Bagian 21

30.8K 3.1K 18
                                    

Sekitar 10 menit lamanya mereka menunggu, ternyata tidak ada orang yang mencoba masuk dan menyerang mereka. Merasa ganjal, Xiao an pun berpikir mungkin saja kelompok itu mengincar seseorang yang menginap di penginapan itu. Setelah menangkap orangnya, kemungkinan mereka akan pergi.

Karena tidak ada lagi suara yang terdengar, Xiao an pun memberanikan diri untuk keluar memeriksa keadaan di sekitar penginapan dan juga kamar yang berada di sebelah.

Setelah diperiksa, ternyata salah satu dari kelompok itu masih berada di kamar itu sedang menjaga wanita itu. Mengetahui nya, Xiao an langsung bergerak tanpa meninggalkan suara dan segera memotong leher orang yang berpakaian serba hitam itu. Wanita itu membelalakkan matanya tidak percaya dengan apa yang telah terjadi di hadapannya hingga tubuhnya bergetar ketakutan .

"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Aku justru ingin menolongmu. Ayo ikut aku ke tempat yang aman", bisik Xiao an berjaga jaga jika saja ada yang datang lagi. Wanita itu pun di bawa ke kamar Xiao an. Sedangkan Xiao an berencana untuk melawan mereka.

"Tolong jaga dia, aku akan pergi untuk melawan mereka", ucap xiao an kepada Tian yue yang dibalas dengan anggukan.

"Tunggu!, Tolong selamatkan adikku. Dia di bawa oleh mereka", ucap sang wanita. Xiao an hanya mengangguk dan kemudian pergi layaknya bayangan.

Tian Yue mencoba untuk menenangkannya dan membiarkannya untuk bercerita.

Sedangkan di tempat lain...

"Tuan, aku sudah menangkap anak ini sesuai perintah tuan. Tuan ingin aku apakan anak ini?", Ucap salah satu kelompok berbaju hitam itu.

"Kita gunakan dia sebagai sandera dan dapatkan banyak uang dari keluarganya", ucap sang tuan.

Tak jauh dari sana, terlihat Xiao an sedang mengamati apa yang akan di lakukan oleh mereka.

" Tunggu, bukankah itu tuan pemilik penginapan?, Ternyata dia yang menyuruh mereka untuk menculiknya", ucap xiao an.

Setelah mengamatinya lebih jauh, Xiao an mulai bertindak dengan membunuh satu satu anggota mereka dengan hanya 1 tebasan, kepala mereka terpisah. Betapa kejamnya pembunuhan yang dia lakukan. Dan tidak ada satu pun yang menyadarinya karena Xiao an menggunakan teknik pembunuh bayangan milik ras teratai hitam. Yang membuat orang yang akan di bunuh tidak mengeluarkan suara saat terjadinya pembunuhan.

Setelah membunuh mereka satu per satu, hingga menyisakan 2 orang saja yaitu tuan pemilik penginapan dan orang yang merupakan ketua kelompok itu, Xiao an menunjukkan dirinya kepada mereka berdua. Mereka pun terkejut.

"Siapa kau?, Kenapa kau bisa kesini?", Ucap seorang ketua kelompok.

"Oh aku tau, kau adalah salah satu orang yang penyewa kamar", ucap sang tuan pemilik penginapan.

"Ya kau benar, TUAN PEMILIK PENGINAPAN", ucap xiao an.

"Ba..bagaimana kau tau?", Ucap sang tuan pemilik penginapan.

"Tentu saja karena aku pernah melihatmu berbicara dengan pegawaimu", ucap xiao an santai.

"Berikan anak itu padaku. Atau kau mati di tanganku", ucap xiao an dengan senyum evilnya yang membuat mereka marinding ketakutan.

"Serang dia!", Perintah sang ketua kepada anggotanya. Tapi tidak ada yang satu pun anggotanya yang muncul. Dia mencoba untuk memanggil mereka lagi. Tapi hasilnya tetap sama, mereka tidak muncul.

" Percuma kau memanggil mereka, mereka telah ku bunuh di tempat", ucap xiao an. Yang membuat mereka semakin menggigil ketakutan. Tetapi sang ketua itu tidak menyerah. Dia mencoba menyerang Xiao an dengan berbagai cara termasuk menusukkan jarum beracun ke leher Xiao an.

Tetapi percuma saja toh tubuh Xiao an adalah tubuh ashura yang tahan akan racun dan justru darahnya adalah racun yang paling mematikan. Pertarungan itu pun diakhiri dengan kematian sang ketua.

Seperti sebelumnya, Xiao an menggunakan belatinya untuk memotong lehernya. Bahkan pergerakan Xiao an dalam membunuhnya saja hampir tidak terlihat ,lebih seperti bayangan yang lewat saja.

Melihat suruhannya telah mati, sang tuan memberikan anak itu kepada xiao an, berharap nyawanya selamat. Tapi itu sudah terlambat. Xiao an pun membunuh sang tuan pemilik penginapan seperti yang lainnya yakni dengan satu tebasan dan meninggalkan mayat mereka tanpa meninggalkan jejak. lalu Xiao an pun membawa anak itu kembali kepada wanita itu.

The Lord Of The Dragon RaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang