STILL ALIVE 1

4.8K 263 14
                                    

Hidup bagaikan sebuah buku

Tidak seorang pun tahu setiap chapter yang terjadi di kemudian hari

Takdir mereka adalah kehilangan dua tokoh utama dalam hidup, yaitu Orangtua

Waktu terus berdetak dan

Mereka harus tetap melanjutkan jalan ceritanya

___________________________________________

KEBAKARANNN KEBAKARANNNN

Suara teriakan warga yang berada di komplek rumahnya membangunkan Samuel dari tidurnya yang lelap. Malam hari ketika semua penghuni rumah tersebut terlelap dalam mimpinya yang indah. Sebuah asap hitam membumbung tinggi di langit gelap malam itu.

Samuel beranjak dari tempat tidur dan membangunkan istrinya saat asap telah memenuhi ruangan mereka. Sinta berderap kencang ke kamar anaknya dan membangunkan Sunvyno dan Staryana lalu mendekap erat bayinya yang belum genap setahun itu.

Sang suami berteriak memberi perintah kepada sang istri untuk berlari membawa anak-anak mereka keluar dari rumah. Dengan setengah mata terbuka, akhirnya asap yang mengepul menyadarkan putra dan putrinya itu bahwa ada bencana yang menghadang mereka.

Sinta menutup mulut anaknya dengan selimut mereka yang tipis dan berkata "Semua akan baik-baik aja, anak mama gak boleh takut ya," ucapnya bergetar dan memberi aba-aba kepada mereka untuk keluar dari rumah tersebut.

Masyarakat sekitar mereka pun ikut terbangun dan ketakutan melihat besarnya api yang sudah membumbung tinggi di langit. Lalu mereka secara bersama-sama menyirami rumah tersebut dengan ember yang berisi air sembari menunggu pemadam kebakaran yang sudah di telepon oleh salah satu warga disana untuk memadamkan kobaran api itu.

Beberapa menit kemudian seorang perempuan dengan ketiga anaknya berhasil keluar dari rumah tersebut dengan selamat.

"Vyno anak mama yang kuat, tolong jaga Ryana dan Allvaro sebaik mungkin. Jadilah lelaki yang bertanggung jawab ya," pintanya sambil mengelus kepala Vyno.

Kemudian, menyerahkan bayi Allvaro kedalam pelukan Ryana "Ryana anak mama yang cantik anggap dia sebagai anakmu dan jadilah perempuan yang menopang saudara laki-lakimu." Ryana hanya mengangguk setelah mendengar perkataan ibunya.

"Pergilah dari sini menjauh dari api ini, Mama akan menyelamatkan Papa dan akan menemukan kalian nanti. Cepat pergi nak!" teriak Sinta dan mencium ketiga kening anaknya dengan berlinang air mata.

Melihat anak-anaknya sudah aman dan berada jauh dari rumah yang sedang dilahap si jago merah. Dia berderap masuk kembali untuk mencari suaminya. Sang suami masih berada di dalam rumah dan sibuk mencari dan menyelamatkan bukti-bukti kasus yang saat ini sedang mereka tangani.

Di dalam pikirannya dia harus bisa memberikan keadilan bagi client nya itu tanpa memikirkan keselamatan hidupnya dan menghiraukan kobaran api yang sudah begitu besar dan hampir menjilat semua sisi rumah tersebut.

Sunvyno, Staryana dan Skyallvaro kini telah berada jauh dari kobaran api yang dibantu oleh warga setempat. Raungan sirene mulai terdengar silih berganti, para pria berjubah merah bergerak cepat menarik ular besar dan panjang dari mobil tersebut, tak lama semburan air keluar dari mulut ular itu ke arah kobaran api. Dengan keberanian yang besar para pria berjubah merah akhirnya bisa menghentikan api yang berangsur-angsur padam.

"Ryana! Papa dan Mama belum keluar," ucap Vyno dengan tubuh yang bergetar dan air mata yang tak henti-henti mengalir ke pipinya.

"Kakak Jangan menangis, Mama dan Papa akan menemukan kita disini," tegas Ryana sambil menggoyangkan lengannya menidurkan Alvaro yang berada dalam dekapannya.

Beberapa warga bergerak mendekati kepingan-kepingan rumah yang sudah hancur karena dilalap si jago merah untuk mencari keberadaan Samuel dan Sinta. Ketika sayup-sayup burung berkicau terdengar akhirnya tubuh mereka berhasil di temukan. Namun, mereka sudah tidak bernyawa lagi, tubuh itu tampak menghitam dan hangus terbakar. Salah seorang dari mereka tampak memeluk berkas yang setengah terbakar dalam pelukannya.

Samuel berhasil mendapatkan berkas kasus yang mereka tangani dan mendekap erat di dada. Di dalam ruang kerjanya Sinta menemukan sang suami. Namun, kobaran api yang semakin besar, asap yang mengepul membuat sesak yang teramat sakit di dada juga beberapa kayu yang terbakar berjatuhan menghantam kepala pasangan suami istri ini dan membuat mereka gagal keluar meninggalkan rumah itu.

Tangisan Sunvyno dan Staryana membuat hati siapa saja yang mendengarnya merasa sakit dan hancur. Sekarang mereka tidak lagi mempunyai sosok ayah yang selalu menjaga dan memberi perlindungan. Tidak ada lagi sosok ibu yang merawat mereka dengan penuh kasih sayang. Mereka kehilangan Ayah dan ibu dalam waktu bersamaan.

Setelah proses pemakaman orangtua mereka selesai. Salah satu tetangga mereka akan mengantarkan anak-anak Samuel dan Sinta ke sebuah panti asuhan. Disana mereka akan mendapatkan perlindungan dan kehidupan yang baru. Beberapa tetangga mereka memberikan sebuah kantong tas besar yang berisi pakaian, makanan serta susu formula untuk bayi Allvaro.

Sudah seharian Vyno dan Ryana tidak berbicara sepatah katapun. Mata mereka terlihat sembab dan tampak memerah akibat tangisan yang terus menerus mengalir melihat kejadian yang menimpa mereka dan telah merenggut nyawa kedua orangtuanya. Saat perjalanan menuju sebuah panti asuhan pun mereka tetap berdiam diri dan saling mendekap, sesekali Ryana menenangkan adiknya yang menangis. 

to be continue...


Gimana? penasaran gak kelanjutannya?

Aku sih yes atau Aku penasaran pake banget (Choose one Every1)

Lihat simbol Star gak di bawah?
Pencet dong 😄

Yang pencet tambah cantik atau ganteng
Serius.. gak percaya? Coba aja 😊








Kok belum di pencet sih?






VOTE adalah salah satu "Bentuk Cinta" dari kalian untuk mengapresiasi karya ini, apalagi kasi vote itu gratis lho..




Makassi yang udah VOTE
Follow juga ya FirsaLorenaya




Salam Sayang ❤️
FirsaLo






STILL ALIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang