STILL ALIVE 62

1.9K 117 46
                                    

Skyallvaro berdiri di depan cermin menatap dirinya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dengan pelan ia merapikan dasi yang sudah menggelantung di kerah bajunya. Jemari tangan kanan menyisir pelan rambutnya berulang-ulang.

"Kamu terlihat sangat tampan hari ini" ujar Ryana membuat Allvaro sontak terkejut dengan kehadiran kakak perempuannya.

"Kak Ryana, hampir saja jantungku copot" sahutnya sambil menempelkan telapak tangan di dada.

"Gitu aja kok terkejut sih, seperti baru pertama kali saja mendengar kata tampan dari Ryana. Kamu kan paling sering di katakan tampan di bandingkan aku yang punya banyak fans ini" kata Vyno tertawa.

"Satu kata tampan dari kak Ryana mengalahkan ribuan kata tampan dari fans kak Vyno" ledek Allvaro tersenyum sumringah.

"Tangan kamu dingin sekali Al" lirih Ryana saat menggenggam tangan Allvaro.

"Kamu takut ya?" tanya Vyno mendekati saudara laki-lakinya itu.

"Bukan takut kak, tapi sedikit deg-degan" balasnya dengan suara yang sedikit gemetar.

"Tenang saja, ada aku dan kak Vyno menemanimu." Bisik Ryana menenangkan adik laki-lakinya yang sudah berpakain rapi lengkap dengan jas dan baju toganya.

Air mata Allvaro kini terjatuh lewat pipinya. Ia menundukkan kepala dan mendaratkan tubuhnya di atas sebuah bangku kosong.

"Ada apa Al, kenapa kamu jadi nangis?" tanya Vyno

"Andai saja ada Papa dan Mama, aku pasti sangat senang melihat mereka berdiri mendampingiku di acara wisudaku ini" ucapnya terbata-bata.

Sudah menjadi tradisi, acara wisuda dihadiri oleh orang tercinta yaitu orangtua. Namun, itu berbeda dengan Skyallvaro. Setelah menyelesaikan pendidikan pilot dan diwisudakan hari ini ia hanya didampingi oleh saudara kandungnya, Sunvyno dan Staryana. Pasalnya kedua orangtuanya telah lama meninggal dunia.

"Aku akan menjadi seorang Ibu yang akan mendampingimu" ucap Ryana lembut.

"Dan aku akan menjadi sosok Ayah yang juga berdiri disampingmu untuk mendampingimu di hari wisudamu ini" kata Vyno.

Allvaro memeluk mereka berdua serta meluapkan segala kesedihannya dengan air mata.

Hari istimewa yang seharusnya menjadi hari yang membuat mereka bahagia berubah dengan perasaan haru dan rindu yang membara di hati mereka akan kehadiran sosok Ayah dan Ibu.

Pada saat acara wisuda dimulai, wajah Allvaro tampak bahagia karena akan diwisuda hari ini. Ia sudah tidak sabar untuk melakukan profesinya dan terbang di langit segera.

kebahagiaannya menjadi kebahagiaan kedua saudaranya juga. Mereka merasa sangat bangga dan bahagia melihat adiknya menjadi salah satu lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,81, sebuah pencapaian yang luar biasa.

Al, sapaan akrabnya menuturkan bahwa, motivasinya dalam hal belajar ia sangat dipengaruhi saudara perempuannya Ryana. Sejak ia masih belum mengenal huruf dan angka Ryanalah yang menjadi guru untuknya.

Hingga ia tahu banyak hal dan mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari saudara perempuannya. Berkat kerja keras Ryana mengajarinyalah yang sudah menghantarkannya menjadi seorang pilot saat ini.

Meski terkadang ia iri dengan teman-temannya yang mencurahkan isi hati mereka kepada sosok Ibu, sementara ia tidak punya Ibu untuk mencurahkan isi hatinya. Karena itu, ia selalu memilih untuk mencurahkan isi hatinya pada Tuhan lewat doa yang setiap hari ia panjatkan.

Ia berharap sungguh, di hari bahagia ini, Papa Samuel dan Mama Sinta tersenyum dari surga saat melihat Skyallvaro mengenakan toga dan menerima ijasah.

Mereka sangat bersyukur pada Tuhan untuk segala pengalaman hidup yang telah mereka lalui bersama. Untuk hari-hari yang masih di berikan kepada mereka untuk melanjutkan hidup meski tanpa Ayah dan Ibu yang mendampingi hidup mereka selama ini.

STILL ALIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang