STILL ALIVE 20

1.2K 73 0
                                    

Vyno melepas baju hangatnya dan mulai menyalakan api. Dia memasak nasi pemberian pak Guntur dan mengikuti saran pria itu.

"Emangnya kak Vyno tau cara memasak nasi?" tanya Ryana penasaran.

"Tau dong! Tadi pak Guntur sudah mengajariku," jawab Vyno tanpa melihat Ryana dan fokus dengan nasi yang akan di masak itu.

"Bagaimana dengan susu ini?" tanya Ryana menyodorkan sebotol susu yang di bawa Vyno barusan.

"Kita masak terus di minum Ryana!" ketus Vyno pelan melihat adik perempuannya yang selalu bertanya dan bertanya.

Ryana pergi meninggalkan Vyno ketika suara tangisan adik kecilnya terdengar dari balik tenda usang.

Setelah Vyno menanak nasi dan susu sapi tersebut. Dia memasak air untuk membuat susu formula dan juga bubur untuk Allvaro.

"Ryana.. Air nya sudah panas," kata Vyno sambil menarik tubuh Allvaro dari tangan Ryana.

Ryana mengadon bubur untuk Allvaro. Meniup-niup bubur itu dan menyuapi si kecil Allvaro. Setelah itu, dia memberikannya susu formula. Setelah Allvaro kenyang dan matanya mulai mengantuk. Ryana menidurkannya di dalam tenda. Sedangkan Vyno menyiapkan makan malam mereka. Dia menyendokkan nasi yang sudah matang ke atas sebuah piring besi. Kemudian, susu sapi yang sudah menghangat di tuangkan ke dalam gelas.

Mereka menyantap makan malam seadanya. Hanya nasi putih tanpa sayur dan lauk. Namun, melihat Vyno dan Ryana tampak bahagia menikmati makanan itu.

"Kenapa supermie pemilik tenda itu tidak kakak masak?" tanya Ryana.

"Sudah kadaluarsa," jawab Vyno dan terus memakan makananya

Mereka saling suap-suapan dan tertawa. Meski hanya makanan seadanya tapi mereka tetap bersyukur masih bisa mengisi kekosongan perut. Kemudian mereka saling berbagi susu sapi yang sudah di masak dengan bergantian menyeruput gelas yang berisi susu sapi.

Vyno mematikan api yang membara dengan air. Lalu menyuruh Ryana untuk buang air kecil sebelum masuk ke dalam tenda dan beristirahat. Vyno tidak mau jikalau Ryana memintanya untuk di temani di malam hari.

Malam ini tidak ada tangisan histeris dari Allvaro. Perutnya sudah terisi dengan bubur dan susu. Dia tampak tertidur pulas di antara kedua saudara kandungnya.

"Ryana.. Apa Papa dan Mama merindukan kita?" bisik Vyno agar tidak mengganggu tidur Allvaro yang sudah terlelap di samping saudara perempuannya.

"Tentu saja tidak." balas Ryana.

"Kenapa? Kita ini kan anak-anaknya." sahut Vyno dengan suara yang pelan

"Karena Papa dan Mama selalu ada di hati kita, disini!" tunjuk Ryana sambil menempelkan telapak tangan di dada nya.

"Kenapa kita tidak di ajak ke surga saja?" tanya Vyno.

"Karena di surga itu orang-orang besar. Kita kan masih kecil, jadi Tuhan belum menerima kita." jelas Ryana dengan tegas

"Yaudah, sekarang kita tidur ya. Ryana kamu bernyanyi lagi ya seperti Mama," pinta Vyno seraya menengadahkan tubuhnya dan menutup mata.

Ryana mulai menyenandungkan lagu penghantar tidur yang selalu di nyanyikan oleh Mamanya sambil mengusap-usap kepala Allvaro.

STILL ALIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang