Hari berganti hari, bulan berganti bulan namun kehidupan Ryana dan Allvaro sama sekali tidak berubah setelah kepergian Vyno ke kota untuk meraih cita-citanya.
Ryana tetap pergi ke rumah tante Vina untuk bekerja dan Allvaro mengantikan pekerjaan kakak sulungnya bersama pak Guntur. Meski terkadang perasaan rindu menyelimuti hati. Mereka cukup mendoakan yang terbaik untuk saudara sulungnya.
Siang ini seperti biasa Ryana pergi bekerja ke rumah tante Vina setelah Allvaro pulang bekerja dari rumah pak Guntur.
"Al, kakak berangkat kerja dulu ya" ujar Ryana kepada adiknya yang baru saja tiba di rumah.
"Iya kak Ryana, kakak hati-hati ya kak" sahut Al seraya mencium punggung tangan kanan Ryana.
Dengan langkah kaki yang semangat Ryana berjalan menyusuri hutan belantara menuju rumah tante Vina. sesampainya ia disana Ryana bergegas melakukan segala pekerjaan yang mesti ia selesaikan.
Tak lupa ia juga mendengarkan semua pelajaran yang Vina ajarkan kepada murid-murid lesnya yang setiap sore datang ke rumah itu.
Mengepel lantai sambil mendengarkan dengan penuh, setiap ilmu yang terucap dari bibir Vina. Ia juga melihat setiap cara yang dilakukan oleh Vina.
Mulai dari caranya berbicara, berjalan, memegang buku, menuliskan sesuatu di papan tulis yang bisa dilepas pasang yang menggelantung di dinding sampai mendekati setiap murid satu persatu kala ada yang kurang paham dengan penjelasannya.
Dan ketika sampai di rumah ia akan menerapkan segala ilmu dan cara yang di lakukan Vina kepada adiknya Alvaro.
Apapun yang Vina ajarkan yang ia dengarkan sengaja akan disampaikan kepada adiknya di rumah kala malam mulai datang menyapa dan langit mulai menyuguhkan bintang dan bulan menerangi gelapnya malam dari langit.
Ryana sangat senang ketika bisa memperagakan semua tingkah laku tante Vina kepada adiknya dalam hal mengajar.
Profesi Vina sebagai seorang guru menjadi salah satu profesi yang sangat Ryana sukai sejak pertama melihat Vina mengajari murid lesnya yang datang ke rumah setiap hari.
Keinginannya untuk menjadi serupa seperti Vina bisa terealisasikan karena adanya Allvaro yang bisa menjadi murid untuk Ryana.
Allvaro pun selalu menunggu pelajaran baru yang akan kakaknya sampaikan kepadanya. Sembari menunggu Ryana kembali dari kewajibannya sebagai pekerja di rumah tante Vina, Allvaro tidak pernah menghabiskan sedikit pun waktunya dengan sia-sia, buku-buku baru yang Ryana bawa setiap hari akan ia lahap sampai kakak yang sudah dia anggap sebagai Ibu tiba di rumah mereka.
Hampir semua buku yang Ryana bawa sebagai upah yang ia terima sudah Allvaro baca habis di sela-sela waktu kosongnya. Mungkin karena Ryana telah memperkenalkan buku kepada Allvaro sejak umurnya yang masih sangat belia.
Bahkan terbilang masih belum bisa membaca dan tidak tahu arti dari sebuah buku. Namun, karena hanya ada buku yang bisa menjadi mainan untuknya, Allvaro tumbuh menjadi anak yang kutu buku seperti saudaranya itu.
Setelah makan malam yang hanya di hadiri oleh mereka berdua tanpa Papa, Mama, dan juga Sunvyno, membuat mereka terkadang larut dalam kesedihan.
Oleh sebab itu, makan malam adalah suatu kegiatan yang hanya membutuhkan waktu sedikit bagi mereka. Tidak seperti kala masih bersama dengan orangtua. Makan adalah waktu yang sangat indah karena setiap anggota keluarga akan berkumpul bersama di meja makan.
Setelah makan malam selesai, Mereka berdua bekerjasama untuk menyimpan dan membersihkan peralatan makan. Dan Ryana bersiap untuk memulai pelajaran baru yang akan diajarkan kepada Allvaro yang sudah sangat siap dan tidak sabar mendapatkan ilmu yang baru lagi dari kakaknya.
Setelah pelajaran selesai, biasanya mereka berdua akan membaca buku sebagai teman penghantar tidur. Terkadang mereka sampai tertidur dengan buku-buku yang berserakan di sekitar mereka.
***
Beberapa lembar uang yang selalu Ryana dapatkan dari Vina akan di sisihkan untuk di simpan di tempat aman yang sudah Ryana susun rapi di tempatnya.
Sebagian akan ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan sisanya akan ia tabungkan. Sementara upah yang Allvaro terima dari pak Guntur yaitu sekantong beras dan susu sapi menjadi asupan makanan yang mereka lahap setiap hari.
Susu sapi pemberian pak Guntur menjadi sangat berguna bagi pertumbuhan mereka. Tentu saja, susu itu sudah memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang mereka.
Terutama Allvaro yang hanya berkisar satu tahun mendapatkan asi dari Mamanya Sinta. Selebihnya susu sapi menjadi andalan yang Ryana berikan agar Allvaro berhenti dari rengekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL ALIVE
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Kisah 3 anak kecil yang melanjutkan hidup tanpa orangtua di dalam Hutan Belantara. "Vyno anak mama yang kuat, tolong jaga Ryana dan Allvaro sebaik mungkin sebagai lelaki yang bertanggung jawab ya" ucapnya sambil mengelu...