Luo Xiao An, dari keluarga luo", ucapnya dengan lantang.

Sontak para tetua menjatuhkan rahang mereka tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Kau... Xiao An , anak dari Tian Xing ? ", Tanya salah satu tetua memastikan.

Para tetua itu terus menatap ke arah Xiao an yang tengah berdiri di hadapan mereka dengan tatapan tidak percaya. Karena yang mereka tau dia tidak bisa berkultivasi dan sudah di cap sebagai sampah selama bertahun tahun.

"Bagaimana bisa?" ,Ucap salah satu tetua.

"Yah benar, dia adalah cucuku tersayang", ucap sang ketua dengan nada yang terdengar sombong

Kemudian para tetua itu menoleh ke arah sang ketua yang tengah menyombongkan dirinya.
Menatap dengan tak percaya.

Para tetua menjadi ribut bertanya tanya. Lalu ketua menyuruh para murid untuk kembali ke penginapan masing masing dan kembali mengurus para tetua yang sedang ribut tadi.

Mereka akan berangkat sekitar 1 Minggu lagi.

"Kau akan kemana setelah ini?", Ucap kakek Luo kepada Xiao an.

"Aku akan ke penginapan bersama Xun er",

"Oh baik lah kalau begitu ",ucap kakek Luo. kemudian dia pergi begitu saja di ikuti oleh para tetua.

"Ayo!", Ajak Xiao an.

Setelah tiba di penginapan, Xiao an memesan 1 kamar yang bersebelahan dengan kamar Xun er.

Kenapa hanya 1?, Karena Xiao an tidak mau repot jika harus keluar kamar sekedar untuk bertanya kepada Tian Yue .

Setelah memesan mereka langsung pergi ke kamar masing masing karena tubuh mereka sudah lengket oleh keringat dan bergegas untuk mandi. Kemudian mereka pun tidur.

Terkecuali Xiao an, dia masih menatap langit langit dengan perasaan campur aduk.

Entah kenapa, ia teringat kejadian dimana adik dan ibunya meninggal karena kecelakaan mobil.

Ada rasa sesak di dadanya yang membuatnya sulit bernapas. Matanya berubah agak merah dan mengeluarkan setitik air mata. Wajah yang putih seputih salju kini telah berubah menjadi agak kemerahan.

Sulit baginya untuk menerima kenyataan pahit seperti itu. Jika itu di kehidupan lamanya, ia akan menghabiskan sepanjang malam hanya untuk meratapi kesedihan dan juga rasa kesepian yang selalu menyelimutinya.

Selalu ada kata "hidup demi orang yang menyayangimu". Seberapa kosongnya hati dan juga pikirannya. Seberapa kesepiannya dan tersiksanya, seberapa inginnya meninggalkan dunia dan bertemu mereka, hanya kalimat itu yang membuatnya bersemangat untuk hidup.

Di kehidupannya yang baru, ia tak mau kejadian seperti itu kembali terulang. Setidaknya dia harus melindungi orang orang yang tersisa dari banyaknya orang yang menyayanginya.

Tak terasa, Xiao an telah terlelap dalam tidurnya setelah apa yang ia lamunkan sekitar satu jam yang lalu.

Sedikit catatan:

Daratan ini hanya terdapat 1 negara di dalamnya yang dikelilingi oleh hutan dan juga lautan .

Tidak ada raja atau pemimpin yang memimpin negara. Hanya ada 5 keluarga yang membangun kepercayaan masyarakat mereka dengan cara mereka sendiri.

Daratan ini dibagi menjadi 4 bagian.

Lokasi Xiao an sendiri, berada di sebelah Utara dan tempat dimana keluarga inti Bai dan Luo menetap dan juga tempat dimana akademi pedang surgawi berada.

Di sebelah barat adalah tempat dimana keluarga inti Jiang berada dan juga merupakan tempat akademi Tian lu.

Di sebelah timur adalah tempat dimana keluarga inti Wei dan Qin berada dan merupakan tempat akademi pedang bulan.

Sedangkan di sebelah selatan adalah tempat yang paling ramai dengan kegiatan jual beli dari berbagai benua. Tempat dimana orang asing akan tinggal untuk menetap atau hanya singgah untuk beberapa waktu. Dan juga merupakan pelabuhan terbesar di negara itu.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang