Happy reading, enjoy!
"Bisakah habiskan sarapanmu dan berhenti menatapku?!"
Tzuyu pagi ini bertingkah sangat aneh sekali. Aku sempat berpikir jika terjadi sesuatu selama aku pergi ke Jepang. Tapi, dia terus saja mengelak dan mengatakan semuanya baik-baik saja.
"Dahyun, bagaimana kalau kau tak usah masuk sekolah?" Lagi.
Ini sudah keempat kalinya Tzuyu mengatakan hal itu semenjak kami duduk di ruang makannya.
"Aku ingin sekolah, Tzuyu. Jangan jadi teman yang buruk dengan menyuruhku untuk tidak masuk sekolah" kesalku.
Lagian kenapa dia jadi seperti itu? Ibuku saja tidak menyuruhku untuk istirahat dan mengiyakan saja saat aku mengabari nya jika aku menginap dan berangkat sekolah dari rumah Tzuyu.
"Bukan seperti itu. Hanya saja, kau pasti lelah kan?"
"Tidak"
"Atau kau merasa pusing mungkin?"
Aku menatap nya dengan sinis. Pasti ada sesuatu yang terjadi! Dan dia masih saja tidak mau menceritakannya.
"Tetaplah disini. Aku akan berangkat!" Ujarku kemudian menyambar sebuah tas milik Tzuyu, sepatu yang juga milik Tzuyu dan melenggang pergi dari ruang makan.
"Dahyun tunggu aku!" Tzuyu menahan pergelangan tanganku.
"Ada apa lagi?"
"Kita naik mobil saja. Ayo!" Tanpa menunggu persetujuanku, dia langsung menarikku kearah garasi.
Apa kepala Tzuyu sempat terbentur? Gadis malas sepertinya mau bersusah payah membuka pintu mobil untukku? Dia bahkan langsung duduk di kursi kemudi tanpa berdebat.
Sesuatu yang amat langka! Sebelumnya, dia tidak pernah mau menjadi supir untuk diriku maupun Jisoo dan Irene.
Terakhir kali, dia menyetir untukku setelah menjalani hukuman membersihkan toilet. Itupun karena kupaksa!
"Kau tidak mau mengatakan sesuatu, nona Chou?"
"Mengatakan apa? Ah, aku lupa belum memberimu selamat. Congratulations! Sebenarnya aku tidak heran jika kau mendapat juara satu" riang nya.
Cih. Kau tidak bisa berbohong dariku.
"Oke terserah! Tidak mau bercerita juga tak apa. Aku hanya heran denganmu. Jarak rumahmu ke sekolah itu tidak jauh! Paling hanya lima menit berjalan kaki, kenapa malah menggunakan mobil? Kau sedang menutupi sesuatu dariku kan?"
"Haha tidak, Dahyun. Aku hanya sedang ingin memanjakan dirimu"
Memanjakan katanya? Yang benar saja.
Lihat. Baru beberapa kalimat kami yang keluar, mobil putih milik Tzuyu sudah memasuki gerbang parkiran.
Heihhh! Aku tidak habis pikir dengan tingkah Tzuyu sekarang. Well, tentu saja aku belum menceritakan apa saja yang terjadi di acara itu. Kalian tau sendiri bagaimana situasi semalam. Tzuyu benar-benar tidak dalam kondisi yang baik untuk mendengar kabar buruk dariku.
Dan hei, dia bahkan tidak tau kalau Ayahnya itu pulang kerumah.
"Astaga" Tzuyu memekik keras setelah melihat ponsel nya yang tadi sempat berdenting. Ingin bertanya, namun dia malah menarik tanganku dengan kuat. Berjalan dengan sesekali mengedarkan pandangannya kesekitar.
Ya ampun. Dia memang sedang menyembunyikan sesuatu.
"Kita mau kemana? Kelas kita bukan kearah sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE
Fanfiction"Itu hakmu. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku sudah terlanjur mencintaimu" Dahyun "Terdengar lucu. Mengingat dulu kau sangat membenciku" Mingyu