Happy reading, enjoy!
Author POV
Krystal meletakkan majalah yang barusan menjadi topik obrolan mereka berdua. Hingga dia tiba-tiba teringat sesuatu.
"Apa my little Tofu sudah meminum obatnya? " gumamnya pelan. Kemudian beranjak berdiri.
"Aku keluar sebentar ya. Ada sesuatu yang harus aku pastikan" kata Krystal.
Sana yang tengah berbaring diatas ranjang hanya berdehem pelan.
Krystal berjalan ke arah dapur. Dan benar saja, obat beserta minuman yang tadi dia siapkan masih berada disana. Itu berarti, Dahyun belum meminum obatnya. Dengan langkah cepat, Krystal pun pergi ke kamar Dahyun.
"Tofu, hei, you forget something." Ujar Krystal seraya mengetuk pintu.
Beberapa menit menunggu, namun Dahyun tidak kunjung membuka pintunya.
"Apa sudah tidur? Tapi dia harus minum obatnya." Gumam Krystal. Dia berpikir sejenak hingga sebuah ide muncul dikepalanya, tanpa membuang waktu, dia mengambil sesuatu di laci meja ruang tengah.
"Sorry." Ucap Krystal lalu membuka pintu kamar itu dengan kunci cadangan.
Pintu terbuka. Betapa terkejutnya Krystal saat melihat Dahyun yang berdiri dibalkon dengan hanya menggunakan piyama tidurnya yang tipis. Padahal, udara diluar sedang dingin-dinginnya.
Saat hendak menegur, mata Krystal menangkap sebuah syal yang melilit leher putih Dahyun. Membuat nya sedikit menghela nafas lega. Dia memperhatikan keponakan nya itu yang sepertinya sedang serius menatap kebawah. Perlahan, dia berjalan mendekat karena penasaran tentang apa yang sedang Dahyun bicarakan seorang diri.
Krystal berdiri dibelakang pintu balkon. Mendengar dengan jelas semua yang dikatakan oleh Dahyun. Dia mencengkram kuat tirai jendela yang ada disampingnya, sekuat tenaga berusaha tidak menimbulkan suara sekecil apapun meski rasanya dia ingin sekali berteriak.
Bagaimana tidak. Keponakan yang hampir lima tahun lebih, tidak dia temui, ternyata menyimpan banyak beban seorang diri.
Tiba-tiba dia merasa menyesal telah mengajarkan sesuatu yang justru ditangkap salah oleh Dahyun ㅡdalam urusan menyimpulkan kejadian.
Krystal hanya diam saat melihat pergerakan Dahyun yang mulai menaiki pembatas balkon. Mulutnya seakan terkunci dengan tubuh yang tak bisa dia gerakkan.
Melihat Dahyun.... Krystal seolah sedang melihat dirinya sendiri dimasa lalu. Saat dia merasa dunia seakan meninggalkannya, dia tidak tau harus berbagi cerita dengan siapa. Merasa putus asa dan... Dan dia melakukan itu.
Nyaris serupa.
Hanya sajaㅡ seseorang berhasil menghentikan aksi gilanya.
Tapi kali ini, apakah nasib Dahyun akan berakhir sia-sia? Siapa yang akan menolong nya jika satu-satunya orang yang berada disana, justru membeku dan tidak bisa melakukan apa-apa?
Krystal menutup matanya sejenak saat suara putus asa Dahyun semakin terdengar jelas menusuk telinga nya. Dia mendesis keras, sebisa mungkin mengumpulkan kesadaran untuk mendekati Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE
Fanfic"Itu hakmu. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku sudah terlanjur mencintaimu" Dahyun "Terdengar lucu. Mengingat dulu kau sangat membenciku" Mingyu