Hari ini adalah hari dimana Vyno akan meluncurkan single perdananya sebagai seorang penyanyi muda yang baru di industri musik. Robby sangat bahagia bisa menciptakan sebuah lagu kepada Vyno, anak muda yang mempunyai bakat menyanyi sejak lahir.
Setelah membawa Vyno ke Kota, Robby sudah menganggap Vyno seperti putranya sendiri. Terlebih ia tidak dikaruniai anak laki-laki. Dan Vyno menerima saja dan juga menganggap Robby sebagai ayah untuknya meski Papa Samuel tidak bisa digantikan oleh siapapun di hatinya.
"Pak, saya takut" lirih Vyno dengan suara bergetar.
"Tidak apa-apa kok Vyn, tenang aja" balas Robby seraya menggengam tangan Vyno yang mulai membeku.
Vyno menganggukkan kepalanya dua kali. Ia sangat takut untuk melakukan konfrensi pers dan dihadapkan dengan banyak orang nantinya. Hari ini bertepatan dengan peluncuran single perdananya, Robby mengundang para awak media untuk menyiarkan berita bahagia atas peluncuran lagu perdana oleh anak didiknya yang bernama Sunvyno. Tentu saja, Vyno cemas dan jantungnya berdegup kencang.
"Kamu tenang saja, mereka hanya akan menanyakan kamu beberapa pertanyaan." Jelas Robby tersenyum sumringah sambil mengacak rambut Vyno yang sudah rapi sebelumya.
"Tapi, tetap saja pak saya deg-degan" bisik Vyno ke telinga Robby yang duduk tepat di samping kanannya.
"Itu adalah hal yang wajar, berbicara sajalah seperti kamu sedang bernyanyi tanpa beban" ucap Robby menepuk pundak Vyno.
Vyno menganggukkan kepalanya lagi dua kali dengan tatapan yang kosong dan hampa. Ia bingung harus bersikap bagaimana nantinya.
Setelah semua para awak media telah berkumpul di gedung itu. Acara konfrensi pers di buka oleh Robby sangan komposer lagu yang terkenal di seluruh Negeri itu.
Dan ketika acara sesi pertanyaan yang di sediakan kepada seluruh awak media. Vyno menjadi satu-satunya manusia yang di kepung berbagai macam pertanyaan.
Keringat Vyno bercucuran tiada henti meski ruangan itu di sediakan AC yang bekerja dengan baik. Bibirnya bergetar dan kelu. Tangannya membeku dan berulang kali ia meremas kedua telapak tangannya.
Belum ada pertanyaan yang bisa ia jawab sedari tadi. Sudah sepuluh menit dan Vyno hanya diam tanpa kata dan hanya menatap semua orang yang hadir disana.
Melihat situasi seperti itu, Robby meletakkan tangannya diatas tangan Vyno dan menggenggamnya erat serta tersenyum dan menganggukkan kepala. Mengisyaratkan Vyno untuk tidak takut dan berbicara seperti bernyanyi tanpa beban. Akhirnya perlakuan dari Robby mampu menjadi penawar rasa gundah gulana yang Vyno rasakan.
Vyno melintangkan senyum manisnya di pipi dan mulai menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari awak media dengan lugas dan tanpa berbeli-belit. Semua jawaban yang ia lontarkan benar-benar alami.
Seminggu setelah konfrensi pers yang dilakukan, single terbaru dari Vyno menjadi booming di seluruh Negeri. Hampir semua kalangan menyukai single perdana dari penyanyi Sunvyno.
Namanya menjadi terkenal, bahan obrolan orang-orang muda maupun yang sudah menua dan lagunya menjadi salah satu lagu yang paling banyak diminati di berbagai platform musik dan juga Radio-radio.
Single perdana dari Vyno berhasil membuatnya menjadi penyanyi pendatang baru yang jaya dengan lagu dari ciptaan Robby. Berbagai panggilan Job untuk konser di sana-sini menjadi kesibukan Vyno saat ini.
Berbagai berita baru dari berita selebritis di TV menyuarakan tentang penyanyi baru itu. Sedangkan Robby mulai menekuni alat musiknya untuk membuatkan lagu baru lagi untuk Sunvyno.
Seperti ucapan Robby dulu kepadanya, bahwa Vyno akan menjadi terang kepada seluruh manusia dengan mendengarkan lantunan nyanyiannya yang telah mampu menemani segala aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang. Vyno sudah menjadi seperti matahari yang memberikan cahaya yang menerangi segala aktivitas orang lain lewat suaranya.
Setiap kali awak media mewawancarainya, Vyno selalu mengucapkan bahwa lagu singlenya itu ia persembahkan untuk kedua saudara kandungnya yang bernama Staryana dan juga Skyallvaro.
Ia berharap saudara kandungnya bisa mendengar dan melihatnya di TV dan bangga dengan keberhasilannya itu.
"Jangan ganti tante, jangan!" teriak Ryana kepada pemilik warung yang baru saja ia datangi untuk membeli sabun untuk mencuci pakaian.
"Ada apa Ryana?" tanya pemilik warung tersebut dengan tombol remot yang baru saja ingin ia tekan.
"Itu kak Vyno tante, kakak sulung saya" sahut Ryana sembari fokus dengan tayangan yang muncul di layar kaca.
"Itu kakak kamu ya? Dia kan penyanyi baru"
Ryana mengangukkan kepalanya dan mendekatkan kepalanya ke layar TV yang di batasi dengan lemari kaca berisi berbagai macam barang yang di jual di warung ini. Ryana tersenyum sumringah saat melihat wajah tampan saudara sulungnya yang penakut itu kini sudah menjadi seorang penyanyi terkenal sampai-sampai masuk TV.
"Kok kamu diam aja sih? Itu beneran saudara kandungmu?"
"Ia tante, terimakasih ya" ujar Ryana berlari meninggalkan warung tersebut saat pemberitaan tentang Vyno selesai dan digantikan dengan iklan.
Ryana berlari dengan langkah kaki yang sangan cepat menuju rumah. Ia tidak sabar untuk menceritakan apa yang sudah ia lihat baru saja di TV kepada adiknya Allvaro. Wajah Vyno yang tampak dari layar kaca mampu menobati sedikit kerinduannya kepada kakaknya yang penakut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL ALIVE
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Kisah 3 anak kecil yang melanjutkan hidup tanpa orangtua di dalam Hutan Belantara. "Vyno anak mama yang kuat, tolong jaga Ryana dan Allvaro sebaik mungkin sebagai lelaki yang bertanggung jawab ya" ucapnya sambil mengelu...