∆[29]∆

238 72 13
                                    

Happy reading, enjoy!

Cuaca sangat cerah, begitu juga wajah Hyunjin yang entah mengapa terlihat dua kali lipat lebih cerah mengalahkan sinar matahari. Membuat Dahyun tidak tahan untuk menggodanya dengan memakai kacamata hitam saat mengantarnya ke sekolah.

"Belajar yang rajin, jangan pacaran terus" tegur Dahyun.

"Siapa yang pacaran? Aku tidak punya pacar!" Protes Hyunjin

Dahyun mengangguk. "Iya juga. Memangnya siapa yang mau denganmu? Mulutmu saja ada lima belas."

Hyunjin mendengus. Dia meraih tangan Dahyun lalu mengecupnya sebelum akhirnya keluar dari mobil dan berlarian masuk kedalam sekolahnya.

Sedangkan Dahyun, dia meringis. Melihat dengan jelas jika kini jam sudah menunjuk angka setengah delapan. Ini hari Senin, macet, belum lagi jarak sekolahnya yang lumayan jauh, apa dia harus terlambat lagi?

Yang benar saja, ini hari pertamanya bersekolah setelah sebulan penuh liburan di Amerika.

"Nasib buruk" gumam Dahyun saat melihat pagar setinggi satu meter itu sudah tertutup rapat.

Namun saat mobilnya sudah berhenti tepat didepan gerbang, sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam juga ikut berhenti disampingnya. Dahyun tersenyum lebar, segera menurunkan jendela kaca nya dengan antusias.

"Good morning, my Twins!" Sapa Dahyun.

Dua orang yang berada di mobil itu juga terlihat senang.

"Terlambat, seperti biasanya" sindir Irene yang duduk di kursi kemudi.

Jisoo, yang masih sibuk mengunyah roti juga ikutan mengangguk. Dia menyodorkan beberapa bungkus roti pada Dahyun. Saat tangan Dahyun hendak meraihnya, sebuah tangan lain terlebih dahulu mengambil roti itu. Membuat ketiganya melongok untuk melihat siapa pemilik tubuh yang tingginya melebihi tinggi pagar gerbang.

"Tzuyu?"

"Hehe. Nice to meet you gais!" Serunya kemudian berjalan menuju samping mobil Dahyun.

Seakan mengerti, Dahyun segera membukakan pintu.

"Kenapa kau terlambat?" Tanya Dahyun.

"Aku pulang jam sebelas tadi malam. Sesampainya dirumah jadi susah tidur. Dan ya, akhirnya bangun kesiangan" jawab Tzuyu.

"Semalam itu? Siapa yang mengantarmu?"

"Sopir rumah yang menjemput"

Dahyun mengangguk. Mereka hampir 15menit terus berada didepan gerbang. Hingga sosok yang ditunggu, akhirnya datang.

"Astaga. Apa ada pawai disini?" Sindirnya. Siapa lagi kalau bukan satpam sekolah.

"Iya, mau bergabung? Bapak bagian pembawa bendera sama toa " Kelakar Tzuyu.

"Dasar. Sudah sana masuk. Parkirkan mobil kalian dilapangan"

"Apa hukuman seperti itu masih berlaku? Ayolah, ini sudah mau tahun ajaran baru. Yang lebih keren dong pak" sahut Jisoo.

MY UNIVERSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang