Bagian 88

17.3K 2.5K 487
                                    

' aku tau kau pasti sedang memikirkan masa depanmu. Heh, sebentar lagi kau akan menjadi milikku. Aku tidak peduli bagaimana orang lain memanggilmu sebelumnya dan juga sesudahnya. Kau hanya akan menjadi milikku selamanya', batin orang itu sembari tersenyum lebar.

' apa dia pikir aku tidak menyadari keberadaannya?, Aku hanya tidak mau menghabiskan waktuku dengan orang mesum', batin Xiao An. Karena semakin terusik, Xiao An memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Saat itu juga pria itu menghilang entah kemana.

Ketika di tengah jalan, seorang pelayan memanggil Xiao An.

" Nona muda, anda di tunggu di aula oleh patriak", ucap pelayan itu dengan sopan sembari membungkukkan badannya.

" Baiklah", ucap Xiao An. Lalu Xiao An pun pergi. Dia tampak sedikit kesal.

Setelah sampai di pintu aula, suara bising terdengar dari dalam aula. Xiao An pun masuk.

" Salam patriak, kenapa memanggilku?", Ucap Xiao An kepada kakek Luo.

" Kesini lah nak! Kakek ingin mengetahui keputusanmu kali ini. Dia adalah tuan muda dari keluarga Li di benua Tian Yun, Li Hao Ran. Tahun ini dia berusia 19 THN, hanya selisih 3 THN denganmu.

Dia juga seorang jenius sama sepertimu. Kali ini dia datang untuk melamarmu. Apa pendapatmu tentang dia?", Ucap kakek Luo dengan hati hati agar tidak menyinggung keduanya.

' heh, ternyata dia yang memperhatikanku saat di taman. Sedikit pun aku tidak menyukainya, dasar orang mesum!! Aku tidak lagi berani melihat pikirannya', batin Xiao An.

" Kakek~ aku ingin mendapatkan pasanganku sendiri. Aku tidak mau jika di jodohkan. Dan aku kan masih remaja, aku masih ingin bebas", ucap Xiao An.

" Baiklah jika memang itu keinginan mu kakek akan menolaknya", ucap kakek Luo.

" Mohon maaf sebesar besarnya kepada keluarga Li di benua Tian Yun. Xiao An nampaknya belum siap untuk menjalin hubungan. Dan dia juga ingin mencari pasangannya sendiri", ucap kakek Luo.

Mereka terkejut mendengar perkataan kakek Luo. Oleh karena itu, sebagian dari mereka marah dan mengucapkan beberapa kata kasar.

' bagaimana pun caranya aku harus bisa memilikimu. Hanya kau yang pantas menjadi pasanganku', batin Li Hao Ran.

" Dasar! Hanya sampah saja berani menolak tuan muda huh, tunggu saja kehancuran keluarga Luo", ucap salah satu tetua.

Keluarga Luo yang ada di aula marah mendengar perkataan tetua itu. Mereka hanya diam dengan wajah yang memerah, mencoba untuk tidak mengatakan kata kasar kepada keluarga itu.

" Apa kau bilang?", Ucap Xiao Yu dengan marah sembari maju ke hadapan sang tetua itu.

" Ku bilang nona kalian ini hanya sampah! Apa kau tidak mendengarnya? Dasar kalian berdua sama sama sampah!", Ucap tetua itu. Xiao Yu yang sangat marah hanya bisa mengepalkan tangannya. Sangat jelas dia tidak mau keluarga Luo mendapatkan kesulitan akibat dari perbuatannya.

" Sudahlah kak, tidak usah bicara kepada orang bodoh", ucap Xiao An perlahan.

" Tutup mulutmu!", Ucap Li Hao Ran dengan marah kepada tetua itu. Lalu dia pun pergi dengan terburu buru. Rombongan keluarga Li itu pun mengikuti di belakang Li Hao Ran. Mereka pergi tanpa berpamitan kepada patriak Luo, sangat terlihat bahwa mereka kecewa dengan penolakan patriak Luo.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang