Bagian 32

27.3K 2.9K 6
                                    

Selama seminggu itu, para murid belajar seperti biasa dan mulai melupakan kejadian itu.

Selama itu pun Tian Yue menjadi pendiam. Jelas itu karena tidak bertemu dengan Xiao An . Semakin hari semakin menjadi jadi dan kini dia selalu pergi ke kantor ketua untuk menanyakan kondisi Xiao An.

Sampai hari ke 8 , baru lah Xiao An bangun dengan keadaan yang masih lemas. Dan saat itu, kakek Luo memberikan pil pengembali kekuatan tetapi Xiao An menolaknya dan segera mengeluarkan pil dari cincin ruangnya.

Kakek Luo sedikit terkejut dengan pil yang Xiao An makan. Itu sangatlah murni dengan tanda di sekitar pil yang menandakan itu pil tingkat tinggi. Semakin abstrak tandanya, maka itu semakin tinggi tingkatannya.

"Dari mana kau mendapatkan pil itu?", Tanya kakek Luo .

"Aku membuatnya sendiri ketika aku senggang", ucap Xiao An .

Sontak kakek Luo kembali terkejut dengan pengakuan Xiao An .

"Jangan berbohong!", Ucap kakek Luo tegas.

"Aku tidak berbohong kakek. Tanyakan saja kepada Tian Yue ", ucap Xiao An . Yang membuat kakek Luo berhenti menanyakan itu dan mulai menanyakan hal lain.

"Kenapa tidak bilang kepada kakek kalau kau adalah calon penguasa ras naga ?, Sungguh kejadian itu bisa saja membunuhmu. Bagaimana kakek menjelaskannya kepada ibumu dan juga keluarga Lin ?", Ucap kakek Luo .

"Maafkan aku kakek, aku hanya tidak mau kakek di sakiti gara gara aku", ucap Xiao An lirih.

" Mulai sekarang, jangan sampai kau terlalu marah ataupun kesal terutama benci. Karena jika sampai kau berada dalam keadaan itu, kau bisa berubah menjadi Xiao An yang tidak kakek kenal. Ya, kau bisa menjadi monster bukan hanya meratakan akademi ini, tetapi juga kau bisa meratakan gunung hanya menggunakan sedikit kekuatanmu yang sekarang.

Kakek tau, kultivasimu berada jauh di atas kakek. Tapi kau tetap merendah layaknya ada di bawah mereka. Memang kau seperti ibumu, meski pun dia adalah seorang penguasa lautan, tapi dia tidak pernah mengungkapkannya. Sungguh wanita hebat. Teruslah seperti itu seperti ibumu. Tapi kau juga harus tetap waspada meski kau sedang bersama temanmu", ucap kakek Luo.

"Memangnya kenapa?", Ucap Xiao An .

"Kau tau kenapa ibu mu meninggal ?", Ucap kakek Luo .

"Aku tau. Ibu meninggal karena di serang musuh dengan jumlah banyak sedangkan dia hanya sendirian", ucap Xiao An .

"Awalnya bukan begitu. Ibu mu punya seorang sahabat wanita yang selalu bersamanya kemanapun dia pergi. Suatu hari, sahabatnya mengetahui bahwa dia adalah seorang penguasa. Lalu sahabatnya pun memberitahu keluarganya tentang itu. Keluarganya terus meminta untuk sahabatnya ini mengorek informasi rahasia tentang harta Karun lautan.

Karena sahabatnya itu sebenarnya hanya duri dalam daging, tentu dia sangat setuju tentang itu. Tetapi karena ibu mu tidak mau memberitahunya hingga akhirnya mengetahui hubungan suami dan sahabatnya sendiri, dia marah.

Dan dalam keadaan itu dia pergi untuk menenangkan diri lalu kembali setelah 1 bulan. Di perjalanan, ada sekelompok orang yang menghadangnya dan memaksanya memberitahu tentang harta Karun itu.

Tetapi karena ibu mu tidak mau memberitahunya, jadi mereka menyerangnya. Sebenarnya ibu mu belum meninggal, saat itu dia berjalan ke kediaman Luo dalam keadaan terluka parah dan meminta agar bibimu datang.

Persis 1 hari setelah itu, ibu mu meninggal. Kakek sangat sedih waktu itu dan kau tau? Siapa sahabatnya itu?, Dia adalah selir Jiang ", jelas kakek Luo.

"Jadi, selir Jiang yang ada di balik semua ini?, Awas saja akan ku hancurkan keluarga jiangmu", ucap Xiao An .

"Untuk sekarang lebih baik kau jangan tunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya. Bisa jadi dia juga menargetkan mu", ucap kakek Luo .

"Ya kakek, aku akan menyembunyikannya seperti biasa", ucap Xiao An .

" Oh ya, ini untuk kakek. Sebenarnya, aku ingin memberikannya saat pertama kesini. Tapi sepertinya kakek sangat sibuk, jadi aku baru memberikannya sekarang", lanjut Xiao An sembari memberikan beberapa botol porselin kepada kakek Luo.

"Apa ini ?", Tanya kakek Luo.

"Itu berisi berbagai pil dan juga yang berwarna merah itu berisi pil penawar racun. Yang paling besar itu berisi holy water, aku harap kakek segera meminumnya. Tenang saja mereka tidak akan tau tentang air itu" jelas Xiao An yang membuat kakek Luo terkejut.

"Ini simpan saja. Kakek tidak membutuhkannya", ucap kakek Luo sembari memberikan botol besar.

"Tidak kakek, sudah ku bilang itu untuk kakek. Aku masih punya banyak. Lagi pula kakek sangat membutuhkannya untuk menerobos ke ranah berikutnya", ucap Xiao An yang membuat kakek Luo kembali terkejut.

"Kalau begitu, kakek akan menerimanya. Terima kasih, tak terasa kau sudah besar sekarang", ucap kakek Luo terharu.

"Sama sama kakek, aku menyayangi mu " ucap Xiao An sembari memeluk kakeknya itu.

"Apakah hari ini kau akan belajar dengan tetua ke 2?", Ucap kakek Luo .

"Sepertinya aku tidak akan belajar hari ini. Aku ingin pergi ke perpustakaan", ucap Xiao An .

"Baiklah, kakek akan mengatakan kepada tetua ke 2 agar tidak ke ruang latihan karena kau ingin pergi ke perpustakaan. Kenapa kau ingin ke sana ?", Ucap kakek Luo .

"Aku hanya ingin membaca teknik formasi lain. Aku ingin belajar lebih banyak tentang formasi spiritual ", ucap Xiao An .

" Kalau begitu, gunakan plakat ini agar kau bisa masuk ke semua lantai perpustakaan", ucap kakek Luo .

" Terima kasih kakek", ucap Xiao An sembari keluar dari ruangan itu. Lalu dia pun kembali masuk dan menanyakan sesuatu kepada kakek Luo.

"Aku harus ke arah mana?", Ucap Xiao An .

"Hahhhh, kakek pikir apa, ternyata kau tidak tau arahnya", ucap kakek Luo.

Kemudian, kakek Luo pun menunjukkan arahnya dan Xiao An pun pergi dengan cepat.

Hanya butuh sekejap saja bagi Xiao An untuk sampai perpustakaan.

Xiao An langsung masuk dan menyerahkan plakat itu kepada penjaga perpustakaan.

"Kau boleh ke lantai manapun, tapi jangan membuat keributan disini", ucap penjaga itu.

"Baiklah, terima kasih", ucap Xiao An . Lalu dia pun cepat masuk ke dalam untuk mencari beberapa teknik.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang