Bagian 67

24.6K 2.6K 81
                                    

" Oh, begitu. Kau berniat untuk menjadi penguasa yang paling kuat. Ku beri tau, kau dan bangsamu tak akan pernah menjadi seorang penguasa. Jangan bermimpi!!!", Ucap Xiao An. Xiao An sangat sibuk mencari cari informasi dari wanita rubah itu. Sedangkan Xiao Yu dari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka dengan santainya, sudah seperti menyaksikan sebuah drama di televisi.

" Kapan kau selesai mencari informasi darinya?, Sebentar lagi, pertandingan ahli senjata akan segera dimulai. Apa kau mau menonton ?", Ucap Xiao Yu.

" Oh, ya benar juga. Sebentar", ucap Xiao An. Lalu dia pun mengunci ruangan itu menggunakan formasi pengunci ruang. Wanita itu tak akan pernah bisa keluar bahkan menggunakan sebagian besar kekuatannya.

" Selesai. Ayo!!", Ucap Xiao An.

" Bagus!!, Dengan begitu, dia tidak bisa keluar", ucap Xiao Yu.

Sepanjang jalan Xiao Yu terus mengoceh menanyakan informasi yang Xiao An dapatkan dari wanita rubah itu.

Setelah sampai, kakek Luo terlihat sangat terkejut atas kedekatan Xiao An dan Xiao Yu. Dia langsung menemui mereka berdua.

" Eh, kakek. Ada apa kek?, Apa kakek mau menonton pertandingan ahli senjata juga?", Ucap Xiao An. Kakek Luo tidak menghiraukan pertanyaan Xiao An. Dia menatap Xiao Yu dengan intens.

" Kakek?", Ucap Xiao An.

" I..ini... Apa dia kakakmu?", Ucap kakek Luo sembari menyentuh wajah Xiao Yu.

" Iya, kek. Dia Xiao Yu, kakakku", ucap Xiao An. Lalu kakek Luo pun langsung memeluknya. Sedangkan Xiao Yu masih merasa bingung.

" Syukurlah kalian akhirnya bertemu. Kakek sudah sangat menantikan hal ini. Kakek selalu merasa was was di saat kakek pergi ke Akademi dan kau hanya di rumah dengan pelayan setia mu ditindas seenaknya. Disaat saat seperti itu, kakek selalu teringat dengan kakakmu. Jika saja saat itu kakakmu ada, pasti dia akan menjagamu", ucap kakek Luo lirih.

Xiao yu menatap Xiao An. Dia tampak sangat menyesal, tapi tak ada yang harus disesali karena itu sudah terjadi.

" Ah, tidak apa kakek. Aku baik baik saja. Buktinya aku masih hidup sampai sekarang. Suatu saat nanti, aku pasti akan membalas mereka, kalian tenang saja", ucap Xiao An dengan santainya.

" Sekarang, kakak sudah ada bersamamu. Jika ada yang mengganggumu, katakan saja siapa orangnya. Kakak akan habisi orang itu", ucap Xiao Yu dengan lantangnya.

" Sudah ku bilang tidak apa apa kak. Saat ini aku sedang memikirkan kejadian yang menimpa ibu", ucap Xiao An.

" Aku akan memhabisi mereka sampai akar akarnya", ucap Xiao Yu.

" Kalian jangan gegabah. Mereka tak semudah yang kita pikirkan. Mereka orang orang licik dapat melakukan apa saja di luar perkiraan kita. Kalian fokus saja kepada kultivasi kalian, jika kalian sudah sangat kuat, habisi mereka", ucap kakek Luo.

" Bukan kalian saja yang geram dan marah karena kejadian itu. Kakek juga sebagai seorang mertua, pastinya kakek merasa gagal. Apalagi, kakek sudah menganggapnya seperti anak kakek sendiri. Maaf untuk ayah kalian. Dia sangat keras kepala atas pilihannya. Kakek merasa tak becus mendidik anak, hingga ayah kalian menjadi orang yang seperti itu. Maafkan kakek", ucap kakek Luo.

" Tidak apa apa kek. Ini sudah terjadi dan tak bisa di ulang lagi", ucap mereka berdua.

" Oh ya, kakek, apa tidak ada yang mengikuti pertandingan ini dari akademi kita ?", Ucap Xiao An.

" Haaaaah, tidak ada guru atau pun tetua yang dapat membuat senjata. Jadi, di akademi kita tidak ada ahli senjata", ucap kakek Luo. Dia tampak sedikit kecewa. Padahal Akademi Pedang Surgawi adalah salah satu akademi terbesar. Namun, tidak memiliki seorang ahli senjata.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang