Bagian 33

27.3K 3K 26
                                    

"Baiklah, terima kasih", ucap Xiao An . Lalu dia pun cepat masuk ke dalam untuk mencari beberapa teknik.

Biasanya, untuk murid lain akan di batasi tempat dan waktu saat memilih kitab. Tapi karena Xiao An membawa plakat ketua, jadi dia bisa memilih kitab dan masuk ke lantai berapapun sesuai keinginannya.

Pertama, dia memasuki lantai bawah atau lantai satu. Lantai satu boleh dimasuki oleh siapapun tidak seperti lantai lainnya. Xiao An terus menyusuri setiap rak dengan teliti sekali sekali dia membuka gulungan lalu menyimpannya kembali.

Sampai akhirnya ia menemukan gulungan yang terlihat sangat tua dan mencoba untuk membukanya.

"Bukannya disini hanya ada kitab dan gulungan formasi di tingkat rendah?, Tapi kenapa gulungan tingkat tinggi ada disini ?, Baiklah, aku akan mencoba menanyakannya nanti", ucap Xiao An .

Xiao An pun pergi ke lantai 2 yang hanya bisa dimasuki murid tahun ke 3 dan seterusnya. Kali ini Xiao An bukan hanya melihat lihat gulungan formasi tapi juga kitab jurus. Dia terus menyusuri rak dengan teliti seperti sebelumnya.

Hanya ada 1 kitab jurus yang menurutnya menarik untuk dipelajari. Itu adalah jurus yang belum pernah Xiao An lihat sebelumnya. Jurus itu bernama Roaring Dragon, hanya mendengarnya saja membuat penasaran.

Kemudian, Xiao An pun melanjutkan ke lantai 3, lantai yang hanya boleh di masuki oleh murid tahun ke 4 dan seterusnya. Setelah terus mencari, Xiao An tidak menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Oleh karena itu, Xiao An pergi ke lantai 4.

Saat Xiao An memasuki lantai 4, banyak orang yang melihatnya dengan tatapan sinis. Tentu karena Xiao An bisa masuk ke lantai 4 dengan bebasnya. Tapi Xiao An tak peduli tentang itu dan terus mencari ke arah gulungan formasi, barang kali ada gulungan milik ibunya yang di simpan di sana. Lantai 4 hanya bisa di masuki oleh murid tahun ke 5 dan 6.

"Ini...., Kenapa logonya mirip dengan milik ibu?, Apakah gulungan ini milik bibi?, Aku harus membawanya", ucap Xiao An .

"Tunggu!, Kau tidak boleh membawa gulungan itu", ucap seorang murid senior.

"Kenapa?", Ucap Xiao An .

"Kau tidak bisa mempelajarinya. Aku sudah mencoba beberapa kali tapi selalu gagal. Dan murid lain pun begitu", ucap senior itu.

"Kau dan murid lain tidak bisa, bukan berarti aku juga tidak biasa", ucap Xiao An .

"Ah itu terserah kau saja, aku sudah mengatakannya pada mu. Dan hati hati jangan sampai gila", ucap senior itu.

"Pastinya tidak akan", ucap Xiao An singkat lalu pergi ke lantai selanjutnya.

"Ya, biarkan saja. Pokoknya aku sudah memperingatkannya", ucap senior itu.

Sampailah di lantai 5. Keadaannya sama dengan lantai 4, banyak murid yang memilih kitab dan gulungan. Seperti lantai lainnya, lantai ini hanya bisa di masuki murid tahun ke 5 dan 6 tentunya.

Biasanya murid tahun akhir seperti tahun ke 5 dan 6 akan mempersiapkan diri untuk ujian.

Kali ini Xiao An harus berdesakan untuk mencari kitab dan gulungan formasi karena banyaknya murid yang berkerumun untuk mencari kitab dan gulungan yang cocok dengan mereka.

Xiao An pergi ke pojokan yang berada jauh dari para murid itu dan hanya 2 sampai 3 murid yang berada di dekatnya.

"Kau sedang mencari apa?", Tanya seorang murid senior.

"Aku sedang mencari beberapa kitab jurus dan juga gulungan formasi", ucap Xiao An jujur.

"Kau murid tahun ajaran berapa?, Sepertinya aku belum pernah melihatmu?, Dan sepertinya kau mengambil 2 jurusan kan?", Tanya senior itu.

"Itu karena aku murid tahun pertama jadi pantas jika senior tidak pernah melihatku. Dan memang benar kalau aku mengambil 2 jurusan", ucap Xiao An .

"Kau masuk menggunakan plakat?", Ucap senior itu.

" Ya", ucap Xiao An .

"Oh pantas saja kau bisa masuk ke sini. Tapi di lantai ini sangat berbeda dengan lantai lainnya. Di sini hampir semua jurus sangat sulit untuk di pelajari", ucap senior itu.

"Tidak apa apa, lagi pula aku akan jarang ke sini. Aku membutuhkan banyak jurus untuk kepentingan yang ingin ku selesaikan secara cepat. Aku agak sedikit terburu buru", ucap Xiao An .

" Kau membutuhkannya sekarang?, Tapi untuk mempelajari jurus dari lantai ini sangat sulit setidaknya butuh 1 tahun untuk menguasainya", ucap senior itu.

"Bagiku, itu tidak terlalu sulit", ucap Xiao An .

"Kalau begitu, apakah kau bisa mengerti apa yang di maksud kitab jurus ini?", Ucap senior itu sembari memberikan kitab jurus yang bertulis jurus petir 9 alam kepada Xiao An .

"Ini berisi jurus petir, ini cukup mudah", ucap Xiao An sembari membaca cara menggunakan jurus itu.

"Apa kau bercanda ?", Ucap senior itu.

Di kitab itu tertulis bahwa untuk menggunakannya yaitu dengan cara mengalirkan Qi ke tangan dan membayangkan petir yang sangat kuat datang dari tanganmu. Jika warnanya putih, berarti petir itu hanya biasa biasa saja. Tapi semakin hitam warnanya, maka semakin kuat petir yang akan di keluarkannya. Tetapi meskipun sudah keluar, sang kultovator harus bisa mengendalikannya.

"Tidak. Lihat ini !", Ucap Xiao An sembari mempraktekkan apa yang dia baca di kitab itu.

Karena elemen petirnya ada di tangan sebelah kanan, jadi Xiao An mempraktekkannya memakai tangan kanan.

Keluarlah petir yang berwarna hitam dari tangan kanan Xiao an. Sontak senior itu terkejut dan berteriak cukup keras yang membuat semua orang di lantai itu melihat mereka.

"Waaahhhh", teriak senior itu. Saat itu Xiao An pun langsung menarik kembali petir itu.

"Eh, itu kenapa?", Ucap salah satu murid.

Tiba tiba sang penjaga menghampiri kerumunan murid dan bertanya,

"Siapa yang membuat keributan di perpustakaan?", Ucap penjaga perpustakaan .

"Maaf sebelumnya, tetua. Aku hanya terkejut melihat dia bisa mempraktekkan apa yang baru dia baca", ucap senior itu yang membuat semua orang terkejut.

"Maafkan aku tetua. aku hanya ingin menunjukkannya kepada senior tapi aku tidak menyangka dia akan berteriak", ucap Xiao An jujur.

"Sudah ku bilang jangan membuat keributan. Tapi kau malah membuat keributan di sini. Sebagai hukumannya, kau harus menunjukkan apa yang telah kau tunjukkan kepadanya", ucap penjaga itu.

Lalu Xiao An pun kembali melakukan apa yang dia lakukan sebelumnya untuk menciptakan petir itu.
Dan keluarlah petir hitam dari tangan kanannya.
Sang penjaga terkejut dengan apa yang Xiao An tunjukkan.

' itu petir paling kuat yang pernah aku lihat. Bahkan petir milik Xu Kai hanya berwarna abu abu saat mempelajari jurus petir 9 alam itu', batin sang penjaga.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang