∆[19]∆

262 68 22
                                    

Happy reading, enjoy!

Dahyun mematut penampilannya didepan cermin. Sebuah gaun merah panjang melekat pas ditubuhnya dengan bagian dada sedikit terbuka. Pun, rambut yang dia ubah dari pirang cerah menjadi sedikit gelap.

Sedikit riasan diwajah, namun benar-benar membuatnya terlihat berbeda.

ㅡSangat berbeda.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan, Bu?" Komentar Dahyun pada Sang perias alias Jessica, Ibunya.

Jessica terkekeh pelan. Masih sibuk merapikan semua baju dan gaun yang sempat dijadikan pilihan.

"Kenapa? Kau terlihat sangat menawan. Persis seperti Ibu waktu muda dulu"

"Tapi tidak dengan menampilkan bagian dadaku seperti ini. Aku hanya tidak terbiasa" Dahyun menutup bagian dadanya yang terpampang jelas. Sedikit risih karena selama ini, dia tidak pernah memakai baju seterbuka itu.

"Uhm sebentar" Jessica berlalu keluar kamar. Tak membutuhkan waktu lama, dia kembali dengan membawa sesuatu ditangannya.

Tanpa banyak bicara, memakaikan benda itu dileher Dahyun.

"Wah" mata Dahyun berbinar saat melihat sebuah kalung dengan bandul bunga dandelion bertengger indah dilehernya.

"Perfect!" Gumam Jessica.

"Kalung iniㅡ"

"Ayahmu yang memberikan itu saat Ibu melahirkan Hyunjin. Cantik kan? Tapi Ibu tidak begitu suka bandulnya. Dan selama ini hanya Ibu simpan. Tapi ternyata, kalung itu sangat pas untukmu. Jika kau mau, kau boleh mengambilnya. Ayahmu pasti tidak keberatan"

Dahyun mengangguk senang. Memeluk tubuh Ibunya dengan haru.

Uhm, ngomong-ngomong soal Hyunjin, dimana anak itu?

"Dimana Hyunjin?" Tanya Dahyun.

Setelah kepulangan nya yang mendadak semalam, Hyunjin tidak sedetikpun melepaskan pelukannya dari Dahyun. Dia bahkan merengek minta tidur seranjang dengan kakak perempuannya itu.

Sedikit aneh, mengingat tingkahnya yang terlihat acuh saat Dahyun hendak pergi ke Jepang.

"Dia tadi merajuk, biarlah. Kau tau sendiri, dia selalu merengek minta ikut kemanapun Ibu atau Kakaknya pergi. Tapi tenang saja, Ibu akan membawanya ke Butik."

Dahyun hanya mengangguk.

"Awalnya dia enggan, tapi setelah mendengar nama Yeji matanya langsung berbinar."

"Yeji? Darimana Ibu mengenalnya?"

"Darimana? Ibu sudah mengenal gadis itu bahkan saat pertama kali mengantar Hyunjin sekolah. Gadis itu selalu menyempatkan waktunya untuk menemani Hyunjin selagi menunggu jemputan dari Ibu"

Penjelasan Jessica membuat Dahyun berpikir. Jadi, pertemuannya dan Yeji waktu itu, bukan karena ketidaksengajaan? Tapi memang karena itu adalah kebiasaannya?

Wah. Kenapa Hyunjin tidak pernah bercerita tentang teman perempuannya itu padanya?

Tunggu. Sejak kapan Jessica jadi secerewet ini? Dimana sosok Ibu yang begitu dingin, irit bicara dan menyeramkan itu? Apa terjadi sesuatu selama Dahyun pergi ke Jepang?

Well, bisa dibilang, itu kali pertama Dahyun meninggalkan rumah lebih dari tiga hari. Apalagi, setelah kepergian sang Ayah yang entah sekarang sedang berada dipenjara mana.

Penjara? Benarkah Ayahnya mendekam di penjara? Dahyun bahkan tidak pernah bertemu sang Ayah selain di tempat pengadilan.

"Ibu?"

MY UNIVERSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang