STILL ALIVE 10

1.7K 98 2
                                    

Di bawah sebuah pohon yang menjulang tinggi Vyno menemukan sebuah tumbuhan yang sangat sering dia lihat. Itu adalah tumbuhan yang daunnya bisa digunakan untuk sayur dan buahnya bisa dimakan dengan cara direbus.

"Wah, ini kan singkong!" gumam Vyno sembari mencari kayu untuk mengorek tanah yang menyembunyikan buah tumbuhan tersebut. Butuh beberapa waktu bagi Vyno untuk menemukan singkong itu dengan alat yang seadanya.

Vyno mendapatkan beberapa buah singkong dari balik tanah yang menyusunnya. Lalu dengan cepat dia mengikat dengan tali dan melanjutkan perjalanannya menyusuri hutan tersebut.

Hampir sejam dia berjalan, rasa lelah kini menghampiri tubuhnya. Tangan kanan dikepal lalu bergerak menuju kening dan mengusap pelan keringat yang sudah mengucur di kepalanya. Kakinya ditekuk lalu duduk di atas tanah sembari menyenderkan punggung dan kepala di sebuah pohon yang besar.

Ingin rasanya Vyno meneguk air untuk melepas dahaganya yang saat ini terasa begitu kering di tenggorokan. Namun, saat melihat botol kosong yang sedari tadi dibawa harapannya sia-sia dan membuatnya melupakan dahaga yang begitu mendesak.

Kemudian kakinya mulai bergerak lagi untuk mencari sungai atau air terjun untuk mendapatkan air.

Akhirnya setelah melewati berpuluh-puluh pohon dan ratusan tumbuhan liar, Vyno menemukan sebuah sungai dengan air yang sangat jernih. Tanpa berpikir panjang kakinya berlari menuju sungai tersebut.

Sesampainya di sana singkong yang berada didekapannya di buang begitu saja beserta dengan botol kosong dan menelungkupkan kepalanya sambil menggoyang-goyangkan kepala itu di dalam air.

Beberapa menit kemudian kepalanya muncul kembali ke udara, kini peluh keringatnya hilang berganti kesegaran yang diberikan sungai dengan air dingin di dalamnya.

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya lalu mengibaskan air yang sudah membasahi wajah dan rambutnya ke kiri dan kanan.

Kemudian dia kembali mengulang hal yang sama. Namun, kali ini Vyno menyeruput air mengalir itu dengan secepat mungkin dan hampir saja membuatnya tersedak. Semua itu karna rasa dahaga yang begitu mendesaknya sedari tadi untuk di tumpahi air.

Tenggorokannya kini merasa lega setelah mendapat air segar dari sungai. Botol kosong yang di bawa pun kini terisi penuh. Kaki Vyno bergerak menuju singkong yang terhempas di atas tanah saat tubuhnya tak sabar mendapat seteguk air. Lalu dikumpulkan kembali dan Vyno membersihkannya di dalam sungai yang mengalir bebas.

Setelah singkong-singkong itu bersih dari gumpalan tanah yang memenuhi kulitnya. Vyno membersihkan kedua tangan dan kakinya lalu bergerak kembali menuju tenda tempat kedua saudara yang ditinggalkannya.

Dengan mudah Vyno berjalan di jalan yang sama dengan melihat petunjuk yang telah ia buat. Petunjuk tali yang diikat di setiap pohon yang dilewati sebelumnya.

STILL ALIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang