Siang hari, Guntur mengajak Vyno pulang membawa bebek-bebeknya. Sesampainya di rumah pak Guntur, Vyno memasukkan semua bebek tersebut ke dalam kandang. Tak lupa ia menghitung satu persatu bebek yang sudah masuk ke dalam.
"Satu.. Dua.. Tiga.. Dua puluh, bebeknya lengkap" gumam Vyno lalu masuk kerumah pak Guntur.
Vyno menyapa perempuan paruh baya yang tengah sibuk menyiapkan makanan suaminya yang baru saja kembali dari sawah. Vyno berjalan pelan menuju lampu senter miliknya lalu dia menarik lampu tersebut dan menyimpannya kembali ke dalam kantongannya. Dia teringat dengan air bersih.
"Nak Vyno yuk kita makan bersama" kata pak Guntur
"Terimaksih pak, saya makan di rumah saja" sahut Vyno
Istri pak Guntur tersenyum lalu membungkus kue getuk untuk Vyno dan juga 3 butir telur bebek. "Kamu bawa pulang ini ya"
"Terimakasih banyak ya Buk" ujar Vyno tersenyum seraya menerima makanan dan telur tersebut.
"Ini kamu juga bawa ini" kata Guntur memberikan sekantong beras dan sebotol susu sapi kepada Vyno.
"Tidak pak! Ini sudah terlalu banyak" kata Vyno menolak pemberian pak Guntur.
"Tidak apa-apa nak, anggap saja kue getuk dan telur bebek itu sebagai bonus kamu hari ini. kamu sudah capek berlari mencari bebek yang hilang tadi kan" kata Guntur mengusap kepala Vyno dan berpikir bahwa anak tersebut sungguh tidak rakus.
"terimakasih banyak ya pak" kata Vyno sambil menerima pemberian itu.
Kemudian sebelum beranjak pulang Vyno melirik botol minumnya. Tanpa meminta istri pak Guntur seakan tau apa maksud dan keinginan Vyno. Dia mengambil botol minum Vyno dan mengisinya dengan air mengalir dari keran yang ada di rumah itu. Vyno malu dan merasa tidak enak jika harus meminta lagi. Dia berpikir sudah terlalu banyak keluarga pak Guntur membantunya. Sebelum pergi Vyno berulang kali mengucapkan terimakasih.
Kakinya sangat cepat berjalan, ia tidak sabar segera sampai di rumah pesawat. Lalu ia mengikuti jalan pintas yang ia temukan tadi pagi. Lalu mengikuti setiap tanda yang sudah ada di pepohonan yang ia lewati. Di tengah jalan kakinya terpeleset karena berjalan cepat di atas tanah yang licin.
Hampir isi kantongan yang ia genggam keluar dan terlepas dari tangannya. Vyno dengan cepat berdiri dan melihat isi kantongan yang berisi telur. Raut wajah Vyno berubah jadi kecewa. Dua butir telur pemberian dari pak Guntur pecah dan bercampur dengan telur lainnya. Dengan langkah yang gontai Vyno berjalan berhati-hati agar kejadian yang sama tidak terulang.
***
Vyno sampai di rumah pesawat, ia berlari dan menemui kedua saudaranya. Vyno menunjukkan apa yang ia bawa kepada Ryana.
"Ryana, coba kamu lihat aku bawa apa hari ini" tanya Vyno menyembunyikan kedua plastik itu di balik punggungnya.
"Beras dan susu sapi" kata Ryana tersenyum.
"Kamu salah!" teriak Vyno
"Jadi kak Vyno bawa apa?" tanya Ryana penasaran
"Lihat aku bawa telur dan kue getuk juga" kata Vyno sambil menunjukkan apa yang ia bawa lalu menyuapkan kue getuk itu ke dalam mulut adik perempuannya.
"Waah ini enak sekali ya kak" kata Ryana sambil menyantap makanan itu.
"Ini dari istri pak Guntur" sahut Vyno sambil melepas kedua sepatunya dan menaruhnya di sudut pesawat itu.
"Dia baik sekali ya kak" kata Ryana tersenyum.
"Iya Ryana, pak Guntur dan istrinya baik sekali. Aku juga ada kabar gembira buat kamu" kata Vyno kepada adiknya itu.
Ryana kembali di buat penasaran oleh saudara sulungnya. "Kabar gembira apa kak Vyno?"
"Aku menemukan pancuran air di dekat sawah milik pak Guntur" kata Vyno sambil bertepuk tangan.
"Waahhh hebat, jadi kita bisa mandi dan bersih-bersih disana" sahut Ryana menepuk kedua tangannya mengikuti Vyno.
"Iya kamu benar, besok siang sepulang dari bekerja kita kesana ya" kata Vyno
"Kenapa tidak hari ini saja. Aku ingin mandi kak Vyno, pakaian kita juga harus di cuci" kata Ryana.
"Hari ini aku lelah sekali, tadi aku habis ngejar-ngejar bebek pak Guntur yang kabur" balas Vyno menolak permintaan Ryana.
"Ya sudah kalau begitu kita pergi besok siang aja" ujar Ryana seraya mengeluarkan semua yang di bawa Vyno.
Kemudian Vyno menyalakan api dan memasak bubur, merebus telur bebek yang tersisa dan memanaskan susu sapi. Sedangkan Ryana menggendong Allvaro di dekapannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL ALIVE
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Kisah 3 anak kecil yang melanjutkan hidup tanpa orangtua di dalam Hutan Belantara. "Vyno anak mama yang kuat, tolong jaga Ryana dan Allvaro sebaik mungkin sebagai lelaki yang bertanggung jawab ya" ucapnya sambil mengelu...