Ryana berlari dengan langkah kaki yang sangan cepat menuju rumah. Ia tidak sabar untuk menceritakan apa yang sudah ia lihat baru saja di TV kepada adiknya Allvaro. Wajah Vyno yang tampak dari layar kaca mampu menobati sedikit kerinduannya kepada kakaknya yang penakut itu.
Sesampainya di rumah, dengan nafas yang tersenggal-sengal Ryana menceritakan semua yang ia lihat tadi di warung itu.
ALLLLL ALLVAROOOO
Teriak Ryana dengan suara yang kuat memanggil adiknya. Allvaro tengah menelungkupkan tubuhnya di atas lantai dengan buku yang di bentangkan diudara dengan kedua tangannya.
Mendengar suara teriakan dari kakaknya, Allvaro beranjak bangkit dan melemparkan buku itu begitu saja. Ia khawatir jika terjadi sesuatu hal buruk dengan kakak perempuannya.
"Kak Ryana ada apa?" tanya Allvaro seraya berlari mendekati Ryana.
"Aa-Aaku tidak apa-apa Al, ii-iniii tentang kak Vyno" jawab Ryana ngos-ngosan sambil membungkukkan punggung dan mengepal kedua lututnya.
"Kak Vyno? Kak Vyno kenapa kak? Ada apa dengannya?" teriak Allvaro sambil mengguncang pundak Ryana.
"Kak Vyno gapapa, dia sudah masuk TV Al. Kak Vyno sudah terkenal" sahut Ryana tersenyum menceritakan berita bahagia itu kepada adiknya.
"Ya ampun kak Ryana, kupikir kak Vyno kenapa-napa. Kakak tau dari mana kak Vyno sudah terkenal? Kak Vyno pulang ya? Kak Vyno ada dimana kak?" tanya Allvaro dengan begitu banyak pertanyaan yang terlontar dari mulutnya seraya berlari mencari tahu keberadaan Vyno yang ia pikir sudah kembali pulang dan menemui mereka.
Ryana berlari mendekati Allvaro yang sibuk mencari keberadaan Vyno di luar. "Kak Vyno belum pulang, aku melihat dia di TV yang ada di warung" ujar Ryana sambil memeluk Allvaro.
Allvaro menangis dan memeluk Ryana dengan erat. Rasa rindu yang sudah penuh di dadanya tak bisa ia tumpahkan kala berpikir Vyno sudah kembali dan menemui mereka. Ryana ikut menangis saat Allvaro tersedu-sedu dari balik punggungnya.
Mereka sangat bahagia mengetahui pencapaian yang Vyno raih saat ini. Berita yang Ryana dapatkan baru saja menambah perasaan sedih yang mendalam di hati mereka.
Ryana dan Allvaro merindukan kehadiran sosok Vyno yang sempat menggantikan posisi Papa untuk mereka berdua yang kini sudah berada di kota untuk menggapai mimpi-mimpinya menjadi seorang penyanyi.
Tiba-tiba mereka berhenti menangis. Sebuah tangan merangkul tubuh mereka berdua dengan aroma tubuh yang sangat wangi. Tubuh itu mendekap Ryana dan Allvaro dengan erat seraya ikut menangis.
Vyno kembali pulang dan menemukan kedua saudaranya tengah menangis. Tak mampu menahan sedih yang mendalam karena kerinduannya yang juga sama besar dengan mereka, Vyno berlari dan memeluk mereka.
Ryana dan Allvaro masih belum percaya dan berulang kali saling bertatapan melihat kehadiran Vyno di hutan belantara tempat tinggal mereka.
Namun, setelah mencubit pipi Vyno beberapa kali, akhirnya mereka percaya seseorang yang sudah membuat mereka rindu kini berada di hadapan mereka dan sedang memeluk keduanya.
"Kak Vynooo!" teriak Allvaro menangis dan memeluk kakak sulungnya itu.
"Kakak sudah pulang? Ryana rindu" sahut Ryana meneteskan air matanya.
"Kakak sudah terkenal ya? Apa kakak sudah menjadi seorang penyanyi?" tanya Allvaro. sifat Ryana yang selalu banyak bertanya diturunkan kepada Allvaro juga.
"Aku sangat merindukan kalian, aku rindu tempat tinggal kita." Kata Vyno menangis dan berulang kali menarik tubuh kedua adiknya kedalam pelukannya.
Setelah meminta cuti pulang berkali-kali kepada Robby, akhirnya ia mengijinkan Vyno pulang ke desa itu. Meski hanya satu hari saja, Vyno menggunakan sedikit waktu itu untuk berkumpul dengan saudaranya yang tinggal di desa.
Tak ingin ada waktu yang sia-sia karena hanya diberikan jatah satu hari untuk pulang menyelesaikan kerinduannya.
Berbagai cerita mereka sampaikan secara bergantian, sampai-sampai malam harinya mereka tidur lewat tengah malam akibat rasa rindu yang benar-benar sudah sangat penuh di hati masing-masing.
Mereka bertiga bercerita sambil tidur berjejer seperti yang dulu mereka lakukan. Vyno- Allvaro dan juga Ryana.
Allvaro begitu bahagia malam ini. Ia merasa Papa dan Mamanya sedang menemaninya untuk tidur malam ini. Vyno dan Ryana sudah menjadi Papa dan Mama bagi Allvaro. Sebab, selama hidupnya ia telah mendapatkan kasih sayang yang tulus dan penuh cinta dari kedua saudara kandungnya itu.
Vote ya teman-teman
Pencet simbol star di pojok kiri yaKok belum di pencet sih?
Vote bentuk cinta dari Kalian untuk mengapresiasi Karya ini
Makassi ya udah VOTE
Salam sayang ❤️
FirsaloOia mampir juga ya di YouTube Channel aku bertema Musikalisasi Puisi
Firsa Lorenayaa
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL ALIVE
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Kisah 3 anak kecil yang melanjutkan hidup tanpa orangtua di dalam Hutan Belantara. "Vyno anak mama yang kuat, tolong jaga Ryana dan Allvaro sebaik mungkin sebagai lelaki yang bertanggung jawab ya" ucapnya sambil mengelu...