Bagian 77

21.2K 2.6K 130
                                    

" Xiao An!, Akhirnya kau datang. Aku sudah menantikan kedatangan mu. Baguslah kau baik baik saja, jika saja kau yang tertusuk pasti aku akan sangat sedih", ucap Tian Yue dengan lemah. Dia sangat memaksakan dirinya untuk berbicara padahal dia belum pulih sepenuhnya.

" Eh, jangan terlalu bersemangat! Kau masih belum pulih. Lebih baik kau banyak istirahat agar kita bisa berkultivasi bersama. Huh, sayang sekali situasi akademi saat ini buruk jika tidak, mungkin kita bisa pergi ke pasar jalan-jalan", ucap Xun Er.

" Ya, sebaiknya kau beristirahat. Kau masih lemah bagaimana jika kondisimu semakin buruk? Bukankah kau ingin berjalan-jalan bersama? Oleh karena itu, kau istirahatlah! Agar cepat pulih", ucap Xiao An. Mendengar nya membuat Tian Yue tersenyum meski dalam keadaan yang masih lemah.

" Nak Xiao An, aku dengar kau memenangkan pertandingan kultivasi senibeladiri dan juga ahli formasi, apakah itu benar?", Ucap salah satu alkemis yang ikut menjaga Tian Yue.

" Oh ya, itu benar", ucap Xiao An.

" Wah, kau sangat jenius nak Xiao An, Sama seperti ibunya. Dulu saat ibu mu menjadi murid disini, dia juga salah seorang jenius, terutama dalam hal formasi. Dan sekarang menurun ke anaknya, aku merasa sangat bangga karena mempunyai kalian sebagai murid akademi ini", ucap alkemis itu.

" Terima kasih", ucap Xiao An ramah.

' aku tak bisa membayangkan betapa hebatnya ibuku. Andai saja dia masih ada, mungkin aku akan sangat menjaganya', batin Xiao An.

"Oh ya, aku ingin memberikan ini untukmu. Mungkin saja ini bisa membantumu untuk segera sembuh", ucap Xiao An sembari memberikan botol porselen kecil dengan air di dalamnya kepada Tian Yue.

" Terima kasih, kau sangat baik kepadaku. Aku harap, aku bisa membalasnya", ucap Tian Yue.

" Tidak apa apa, kau tidak perlu membalasnya. Itu memang untukmu, kau selalu ada untukku sejak aku kecil. Dimana aku di kucilkan oleh semua orang, disaat aku terjatuh, hanya kalian berdua yang menolongku. Jika di pikirkan, ini tidak ada artinya di bandingkan itu", ucap Xiao An. Di balik topengnya dia tersenyum begitu ramah, dan sakit hati yang disebabkan dari hinaan hinaan itu masih sangat melekat di dalam hatinya. Itu membuatnya ingin segera membalas orang orang itu.

Mereka berbincang-bincang begitu bahagianya hingga tak sadar sudah 3 jam mereka mengobrol.

"Aku akan kembali dan mengunjungi kakekku. Besok aku akan kesini lagi", ucap Xiao An.

" Oh, aku baru ingat, aku punya janji dengan Xu Yuan. Kalau begitu, aku pergi", ucap Xun Er.

" Ah, baiklah. Terimakasih telah menjenguk ku", ucap Tian Yue.

"Iya, sama sama. Sampai jumpa besok", ucap Xun Er. Dan mereka pun pergi ke tujuan mereka masing-masing.

' entah kenapa aku terus memikirkan kakek', batin Xiao An.

Tibalah Xiao An di kantor ketua, dia pun masuk. Namun saat dia akan melangkah ke ruang pribadi ketua, dia mendengar suara dari dalam ruang itu seperti suara orang sedang bertengkar.

Dari suaranya, Xiao An yakin jika itu adalah suara sang ayah.

' kenapa ayah kesini?', batin Xiao An.

" Mana anak itu?, Aku harus membawanya untuk menghadap patriak keluarga Jiang. Dia harus bertanggung jawab atas kematian tetua ke 3. Cepat bawa dia kemari! Aku tidak peduli lagi, pokoknya aku harus membawanya pergi. Jika tidak, aku akan menyuruh orang-orang itu untuk menculik murid murid akademi ini", ucap Tian Xing, ayah Xiao An.  Dia tampak sangat marah.

"Apa salahnya membunuh orang tak berguna?, Dia juga telah berkhianat kepada akademi. Kau pikir kau siapa hah?, Ingat! Kau itu anakku! Dan kau ingin aku menyerahkan cucuku?, Hey dia juga anakmu!, Bagaimana bisa aku mendapatkan anak yang tidak berbakti seperti dirimu ini. Andai saja Luo Tian Heng adikmu masih hidup, mungkin hanya dia yang mengerti perasaanku", ucap kakek Luo dengan kesalnya.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang