Bagian 72

24.4K 2.5K 63
                                    

" Baik, baik, hamba mengerti yang mulia. Mari hamba antar keluar", ucap pria itu dengan sopan. Setelah mereka keluar dari ruangan itu, Xiao An langsung mengajak Xiao Yu dan Xu Kai untuk pergi dari sana. Dengan kepala yang dipenuhi oleh pertanyaan, mereka menyetujuinya dan pergi saat itu juga.

Mereka pun sampai di rumah makan Haozi. Suasana disana sama seperti biasanya selalu ramai di penuhi para pelanggan.

"Nona, anda sudah kembali. Tadi ketua sudah pergi ke akademi karena ada masalah yang cukup besar. Dan beliau berpesan agar nona berhati hati karena sekte aliran hitam sedang mengincar sesuatu yang di miliki ketua. Beliau juga telah menyerahkan para murid kepada tetua ke 2", ucap Zhao Chen.

" Aku mengerti. Sekarang, dimana tetua ke 2?", Ucap Xiao An.

" Dia ada di lantai atas bersama para murid lainnya. Nona, kalau boleh tau, laki laki berbaju hitam itu siapa ?", ucap Zhao Chen. Dia tampak sangat penasaran terhadap Xiao Yu.

" Dia kakakku. Namanya Xiao Yu", ucap Xiao An.

" Salam tuan muda, anda dapat memanggil hamba Zhao Chen. Penjaga rumah makan ini", ucap Zhao Chen sembari membungkukkan badannya.

" Baiklah, terima kasih telah melayani adikku", ucap Xiao Yu dan Zhao Chen menjawabnya dengan senyuman.

" Terima kasih atas informasinya. Ayo ke atas!", Ucap Xiao An. Lalu mereka pun naik pergi ke lantai atas.

Saat mereka tiba, terlihat beberapa pria tua sedang menikmati tehnya sembari mendiskusikan sesuatu dengan serius.

" Salam tetua. Aku mendengar bahwa ada masalah di akademi", ucap Xiao An.

" Ya, benar. Akademi saat ini sedang mengalami beberapa gangguan dari sekte aliran hitam. Mereka terus menyudutkan kita. Aku curiga ada seseorang yang memerintahkan mereka karena tidak puas dengan hasil setiap pertandingan", ucap tetua ke 2.

" Atau bisa jadi, ini sudah di rencanakan sejak lama oleh mereka. Aku pikir mereka melakukan ini di saat saat akademi kurang aman. Sehingga memudahkan mereka untuk menyerang akademi", ucap tetua ke 4.

" Ya, itu bisa saja. Lagi pula tetua paling kuat dan juga ketua pergi ke wilayah tengah untuk melihat pertandingan akademi kita. Dan menyisakan beberapa tetua dengan kekuatan yang tidak terlalu kuat", ucap tetua ke 3. Dia memang terlihat sangat serius dari raut wajahnya.

Namun jauh di dalam hati dan pikirannya bukan masalah akademi yang dia pikirkan, tetapi sesuatu yang berkaitan dengan balas dendam. Anehnya Xiao An menemukan bahwa aura yang terlihat dari tubuh tetua ke 3 itu adalah aura hitam pekat seolah dia mempraktekkan jurus hitam atau terlarang.

Xiao An mengerutkan alisnya dan berusaha mencari jawaban penglihatannya dari isi pikiran tetua ke 3.

' hmm, bagus ,bagus. Tampaknya dia yang berada di balik masalah akademi ini. Aku tidak boleh terlihat seperti aku tau semuanya. Lebih baik aku diam saja dan ketika dia semakin menekan akademi, barulah saat itu aku akan menghancurkannya', batin Xiao An.

Situasi akademi saat ini tidak terlalu baik. Banyak sekte aliran hitam yang mencoba untuk masuk ke akademi bahkan mencoba untuk menyerang para murid yang keluar masuk akademi.

Oleh karena itu, kakek Luo sudah pergi dari wilayah tengah sebelum Xiao An Xu kai dan Xiao Yu sampai. Mendengar hal itu, kakek Luo sangat marah dan langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada para murid. Hanya tetua ke 2 yang mengetahui hal itu dan bertugas untuk membawa pergi para murid secepat mungkin agar sekte aliran hitam tidak menemukan mereka.

" Untuk saat ini kita tidak tau apa yang harus kita lakukan. Utamakan keselamatan para murid ini, sebisa mungkin jangan sampai ada yang terluka apalagi terbunuh. Kita akan pergi besok pagi, agar lebih aman", ucap tetua ke 2.

" Baik, tetua ke 2", ucap para tetua itu. Mereka pun membubarkan diri untuk beristirahat, begitu pun dengan Xiao An dan yang lainnya.

" Lalu aku harus kemana?", Ucap Xiao Yu dengan bingung.

" Masuk saja ke kamarku!", ucap Xiao An. Dan Xiao Yu pun masuk ke kamar bersama Xiao An.

" Kakak, apakah kau akan membantuku untuk memusnahkan sekte aliran hitam itu?", Ucap Xiao An.

" Ya, aku pasti akan memusnahkan mereka semua dengan kita yang bekerja sama, pasti kita dapat mewujudkannya", ucap Xiao Yu.

" Ngomong-ngomong, apa yang ibu tinggalkan untuk kakak?", Ucap Xiao An.

" Dia meninggalkan pedang 9 Angels, kalung Yang, 2 gulungan formasi tingkat 8, dan beberapa senjata lain. Bagaimana dengan mu?", ucap Xiao Yu.

" Ya, sama seperti kakak, hanya saja ibu memberiku batu spiritual dan juga uang yang cukup banyak. Mungkin dia tau aku pasti akan sangat membutuhkan itu, sedangkan kakak terjamin kebutuhannya karena kakak hidup bersama bibi", ucap Xiao An.

" Ya, itu masuk akal. Tapi aku merasa tidak adil", ucap Xiao Yu.

" Jika kau merasa tidak adil, katakan itu kepada ibu", ucap Xiao An.

" Bagaimana bisa aku protes kepadanya, kau ini!", Ucap Xiao Yu sembari menyentuh kepala Xiao An.

" Kakak, apakah kau akan ikut bersamaku ke Akademi Pedang Surgawi?", Ucap Xiao An. Dia sangat mengharapkan hal itu. Setelah sekian lama terpisah, akhirnya mereka di pertemukan. Tidak mudah bagi keduanya untuk berpisah kedua kalinya.

" Aku selalu ingin ada di sampingmu dan melindungimu sekuat tenagaku. Tapi, bagaimana bisa aku pergi kesana?, Itu tidak mungkin karena aku bukan murid dari Akademi Pedang Surgawi. Aku harus kembali ke Akademi Pedang Bulan besok. Bukankah Akademi mu akan melakukan kunjungan ke Akademi ku?, Pada saat itu, kita bisa bertemu lagi", ucap Xiao Yu dengan senyuman hangatnya yang membuat siapa saja terpesona setelah melihatnya.

" Baiklah, aku akan pergi bersama mereka. Jangan sampai saat kunjungan itu tiba, kakak tidak ada di Akademi!!, Aku akan sangat marah, hemm", ucap Xiao An sedikit kesal.

" Ya, ya, baiklah. Aku akan berusaha untuk selalu ada di akademi agar saat kau datang, kau dapat langsung bertemu denganku. Sekarang sudah malam, tidurlah! Aku tau kau lelah setelah tadi berurusan dengan raja rubah itu. Lagi pula kau akan berangkat ke akademi besok", ucap Xiao Yu dengan lembut. Xiao An pun memilih untuk patuh dan segera tidur. Setelah Xiao An tertidur, Xiao Yu segera pergi ke penginapan tempat dia sebelumnya menginap.

Keesokkan harinya....

" Apa kalian sudah mengemasi barang kalian?, Kita harus cepat cepat sampai di akademi sebelum malam hari", ucap tetua ke 2.

" Semua barang sudah di kemas dan di simpan. Perbekalan sudah di siapkan, untuk para murid harap segera bersiap kita akan berangkat sekarang", ucap tetua ke 5. Para murid telah masuk ke kereta kuda dan untuk murid lainnya, mereka berjaga di setiap sudut kereta.

" Apa kau baik baik saja?, Tampaknya kau tidak bersemangat seperti biasanya", ucap Tian Yue.

" Aku pusing!!, Banyak sekali masalah akhir akhir ini, bukan hanya masalah wilayah tengah bahkan akademi pun mendapatkan masalah yang tidak kecil", ucap Xiao An.

" Aku mengerti. Kau pasti mengkhawatirkan kakek Luo kan?, Dia memintamu agar tidak terlalu memikirkan hal itu. Dia takut jika kau menjadi seseorang yang sama sekali tidak di kenal", ucap Xiao An.

" Aku tau, tapi tubuhku sangat rentan jika mendengar hal seperti itu apalagi jika melihatnya langsung. Tubuh ini sulit di kendalikan, di kepalaku hanya ada kata ' bunuh!, bunuh!, bunuh!'. Aku berharap tubuh ini tidak menyakiti kalian", ucap Xiao An.

" Ya, aku tau kondisi tubuhmu. Kau sudah bertahan sejauh ini, kau tidak boleh menyerah begitu saja. Bukankah kau ingin membalaskan dendam ibumu?, Kau selalu membicarakan itu. Semangat!!! Jangan menyerah!!, Aku akan selalu berada di belakangmu", ucap Tian Yue. Setidaknya itu membuat Xiao An merasa lebih baik dari pada sebelumnya.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang