Happy reading, enjoy!
Seharusnya Dahyun sudah berada di kelas saat ini, karena tinggal lima menit lagi bel jam pelajaran pertama akan segera berbunyi. Namun apalah daya, jalanan macet ibukota membuatnya terpaksa melapangkan dada.
Dahyun harus memutar setelah mengantar Hyunjin ke sekolah, yang jaraknya sangat jauh dari rumah, ditambah berlawanan arah dengan sekolahnya. Mau bagaimana lagi? Dia harus menggantikan tugas Ibu nya untuk mengantar jemput anak laki-laki yang manja dan menyebalkan itu.
"Ya ampun aku pasti terlambat lagi. Wah. Bu Hyeri pasti sangat senang bertemu denganku lagi" ujar Dahyun sarkastik.
Jam di pergelangan tangannya tepat menunjuk angka 8, Dahyun menyipitkan matanya untuk melihat pintu gerbang yang jaraknya tinggal beberapa meter. Ditutup.
Dahyun menghela nafas frustrasi. Padahal baru 4 hari yang lalu dia terlambat dan disuruh untuk berjanji tidak mengulangi nya lagi.
Ya mau bagaimana lagi? Seperti nya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak dengan nya.
"Mantan? Kau terlambat lagi?"
Seseorang menampakkan kepalanya saat Dahyun menurunkan kaca mobil nya. Siapa lagi kalau bukan satpam sekolah.
"Apa tidak bisa nego sedikit? Aku baru terlambat tiga menit pak"
"Tidak bisa. Peraturan tetap peraturan. Silahkan masuk dan parkirkan mobilmu di lapangan sampai Bu Hyeri datang"
"Ayolah pak. Apa bapak tidak kasian denganku? 4 hari yang lalu aku baru saja dihukum membersihkan semua ruang laboratorium." Ucap Dahyun berusaha meminta empati
Pak Satpam sedikit tersentuh dengan ucapan Dahyun. Apalagi gadis putih itu sudah memasang wajah memelas padanya. Tapi, bayangan tentang kemarahan Pak Leeteuk selaku wakil kepala sekolah membuatnya menepis rasa empati yang hampir membutakan nya.
"Tidak. Masuk sekarang atau--"
"Iya..iya. Cepat bukakan pintu gerbangnya" sinis Dahyun
Dia kemudian memasuki gerbang sekolah dan melajukan mobilnya menuju kearah lapangan bola yang kerap dijadikan tempat upacara. Memang begitulah peraturan sekolah, siapa yang datang terlambat harus berkumpul di lapangan nan luas itu dengan kendaraan nya, sampai guru BK yang piket datang untuk mengabsen. Dan tentu saja-- memberi hukuman.
Mobil Mercedes Benz putih milik Dahyun sontak mengambil atensi beberapa siswa yang masih berada di luar kelas. Dan sepertinya juga mereka yang sudah ada didalam kelas. Dahyun keluar dari mobilnya dengan tatapan angkuh. Terlihat tidak gentar sama sekali, meskipun tau hukuman sudah menanti.
Dahyun tidak memperdulikan tatapan kagum, memuja, iri, tidak suka dan mengejek dari murid lainnya. Dia memilih memainkan ponselnya sembari bersandar disisi mobil. Hingga tidak lama ada sebuah notifikasi pesan masuk dari ponselnya.
Chou Tzuyu;
Kau terlambat?Dahyunie;
Kau lihat apa?Chou Tzuyu;
Haha. Aku sedang melihatmu dengan sekotak susu coklat ditanganku. Poor Dubu🙈Dahyunie;
Perhatikan papan tulis dg benar! Hari ini ada kuis biologi kan? Well. Nobody can help you. Enjoy!Chou Tzuyu;
Sial. Aku lupa😵Dahyunie;
Good luck, bestieChou Tzuyu;
Help me😭~~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE
Fanfiction"Itu hakmu. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku sudah terlanjur mencintaimu" Dahyun "Terdengar lucu. Mengingat dulu kau sangat membenciku" Mingyu